19. ignorant person

39 27 0
                                    

Hai!
Eonni jiee come back again!
So, gak usah lama-lama ayo dah langsung aja!
Eh kayak ada yang kelupaan, apa ya?
Oh iya openingnya kelupaan😁
Okey yeorobun gak usah banyak kidding let's reading!!!💜
Happy reading readers!!

"Ck, aku kira kakak bawain snack atau ice cream ternyata bawa wortel sama selada??"

Zianny yang baru saja duduk di kursi panjang berwarna cokelat itu mengomeli Baskara.
Pria itu meletakkan gitar yang tadi digendongnya di kursi, lalu beranjak ke dua kelinci putih yang sedang bermain-main di rerumputan hijau.

"Molly! Milly! Sini, pinterrr!

Baskara sudah berjongkok dengan selada hijau di tanganya. Pria itu memberi dua kelinci putih itu makan, tangan satunya terangkat mengelus bulu putih makhluk manis di depanya.

Gadis yang tadi mengomel diam-diam memandang ke arah Baskara yang asik memberi makan pada kelincinya.

"Mau ngasih makan juga gak?"

Gadis yang mengenakan kaos warna putih dan short jeans selutut itu membuang mukanya kesamping.
Baskara memandang wajah gadis itu, lalu tertawa.

"Ditekuk mulu mukanya, udah jelek nanti beneran jadi shrek tau rasa."

Zianny menatap tajam orang yang mengejeknya, lalu berjalan dengan malas kearahnya.
Gadis itu ikut berjongkok di samping Baskara, lalu tanganya mengambil wortel yang Baskara berikan.

Perlahan senyum gadis itu mengembang, suara kelinci yang memakan sayur yang dia berikan membuatnya semakin gemas. Rasanya seperti melihat asmr mukbang.
Rambut panjangnya yang dia gerai sesekali gadis itu selipkan di belakang telinganya.

"Masih mau jajan sama ice cream?"

Baskara menoleh kesamping, tepatnya menatap gadis di sampingnya.
Namun tanganya masih memberikan selada untuk kelinci di depanya.

"Hm"

Gadis itu menjawabnya datar, tanpa menoleh ke arah Baskara.
Lalu Baskara tiba-tiba berdiri membuat Zianny mendongak ke arahnya.

"Ayo."

Pria itu berjalan meninggalkan Zianny yang menatapnya bingung.
Pria yang mengenakan seragam putih abu-abu itu mulai berjalan menjauh darinya.
Namun Zianny masih belum juga berdiri, gadis itu masih menatap punggung Baskara yang mulai menjauh.

Baskara yang merasa tak ada aura kehidupan disekitarnya itu berbalik badan. Lalu kepalanya memberi isyarat agar gadis itu ikut denganya.

Zianny menghela nafas, lalu berdiri dan berjalan dengan malas di belakang Baskara.
Langkah lebar Baskara membuat gadis itu tertinggal di belakangnya.

Kini Baskara bediri di samping motor ninja kawasaki berwarna red and black combination yang terparkir agak jauh dari rumah Zianny.
Baskara menggelengkan kepalanya, kenapa langkah gadis itu sangat lamban.

"Gendongin gitar kakak, biar kamu gampang peganganya."

Masih dengan wajah ditekuk, Zianny berbalik membelakangi Baskara.
Baskara lagi-lagi menahan tawanya, tanganya memasangkan gitar di punggung Zianny.

Wajah tampan Baskara sudah tertutupi helm fullface warna hitamnya, yang terlihat hanya matanya. Lalu pria itu memberikan helm satu lagi pada Zianny.
Gadis itu menerima dengan kasar lalu memakai helm yang diberikan Baskara, namun suara tawa Baskara membuatnya menatap ke arah pria itu.

"Hahaha, harusnya aku beli helm buat anak-anak ya."

Baskara tak mampu menahan tawanya, helm yang dikenakan gadis itu sedikit kebesaran.
Kalimat itu membuat Zianny tambah kesal, pria ini mengapa suka sekali mengejeknya, ingin sekali Zianny mengacak-ngacak rambutnya atau mungkin menjambaknya.

How Could Anyone Hate The Rain?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang