07. pekan raya

75 61 14
                                    


Hello yeorobun!!
I'm back again
maaf membuat menunggu, calm down, i'm here.
Ada yang mau disampein ke author gak?? Kalau ada komen guys.
Tak perlu banyak kidding, gajja!
Enjoy your reading chingu-yaa!!!💜💜


                                •••

  Semburat merah menyelimuti cakrawala, angin pun bertiup lirih mengiringi keempat sepeda yang diayuh oleh empat gadis yang kini asik menikmati jalan-jalan sore.

Angin yang berhembus menerbangkan beberapa helai rambut keempat gadis itu. Suasana jalanan sore ini ramai, namun tak seramai kota Jakarta.

Sepanjang jalan banyak pohon rindang dan rumput hijau. Pekan raya kali ini dihadiri banyak orang, mulai dari anak-anak, remaja, bahkan yang sudah dewasa.

Tentu saja mereka ingin melepas penat dan juga bersenang-senang tentunya, karena disini banyak street food, wahana yang seru seperti bianglala, kora-kora, dan juga ada beberapa stand game loh!.

Setelah memarkirkan dua buah sepedanya,Keempat gadis itu mulai memasuki area pekan raya. Ya, mereka berboncengan dari hotel. Mata mereka berbinar memandang objek di depan mereka.

Banyak lampu kelap-kelip, beberapa tenda stand yang berjajar, serta wahana-wahana yang membuat dejavu semasa kecil tentunya.

" Emm wangii bangett nih bau barbequenya, ihh itu ada cutton candy juga?? Lucuu banget bentuknya patrick mana pink lagi hahaha."

Darine, gadis berambut sebahu itu tak berhenti mengoceh.

" Rine kita baru sampe, lo udah liat makanan aja!"

Lulu, gadis berambut panjang dengan bandana merah di kepalanya itu menepuk dahinya.

"Lo kayak baru kenal Darine kemarin lu."

Zahra yang bersuara. Zianny hanya tertawa melihat perdebatan kecil ketiga sahabatnya.

Dengan langkah kecil mereka berjalan mengelilingi pekan raya. Banyak anak-anak menaiki komedi putar atau caraosel di sebelah kanan, wajah mereka sangat riang sekali.

Senyum mereka asli tanpa dibuat-buat, entahlah kalau mereka sudah dewasa.

" Neng cantikk, mangga mampir ada kerajinan buat oleh-oleh neng!"

Seorang lelaki paruh baya menawarkan daganganya kepada mereka. Dia menunjukkan beberapa gelang, gantungan kunci, dan lainya.
Darine teringat dengan perkataan Juwan tadi pagi, takut-takut lelaki itu akan menyandera dongdong kesayanganya, gadis itu berbelok ke stand itu.

" Wahh ini bapak buat sendiri??"

Gadis itu melihat-lihat semua benda yang dijejer disana.

" Iya neng, ini asli dari Malang kualitasnya baguss kok gak cepet rusak."

Bapak itu semangat sekali menunjukkan beberapa daganganya.

Setelah membungkus sesuatu dari stand tadi, mereka kembali berjalan menelusuri sepanjang pekan raya.

" Ehh itu stand rame bangett, jadi penasaran gue, liatt ayo!"

Zahra menarik tangan Zianny dan membawanya ke kerumunan orang. Lulu dan Darine mengikuti mereka di belakang.

"AYOO!! AYOO!! AYOO!!"

Semua yang menonton heboh, suara riuh tepuk tangan dan sorakan diperuntukan oleh peserta game di stand ini.

Seorang perempuan dengan wajah merahnya terus melahap tahu isi dengan cabe rawit di piring satunya. Disampingnya lagi seorang pria tampan dengan topi hitamnya juga tak mau kalah dengan gadis disampingnya.

How Could Anyone Hate The Rain?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang