Hari demi hari sudah berlalu, kini pernikahan mereka sudah berjalan 2 bulan. Tentu saja semua itu tidak berjalan mulus, ada saja pertengkaran kecil antara Angkasa dan Nayla. Seperti saat ini, mereka berdua tengah adu mulut perihal Nayla yang meminta izin untuk pergi bersama Ririn.
"Sa, cuman sebentar doang, lagian sama Ririn kok."
"Gaboleh, Nayla! Nurut dikit kenapa."
"Plis, selama gue nikah gue belum pernah main lagi loh."
"Terus? Lo nyesel?" Angkasa mengangkat sebelah alisnya.
Nayla meneguk ludahnya susah payah. 'Kan! Ujung-ujungnya Nayla juga yang terpojokkan.
"Gue sama sekali ga nyesel, Sa. Tapi plis, kali ini aja lo izinin gue main sama Ririn."
Angkasa mengalihkan pandangannya. "Yaudah, tapi satu syarat, sebelum Maghrib lo harus udah ada di rumah."
"Lo ngizinin?! Aaa! Makasih, gue janji sebelum Maghrib gue udah pulang."
Nayla berlari kecil ke kamarnya, ia bersiap-siap untuk pergi ke mall bersama Ririn. Hari ini rencananya ia akan menonton film di bioskop.
Nayla mengirim pesan pada Ririn, memberi tahu bahwa dirinya sudah siap.
Nayla menunggu Ririn di basement apartemen miliknya, lebih tepatnya milik Angkasa. Tidak lama kemudian, mobil milik Ririn menghampiri Nayla.
Segera Nayla memasuki nya. Saat masuk ke dalam mobil, dirinya disambut hangat oleh senyum sahabatnya.
***
Mereka telah sampai di mall, terlebih dulu Nayla dan Ririn mencari restoran. Cacing-cacing diperutnya sudah berontak kelaparan.
Tidak lama makanan sudah terhidang di hadapan mereka, segera mereka menyantapnya.
"Nay, kita dapet tiket yang jam setengah empat, gimana?"
"Ya udahlah, santai."
Sepertinya Nayla mulai melupakan janjinya pada Angkasa, kini ia sibuk menyantap kembali makananya.
Ting!
Satu notifikasi di hp Nayla, ia mengalihkan pandangannya dan membuka pesan tersebut.
Makhluk Astral
Pulang lebih dari maghrib, besok lo bukan gadis lagi.Nayla bergedik ngeri. Tapi ia berfikir bahwa itu hanyalah ancaman Angkasa saja.
"Kenapa?" tanya Ririn, yang melihat perubahan raut wajah Nayla.
Nayla menggeleng.
Kemudian, satu pesan lainnya kembali masuk. Nayla segera membuka dan membacanya.
Makhluk Astral
Di read doang?
Gue ga main-main ya! Besok libur loh!Nayla menaruh HP-nya. Bodo amat!
***
Nayla dan Ririn mulai memasuki bioskop. Ia duduk di kursi yang sudah di pesannya.
Tak terasa, film sudah berakhir. Sekarang sudah jam lima kurang.
Nayla melirik jam di tangannya, masih ada sisa waktu. Ia masih bisa keliling-keliling mall dulu.
"Rin, ke toko buku dulu, yuk!"
"Bentar lagi maghrib, katanya sebelum maghrib lo harus pulang?"
"Udah gapapa, nanti setengah enam kita pulang."
Ririn akhirnya setuju mereka berdua pergi menuju toko buku. Selesai dari toko buku, mereka lanjut mencari berbagai aksesoris-aksesoris lucu.
Nayla melirik jam di tangannya. Matanya melotot kaget, sudah jam setengah tujuh?!
"Rin! Gila! Udah jam tujuh!"
Ririn juga sama terkejutnya dengan Nayla. Selama itukah mereka keliling-keliling mall?
Nayla dan Ririn berlari menuju parkiran. Diperjalanan pulang, Nayla terus merasa was-was.
Mereka sampai di basement apartemen. Nayla berdoa dalam hatinya saat hendak turun dari mobil Ririn.
"Nay, semoga lo baik-baik aja, ya." cemas Ririn.
"Aamiin, doain gue, Rin."
Ririn mengangguk. "Semangat!"
Nayla melambaikan tangannya, saat Ririn sudah menjauh dirinya membalikan tubuh dan menarik napas panjang.
Nayla memasuki lift, ia menekan tombol. Hatinya benar-benar tidak karuan, jantungnya juga berdetak sangat kencang. Ia kembali melirik jam ditangannya, sudah jam setengah delapan.
Nayla sudah sampai di lantai 15, tempat dirinya dan Angkasa tinggal.
Semoga gue baik-baik aja-batin Nayla
***
Ceklek.
Nayla membuka pintu, ia melihat Angkasa yang sedang menonton TV.
"Assalamualaikum, g-gue pulang."
Nayla menutup pintu nya, ia berjalan perlahan dengan muka yang tidak berani di tegakkan.
"Cepetan mandi!" titah Angkasa.
Buru-buru Nayla berlari menuju kamarnya, menaruh semua barang kemudian masuk ke kamar mandi.
Nayla sudah beres, ia sedang memakai skincare malamnya. Pikirannya masih melayang kepada Angkasa, apakah dia tidak marah?
Ceklek
Angkasa memasuki kamarnya, Nayla terkejut ia hampir menjatuhkan serum ditangannya. Angkasa berdiri di samping Nayla, dirinya bersandar pada tembok dengan tangan yang dilipat di dada.
"Inget lo harus pulang jam berapa?" tanya Angkasa dengan nada datar.
Nayla menaruh serumnya, ia beralih menatap Angkasa.
"Sebelum maghrib." Nayla menunduk, ia memainkan ujung bajunya.
"Terus, tadi pulang jam berapa?"
"Setengah delapan."
Angkasa mendekatkan tubuhnya pada Nayla.
"Diri." titahnya pada Nayla.
Nayla berdiri, ia masih menunduk. Sumpah! Lebih seram marahnya Angkasa daripada Mamahnya.
Angkasa mendekatkan bibirnya pada telinga Nayla.
"Inget hukuman gue?" bisiknya.
Nayla mengangguk, tubuhnya semakin gemetar tidak karuan.
"Gue mau minta hak gue malem ini, ini hukuman dari gue."
Nayla melotot tidak percaya, Angkasa benar-benar menepati janjinya.
"Tapi gue belum siap, Sa."
"Gue ga suka ditolak, sebenarnya kalo lo tadi pulang tepat waktu, ceritanya pasti beda." Angkasa menyibakkan rambut Nayla. Ia menatap lekat Nayla.
Nayla menutup matanya, andai saja tadi ia pulang tepat waktu.
Angkasa mengangkat tubuh Nayla ala bridal style, ia memindahkannya ke kasur.
"Lo siap?"
Mau tidak mau Nayla mengangguk. Yah, mau bagaimana lagi, ini sudah jadi hukumannya. Lagipula, kalau ia menolah jatohnya akan dosa.
***
Pukul 02;00
"Sa, udah. Gue cape."
"Sebentar lagi."
"Sa, akh! Plis, udah."
"Satu ronde lagi."
Nayla memukul pelan tangan Angkasa, dari tadi ketika Nayla meminta berhenti, Angkasa terus saja menyebut 'satu ronde lagi'.
"Angkasa! Akh! Shh"
Tenaganya sudah hampir habis. Nayla benar-benar di gempur habis-habisan. Ia kini hanya bisa meremas sprei dan sarung bantal.
***
Hai!
Gimana nih chapter ini?Part ini rada mengandung 18+ ya😂
Jangan lupa vote dan komen ya!
Bye bye👋
See you next chapter💟

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa & Nayla
Novela JuvenilLayaknya kucing dan tikus yang tidak pernah akur, Nayla sang ketua OSIS dan Angkasa sang ketua PMR. Di manapun mereka bertemu Pasti ada saja hal yang diributkan. Angkasa yang senang menjahili dan Nayla si tukang emosi. Hingga suatu hari Nayla dan An...