Twelve

139 17 1
                                    

"Sudah. Daritadi tinggal nurut apa susahnya sih" Jennie meletakkan mangkok bubur tadi yang sudah kosong diatas nakas.

"Sekarang istirahat" Jennie membaringkan tubuh lim diatas kasur lalu menarik selimut sebatas dada.

Dia sudah memakai pakaiannya dengan benar karena lim yang memintanya. Alasannya sederhana itu karena lim berkata 𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘯𝘰𝘳𝘮𝘢𝘭 jennie langsung kembali memakai kemejanya.









"Aku tinggal dulu 𝘯𝘦𝘦 aku ada urusan penting yang kulupakan tadi jadi 𝘴𝘭𝘦𝘦𝘱 𝘵𝘪𝘨𝘩𝘵" Setelah mengatakannya jennie meninggalkan lim dikamar sendirian.
























"Huh.... Bilang saja kalau mau melepas pacar.. " Gumam lim

Bagaimana lim bisa tau? Desas desus kepindahan taehyung memang sudah tersebar sejak beberapa hari yang lalu. Kenapa jennie baru mengetahui nya? Itu karena tidak ada yang berani mengatakan hal tersebut didekat jennie.



















                      🌿🌿🌿🌿🌿

"Aku akan merindukanmu jen" Ucap taehyung memeluk jennie.

"𝘔𝘦 𝘵𝘰𝘰" Balas jennie memeluk taehyung

Taehyung sudah bersiap dengan barang barang disamping nya. Hanya tinggal menunggu jemputan dari pihak istana maka dia akan berpindah ke Diamond academy.

Tak lama setelahnya datang sebuah kereta kuda terbang dengan 2 kuda berwarna putih yang memiliki sayap.
Bukan hal istimewa didunia ini. Karena setiap orang disini mayoritas menggunakan kuda terbang untuk bepergian.

"Jaga dirimu tae" Ucap jennie dengan mata berkaca kaca.

"Tentu kau juga ya.. " Ucap taehyung. Kini dia sudah masuk ke kereta kudanya. Kusir yang melihat sang pangeran sudah ada didalam segera menjalankan kudanya. Didalam sana taehyung melambaikan tangannya pada jennie. Jennie membalasnya disertai dengan derai air mata yang membasahi pipi mandunya.

"Sudah jen tidak usah menangis" Ucap jisoo membawa jennie dalam pelukan nya.

"Nanti aku mau bermesraan dengan siapa eonnie..... " Rengek jennie

"Hadeuh... Alasannya sungguh aneh" Ucap irene menepuk dahinya dan diangguki oleh rose.

Rose hendak berbicara dia terlebih dahulu menelan makanan yang dia kunyah. "Kan masih ada limario oppa" Ucap rose.

"Cihh.. Dia hanya bocah aku hanya ingin bermain main dengannya saja" Sinis jennie

"Parah sih.. Awas jika kau malah jatuh terlalu dalam" Peringat irene. Dia memang yang paling dewasa diantara ketiganya

"Tidak akan. Pesona taehyung rasanya sulit untuk kulupakan" Elak jennie

"Semua orang tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan" Ucap rose

"Benar. Mungkin saat ini dimatamu hanya ada taehyung tapi besok atau lusa sudah terganti oleh limario" Tambah jisoo

"Ck.. Sudahlah. Kalian ini jika sudah menghakimi ku keluar semua ya kata kata bijaknya. Aku itu sedang bersedih harusnya kalian menghiburku. " Ucap jennie

"Kami hanya menasehati mu sebelum semua terlambat" Ucap irene

"Benar. Kau jangan melibatkan perasaan orang lain dalam kisah kalian berdua" Tambah jisoo

"Ya ya  yasudah aku mau pergi sendiri saja. Bersama kalian membuat ku semakin suntuk" Ucap jennie meninggalkan ketiganya.

"Yak.. Jennie kim!! " Teriak jisoo kemudian menyusul nya. Diikuti oleh rose dan irene.



















Tanpa mereka sadari ucapan mereka didengar oleh seseorang yang bersembunyi dibalik tembok

"𝘔𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬.. 𝘐𝘵𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪𝘫𝘢𝘥𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘫𝘢𝘵𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶 𝘫𝘦𝘯𝘯𝘪𝘦 𝘬𝘪𝘮" 𝘜𝘤𝘢𝘱 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘮𝘪𝘳𝘬 𝘥𝘪𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘴𝘦𝘬𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘵𝘪𝘬 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘵𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘵𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘪𝘭𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘵𝘢𝘯𝘢𝘩.
















-
-
-
Vote komen nya readers




Thankyou



Sorry banyak typo






Follow juga akun ini......
















See you next chap

King of the magicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang