Nayla tengah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, tadinya hari ini ia akan absen tapi ternyata hari ini ada ujian praktek. Mau ga mau ia harus sekolah daripada ia harus ujian praktek sendiri.
"Lo sekolah?"tanya Angkasa saat baru memasuki kamar.
"Keliatannya?!"Sinis Nayla.
"Biasa aja, kenapa."
"Biisi ini kinipi, orang tuh kalo mau ngelakuin pikir-pikir dulu!"Nayla mengomel pada Angkasa, Nayla sih oke-oke saja memberikan haknya pada Angkasa, cuma ya tau waktu sedikit lah!
"Lo kenapa, sih?"Angkasa mengerutkan keningnya, pasalnya sedari tadi ia terus menerus kena semprot Nayla.
"Tau, ah! Gue kesel ama lo!"
"Kesel ken-"
"Udah cepetan! Telat lagi, nanti!"Nayla memotong perkataan Angkasa, ia memakai tas dan pergi begitu saja.
"Punya istri gini amat." Angkasa mengelus dadanya.
***
Saat sampai parkiran sekolah, Nayla langsung turun tanpa berbicara apapun pada Angkasa.
Brak!
Nayla menutup pintu mobil dengan sangat keras. Membuat jantung Angkasa hampir copot.
"Benar-benar nih anak."gumam Angkasa, ia menggelengkan kepalanya, bingung dengan kelakuan istrinya itu.
Angkasa memasuki kelasnya, ia melihat Abi yang sedang duduk membaca buku. Angkasa membanting tasnya di meja. Ia duduk di samping Abi.
"Tumben baru dateng?" tanya Abi.
"Biasa, perang mulut dulu ama Nayla."
Abi mengangguk. "Gue ke perpus dulu ya, mau ngambil kamus."
"Oke."
Saat Abi pergi, ia tidak sengaja menjatuhkan sebuah kertas yang dilipat-lipat. Angkasa mengambilnya, tadinya ia ingin mengembalikan pada Abi namun saat dilihatnya Abi sudah lumayan jauh, mau disusul pun Angkasa mager.
"Ini apaan sih."gumam nya.
Angkasa membalikan kertas tersebut.
Dear my love
Tulisan tersebut yang ada pada belakang kertas. Angkasa mengerutkan keningnya, apakah Abi sudah punya pacar?
"Bodo amat gue buka, maafin gue, Bi."
Angkasa membuka kertas tersebut, ia membaca kata demi katanya.
Hai, cantik.
Lo tau ga? Gue itu suka sama lo dari kita Mpls. Pada saat gue mau nyatain cinta, lo malah nikah sama Angkasa.
Selucu itu ya dunia. Mau marah tapi gue bukan siapa-siapa.
Nay, sampai sekarang gue masih suka sama lo. Gue akan coba hilangin perasaan ini, tapi kalau gabisa maaf ya.
From:#A
Dear:Nayla.Angkasa menganga tidak percaya. Jadi selama ini! Pantas saja setiap ia berbicara tentang Nayla, Abi selalu menghindar kalau tidak Abi selalu mengalihkan pembicaraannya.
Saat ia melihat Abi dan Davin berjalan menuju kelas, Angkasa segera memasukan kertas tersebut ke dalam kantong celananya.
"Sa, lo lihat kertas ga?" tanya Abi yang menghampiri Angkasa.
"Kertas apaan?"
"Kertas dilipat-lipat, lo ga liat?"
Angkasa menggeleng. "Emang kenapa, sih. Cuman kertas doang, kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa & Nayla
Fiksi RemajaLayaknya kucing dan tikus yang tidak pernah akur, Nayla sang ketua OSIS dan Angkasa sang ketua PMR. Di manapun mereka bertemu Pasti ada saja hal yang diributkan. Angkasa yang senang menjahili dan Nayla si tukang emosi. Hingga suatu hari Nayla dan An...