Hai!!
eonie jiee come back again!!
Little warning, kali ini ada 18+ nya dikit hehe.
enjoy your reading guys!•••
Rak-rak tinggi berisi penuh dengan berbagai action figur terpampang jelas didepan Zianny. Sekarang dirinya berada di salah satu pusat perbelanjaan di Ibukota.
Netranya memandangi trolly yang didorong oleh Danny, trolly itu penuh dengan berbagai kotak action figur favoritnya. Dan ditumpukkan paling atas, pria itu juga meletakkan lego.Wajah Pria yang mengenakan topi dikepalanya itu tampak senang, seperti anak kecil yang dibelikan mainan oleh ibunya. Seperti janjinya, Zianny menemani Danny membeli lego. Kurang lebih 15 menit mereka mengitari lorong-lorong rak, Zianny sepertinya sedikit lelah.
"Cape ya sayang? Janji habis ini kita beli ice cream rasa strawberry."
Gadis itu mengangguk antusias, membuat Danny mengacak-acak pucuk rambutnya gemas. Namun, sesuatu kembali memenuhi isi pikiranya. Minggu depan dia akan flight ke Singapure. Untuk minggu ini, Danny berusaha memberikan quality time bersama Zianny.
Sesaat kemudian, mereka menaiki eskalator menuju lantai dua. Danny terus menggenggam tangan gadis disampingnya seolah tak mau lepas, barang-barangnya tadi sudah ia suruh seseorang untuk meletakkannya di mobil. Di bahu sebelah kananya ia bawa sling bag milik Zianny, dan gadis itu tidak memegang apa-apa selain tangan Danny.
"Kak, main this or that yuk!"
Danny menatap manik kekasihnya, lalu mengangguk. Kini mereka sampai di lantai dua, kaki mereka kembali melangkah beriringan.
"Okey, i'll go first! Ice cream strawberry or me??"
Alis Zianny bertaut, gadis itu berpikir keras. Seperkian waktu berpikir, Dia menyerah. Sungguh, itu pilihan yang sulit bagi Zianny. Dia menggeleng lemas, tidak bisakah Danny memberikan pilihan yang mudah-mudah saja? Ice cream strawberry yang menemaninya sedari kecil, dan bisa dibilang Danny adalah orang baru jika dibandingkan dengan ice cream tentunya.
"Sesusah itu milihnya? Ternyata aku bagi kamu gak ada apa-apanya ya kalo di bandingkan sama ICE CREAM STRAWBERRY??
Damn, sepertinya mood Danny sudah berubah. Pria itu menekankan tiga kata diakhir kalimatnya. Zianny menunjukkan cengiranya, lalu melepaskan genggaman Danny dan berlari kecil ke toko ice cream yang berada di lantai dua. Netra Zianny berbinar menatap berbagai menu ice cream yang terpampang di depan toko, namun yang paling mengalihkan atensinya adalah ice cream warna pink dengan strawberry segar diatasnya.
"Kak, rasa strawberry satu sama mint choco satu ya!"
Salah satu pegawai di toko itu tersenyum ramah padanya. Danny menyusul dibelakangnya, kemudian memberikan black card pada pegawai di toko tersebut.
Setelah menerima ice cream di tanganya, gadis itu kembali berjalan dan asik melahap ice creamnya.
Tanganya ditarik oleh Danny, kembali digenggam olehnya. Pria itu juga asik melahap ice cream mint choco miliknya.Mereka berjalan beriringan dengan tangan yang terus bertaut, senyum mereka merekah dengan ice cream di tangan masing-masing.
Kaki keduanya menginjakkan eskalator turun, dan kini mereka akan ke basement mall menuju mobil Danny.Setelah berjalan lumayan jauh, kini mereka sampai di mobil porsche cayenne warna hitam milik Danny. Mata Zianny menyipit, bibirnya terangkat keatas, Danny membukakkan pintu untuknya dan telapak tanganya memegang langit-langit mobil agar kepala gadisnya aman.
Setelah menutup pintu dan memastikan Zianny duduk dengan nyaman, Danny memutari depan mobil dan duduk di sebelah Zianny. Pria itu tersenyum manis, tanganya mengaitkan seat belt ke tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Could Anyone Hate The Rain?
Teen FictionStory seorang gadis bersama kekasihnya yang usianya terpaut 7 tahun, hubungan mereka mulai renggang akibat kurangnya komunikasi. Danny Wiratama yang notabenya adalah penerus perusahaan ayahnya menjalani kehidupan yang sibuk, sedangkan Zianny Daneswa...