==Part 28==

22 2 0
                                    

"Udah dulu bacotnya liat keadaan!" Jaehyuk menyusul.

"Berisik" asahi.

"Widih asahi join!" Junkyu.

"Ekhem!" Doyoung.

"Eh? EH KOK PADA LUKA LUKA?!" Junkyu.

"Kan udah gue kasih tau ke lo bang, 'kita udah sabar dan udah ngga bisa nahan sabar lagi' masa lo ngga paham sih?" Doyoung.

"Jadi lo udah tau semuanya jun?" Jihoon.

Nada jihoon biasa, ngga marah, ngga kaget, ngga lemah, ngga datar.

"Bukan... gue cuma tau mereka pelakunya, dan sorry ya doy, gue di kubu jihoon dan lainnya" junkyu.

"Yaudah sih, terserah aja, eh hoon, liat tuh junkyu nyelamatin lo" hyunsuk.

Jihoon geram, tapi ia juga merasa bersalah pada hyunsuk.

"Bang... bunuh gue aja, jangan yang lainnya..." jihoon.

"Lah nawar? Udah lo diem, biar pangeran urus" jaehyuk.

Mereka yang baru datang pun mendekat kearah hyunsuk dan yang lainnya.

"Lepasin bang yoshi!" Asahi.

"G-gapapa sa..." ucap yoshi yang tampaknya mulai pusing.

"Waduh? Kuat bener bang, udah kayak kelelawar gitu masih bilang gapapa" jaehyuk.

Yoshi hanya tersenyum tipis pada jaehyuk, namun kemudian ia membolakan kedua matanya ketika ia dibuat terduduk dan ikatannya terlepas.

"A-asahi?" Junkyu aja dibuat kaget apalagi yang udah lama di ruang bawah tanah itu?

"Bang asahi dukun?!" Haruto.

Asahi adalah orang yang melepaskan yoshi, dan matanya juga berubah menjadi hijau.

Asahi terdorong ke belakang. Karna siapa? Doyoung.

Dor!

"Argh!" Doyoung dibuat terjatuh karna peluru dari jaehyuk.

"Berdiri sa" jaehyuk mengulurkan tangannya pada asahi dan di ambil oleh asahi.

"Gila gue lama lama disini..." yoshi pusing sekali sekarang.

"Bang? Gapapa? Bang mashi mana?" Haruto.

"Dia dalam kalung yang disimpan sama junghwan" yoshi.

"Gue tau bang mashiho itu kecil, tapi masa masuk kalung sih dia?" Batin haruto.

Dor!

Dor!

Jaehyuk dan junkyu terkena peluru panas dari junghwan di bagian kaki.

"Berani ya lo?" Haruto maju dan memukul junghwan berkali kali.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"KITA INI SAHABAT! KENAPA UJUNG DARI SEMUANYA JADI GINI?!" Nafas asahi memburu meneriakan itu.

"Bang hyunsuk, lo itu tempat bergantung kita, tapi pas tau lo kayak gini, kita semua jatuh, bahkan tanpa pakai senjata aja kita udah hancur lebur, disini kita masih bisa melawan cuma karna dikuat kuatin aja, bang jihoon, temen lo ngemimpin kita bang, bahkan bisa nangis saat kayak gini!" Asahi.

Hyunsuk melirik jihoon yang memang perlahan meneteskan air matanya.

"Semuanya udah hancur! Tapi dikuat kuatin aja!" Asahi.

"Jadi? Gue harus gimana? Lo suruh gue diam aja saat keluarga gue hancur karna lo?" Hyunsuk.

"Bang... apakah maaf bisa menyelesaikan semua?" Asahi masih berada di depan hyunsuk, padahal semua udah panas dingin, walau hyunsuk sudah menyimpan pistolnya.

THE TEROR CLOWN || TREASURE - OT12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang