-Enjoy your reading-•••
H-5 disnatalies, semua siswa-siswi SMA Generasi Brilliant antusias. Setelah diumumkan akan ada classmeeting untuk merayakan hari jadi sekolah, semua murid telah rapih memakai pakaian olahraga mereka.
"Selamat pagi menjelang siang semuanyaa!!! Masih semangat kan??? Harus dong, ayo kita ramaikan classmeeting hari ini!!"
Suara pemandu acara membakar semangat para murid."Shaka mana wee? Basket sebentar lagi kelas kita maju"
Aksara yang merupakan ketua kelas IPA 3 mengatur kelasnya agar berjalan dengan baik."Mules kali dia, kemarin gayaan makan seblak level 10"
Ghafi menyeletuk."Lah dia kan gak doyan pedes"
Aksara menyambung."Lah lo gak tau? Tu bocah bucin tolol. Dia begitu karena ceweknya ngajak by one makan seblak level 10."
Ghafi bergidik mengingat temanya."Toxic bet tuh cewek"
Juwan menggelengkan kepala"Siapa??"
Perempuan berambut panjang dikepang satu itu menatap tajam Juwan. Dia adalah sosok cewek yang sedang dibicarakan."Eh Hana, buset dah tuh bibir merah amat neng"
Ghafi menyeletuk, membuat gadis itu berganti menatap tajam kearahnya."Diem lo badut mampang! Lemes bet mulut lo"
Hana bersedekap dada, lalu melengos pergi meninggalkan para pria yang berkumpul."Buset dah mak lampir galak, cakep gini dibilang badut mampang"
Ghafi menatap punggung Hana yang semakin menjauh."Guys!! Berikutnya kelas kita, semua tim basket udah siap kan? Ayo ikut gue"
Zahra dengan id card tanda pengurus osis yang bergantung di lehernya itu menghampiri teman sekelasnya."Aduh ra, gimana ya bilangnya. Kita kurang 1 member"
Aksara mencoba menjelaskan."Lah kok bisaa?? Kalo gak maju kelas kita dieliminasi dong, kan grand final sayang banget"
Zahra menatap teman-temanya.Netra Juwan menangkap Abinawa yang berjalan menuju mereka. Pria dengan kaos putih dibalut kemeja putih itu tampak menonjol diantara murid lainya. Pasalnya bukanya mengenakan kaos olahraga, namun dia berbeda.
"Abinn!! Sini lo"
Juwan memanggil AbinawaSontak netra Abinawa menatapnya, pria itu memiringkan kepala dan menunjuk dirinya dengan jari tulunjuknya.
"Gue?"
Tanyanya, kemudian menghampiri mereka."Nah udah pas, gass ra"
Juwan tersenyum bangga"Buset main gas-gas aja, btw gass apaan?"
Bingung Abinawa"Main"
Jawab aksara singkatLalu mereka berjalan mengikuti Zahra dibelakangnya. Lalu Abinawa yang masih kebingungan ditarik lenganya oleh Ghafi. Mau tak mau pria itu mengikuti mereka. Perlombaan basket antar kelas diadakan di lapangan indoor SMA Generasi Brilliant.
"Nih, pake"
Juwan melempar jersey basket pada Abinawa.Abinawa menatap sebentar jersey hitam yang dilempar Juwan. Pria itu mengedikkan bahunya, kemudian memakainya.
"Gantengnya oyyy, Atta sumpah deh lo sampingan sama cha eun woo juga gak bakal kebanting!"
Teriak histeris siswi yang berada di tribun penonton.Hastanta atau pria yang sering dipanggil Atta itu sudah berada di lapangan basket bersama perintilanya. Atta sebagai kapten tim kelas 12 IPS 2. Liam dan Willy selalu ada jika ada Atta.
![](https://img.wattpad.com/cover/357382400-288-k328647.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
How Could Anyone Hate The Rain?
Fiksi RemajaStory seorang gadis bersama kekasihnya yang usianya terpaut 7 tahun, hubungan mereka mulai renggang akibat kurangnya komunikasi. Danny Wiratama yang notabenya adalah penerus perusahaan ayahnya menjalani kehidupan yang sibuk, sedangkan Zianny Daneswa...