Chapter 24

173 9 3
                                    

Haiii
Aku balekkkk

Jangan lupa buat vote dan komen
Jangan lupa juga share cerita ini ke temen temen kalian!!

Okelah...
Happy reading

***

Hari senin sekarang adalah hari hasil ujian nasional keluar, hasil yang nantinya akan terpampang di mading. Malam ini juga promnight akan di adakan. Mungkin Nayla hanya bisa melihat update-an dari sosmed teman-temannya saja.

"Nay, lo beneran ga ikut?" Maura duduk di bangku sebelah Nayla.

Nayla menggeleng. "Engga, kan udah gue bilang ga dikasih izin."

Maura menghela napasnya.

"Btw, udah keluar hasil ujian?"

"Engga tau, gue juga belum cek. Mau liat dulu ga?"

Nayla mengangguk, "boleh, deh. Yuk."

Mereka berdua pergi ke tempat mading, sudah banyak siswa-siswi yang menunggu hasil ujian keluar. Tak lama kemudian layar mading berubah.

Peringkat Akhir Ujian Nasional

Seluruh siswa-siswi langsung berkumpul didepan mading, begitupun dengan Nayla dan Maura.

Peringkat lima teratas muncul.

1. Nayla Dhara Sheravaza
2. Bunga Zahira Fadya
3. Angkasa Daffa Narendra
4. Reno Bima Mahendra
5. Ririn Anindya

Senyum terukir di bibir Nayla namun seketika senyumnya luntur, ia menyentuh perutnya. Rasanya peringkat berapapun tidak ngaruh di dirinya. Karena pada saat semua orang sibuk ujian masuk kuliah, ia akan sibuk dengan anaknya.

Nayla menghela napasnya dan mencoba tersenyum. Saat berbalik badan ia melihat Ririn yang berdiri tepat di belakangnya.

"Boleh ngobrol sebentar, Nay?"

Nayla mengerutkan keningnya. "Ngobrol apaan?" Ketusnya.

"Sebentar aja, gue mohon."

Nayla akhirnya mengikuti ajakan Ririn. Sekarang Nayla dan Ririn duduk berduaan, di kursi taman sekolah. Keduanya saling diam canggung.

"Selamat ya." Ririn membuka suara.

Nayla menoleh ke arah Ririn.

"Lo juga, selamat udah masuk lima besar."

Ririn menghela napasnya. "Gue gatau mau mulai darimana. Intinya gue mau minta maaf sama, lo. Gue kira dengan kita musuhan gue bisa bales dendam ke lo. Ternyata engga, Nay. Gue malah hancur, gue kangen lo, gue kangen kita duduk berdua curhat bareng. Gue kangen kita begadang sampe pagi." Ririn menangis.

Begitupun dengan Nayla, ia mengalihkan pandangannya mengusap air matanya.

"Lo mau kan maafin gue? Kita balik lagi kaya dulu, lo mau?" Tanya Ririn dengan nada sendu nya.

Nayla mengangguk. "Gue maafin lo. Maafin gue juga, ya. Maafin nyokap gue."

Ririn menggeleng. "Itu cuman masa lalu. Makasih ya Nay."

Nayla dan Ririn sama-sama tersenyum. Keduanya bercerita banyak, begitupun tentang Salma. Nayla bertanya siapa Salma ternyata Salma adalah sepupu dari Ririn. Ririn juga bercerita kalau Nayla tidak perlu takut pada Salma, karena Salma merupakan perempuan yang baik.

"Btw, kenapa ga ikut promnight nanti?"

Nayla menggeleng. "Ga dikasih izin sama Angkasa."

"Wah parah! Mau gue labrak?"

Angkasa & NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang