Chapter 23

207 6 0
                                        

Haiiii....
Aku kembalii....

Mwehehehe

Jangan lupa apa?
Iya! Vote dan Komen!

Okelahhh semuanya

Happy Reading!

***

Hari ini adalah hari terakhir Nayla dan Angkasa Ujian. Lega sekali rasanya, bentar lagi dirinya akan lulus.

"Sa, aku belum check up loh."

"Ya ampun aku lupa, gimana kalo besok kita check? Hari ini kita bikin janji dulu sama Tante Luna, ingatkan tante luna? "

Nayla mengangguk setuju, setelah selesai sarapan keduanya bergegas pergi ke sekolah.

"Soal acara promnight nanti, kamu tetep ga izinin aku?" Nayla kembali mengungkit soal promnight.

Angkasa menggeleng. "Maaf ya, lagipula kalo kamu ikut siapa yang jagain kamu, ditanggal promnight aku ada acara."

"Kemana?"

"Mau kumpul sama David sama Abi juga, sekalian sama Salma."

"Salma? Ketua baru PMR?"

Angkasa mengangguk, ia menjelaskan bahwa Salma ingin berbincang soal PMR masih banyak yang perlu ia pelajari makanya ia ingin Angkasa membumbingnya.

Tadinya Nayla tidak akan memberi izin Angkasa agar sama-sama egois, tapi setelah Angkasa coba berbicara dan membujuk akhirnya ia memberi izin. Walau dihatinya merasa tidak enak.

Nayla membuang pandangan ke arah jalan, segala pikiran buruk tentang Salma ia tepiskan. Ia tidak boleh suudzon dahulu.

Tak terasa dirinya sudah sampai di parkiran sekolah. Ia turun dan berpisah pada Angkasa. Saat memasuki kelas, ia langsung menyimpan tas dan duduk di bangkunya.

"Gimana? Jadi ikut promnight?" Maura menghampiri Nayla.

Nayla menggeleng. "Kayaknya engga deh."

"Kenapa? Padahal acara terakhir loh."

"Ga dikasih izin."

Maura yang paham dan tak ingin memaksa Nayla pun hanya mengangguk paham.

***

Sepulang sekolah Nayla mengganti bajunya menggunakan daster selutut. Ia segera membereskan rumah entah datang darimana tiba-tiba ia ingin beres-beres padahal baru pulang sekolah.

Angkasa yang baru keluar dari kamar mandi segera menghampiri Nayla. Ia melihat istrinya yang sedang telaten membersihkan meja dapur.

"Kamu jangan cape-cape, sayang." Angkasa segera memeluk Nayla

"Enggak kok, ga tiap hari juga. Aku lagi mau aja beres-beres."

"Aku bantu, ya."

Nayla mengangguk. Ia juga memberitahu Angkasa bahwa ia sudah menghubungi Tante Luna dan besok jam 10 siang ia akan kerumah sakit.

Setelah semuanya rapi, suami istri itu duduk di sofa ruang tamu sambil menikmati brownies yang dibuatnya kemarin malam dan menonton film. Nayla menyenderkan kepalanya di bahu Angkasa.

"Sa, kalo anak ini udah lahir, mau kasih nama siapa?" Tanya Nayla sambil menggigit brownies di tangannya.

Angkasa berfikir sejenak. "Kalo cowok, Galaksi Raffa Narendra."

"Ada artinya?"

Angkasa mengangguk, Galaksi merupakan gugusan bintang bisa dimaknai bercahaya bagai bintang. Diharapkan supaya menjadi bayi laki-laki yang bercahaya bagai bintang, bersinar bak bintang, dan bercahaya laksana bintang. Sedangkan Raffa, Raffa sendiri merupakan gabungan dari Dhara dan Daffa nama panjang Angkasa dan Nayla. Kalau Narendra ya, kalian tau lah ya.

Angkasa & NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang