"Akhhhhh" Taehyung duduk dan meringis sambil memegang kepalanya.
"Dimana ini? Taman belakang sekolah? " Tae melihat sekeliling taman yang gelap. Sepertinya dia ketiduran sampai malam.
"Hiks hiks.. "
Taehyung melihat ke seluruh penjuru taman. Memastikan suara yang didengar nya benar-benar manusia.Perlahan dia berdiri dan berjalan menyusuri sekitar. Matanya tertuju pada salah satu bangku taman yang diduduki oleh seorang wanita. Posisi wanita tersebut membelakangi nya, tapi bisa dipastikan suara yang tadi didengarnya berasal dari wanita tersebut karena bahunya yang bergetar.
"Nona? " Tanya taehyung dan tidak mendapat balasan apapun dari wanita itu.
Tangan nya terulur untuk menepuk bahu sang wanita "jennie! " Kagetnya
"𝘖𝘱𝘱𝘢𝘢𝘢.. 𝘛𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨.. 𝘚𝘢𝘬𝘪𝘵... " Rintih jennie. Kulit tubuh nya perlahan mengelupas. Tae mundur perlahan.
Tiba-tiba seluruh taman menjadi ruang kosong. Tak ada penerangan sedikit pun disana. Hanya ada taehyung dan jennie yang berdiri berhadapan.
"𝘖𝘱𝘱𝘢 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨𝘨𝘨.. " Jennie menangis tersedu mendekati taehyung. Tapi tae juga mundur secara perlahan
"A-apa yang terjadi padamu.. "
"Sakit oppaaa.... Aakkhhhhhhhh! " Jennie berteriak meraung kesakitan. Mulutnya terbuka lebar menghadap keatas. Sebuah ular besar keluar dari mulutnya.
Taehyung membelalak kaget. "Jennie!!!! "
Tubuh jennie lengser kebawah bagaikan kulit tanpa tulang.
"Ssssttt" Ular tadi mendesis, tubuhnya sangat besar. Hampir seperti sebuah naga dalam legenda.
"U-ular" Ucapnya lalu berlari kencang menghindari lilitan ular tersebut.
"Eomma... Tae takut... " Tubuh nya penuh dengan peluh, entah karena takut atau lelah terlalu lama berlari.
"𝘒𝘩𝘢𝘬𝘬𝘬𝘬𝘬.. " Ular tadi terus mengeluarkan suara yang memekakkan telinga taehyung.
Taehyung terus berlari hingga tiba di sebuah tepi jurang yang dalam dan gelap.
"Apa yang harus kulakukan" Ucapnya menengok kebelakang melihat ular raksasa tadi meliuk mendekat kearahnya.
Mata taehyung perlahan mengembun. Tubuh nya ambruk ke tanah dan menggunakan kedua lutut nya sebagai tumpuan.
𝘛𝘦𝘴𝘴𝘴
Satu air mata nya lolos. Dirinya benar-benar ketakutan melihat jennie yang berubah menjadi ular raksasa yang kini melilit tubuh nya.
"𝘒𝘩𝘢𝘬𝘬𝘬𝘬𝘬𝘬𝘬𝘬𝘬𝘬" Ular itu menjerit tepat didepan wajah taehyung yang sudah basah dengan air mata.
Tubuh tae terasa sesak karena lilitan ular tadi.Mulut ular itu terbuka lebar bersiap menelan tae hidup hidup. "Eomma, sirien, jennie.. Aku menyayangi kalian" Lirihnya sebelum ular tadi memasukkan tubuhnya kedalam mulut.
.
.
..
"Aaaaaaaa!!!! " Taehyung terbangun dari mimpi nya. Jantung nya berdetak sangat cepat. Bajunya basah karena mandi keringat.
𝙋𝙡𝙖𝙠𝙠𝙠
Wajah tae menoleh kesamping akibat tamparan keras dari sirien-adiknya-.
"Yak!!! Apa apaan kau menampar ku hah!!! " Marahnya
"Ck 𝘰𝘱𝘱𝘢 itu berisik, sudah tadi pingsan di lapangan. Ngiggau nggak jelas pula. Ya ku tampar lah" Jelas sirien malas
"Pingsan? " Tanya tae cengo
"Iya! Lagian kenapa oppa bisa pingsan sih?! Nggak sarapan?! Emang fans oppa udah nggak ada yang perhatian lagi?!!! "
Tae tidak menjawab pertanyaan beruntun sirien. Dia juga bingung kenapa bisa pingsan tadi. Seingat nya setelah sana memberikan bekal dia langsung kembali ke kelas. Tapi kenapa bisa sirien bilang dia pingsan dilapangan.
"Mungkin aku hanya kelelahan" Jawab taehyung
Mendengar alasan taehyung sirien menghela napas panjang. Dia tahu kakaknya menjadi bagian penting dari diamond magic "Rajin boleh, ngerepotin jangan. Udah lah aku ambilin bubur dulu"
Tae mengangguk, matanya menatap punggung sirien yang menghilang dibalik pintu UKS.
"Aku itu kenapa sih? ".
.
.
.
.Lim berlari diikuti elgi masuk ke kamar nya. Tangannya membawa sebuah botol kecil berisi air mata taehyung tadi.
"Ini! " Ucap nya panik sambil menyerahkan botol tadi pada Sean.
Sean mengangguk lalu mengambilnya. Dia berjalan ketepi ranjang lalu menuangkan beberapa tetes air mata di botol tadi ke dahi jennie.
Lim, Sean, elgi dan yang lain menunggu jennie bangun.
"Kenapa lama sekali!???? " Tanya lim dengan nada panik
"Kau alchemist palsu ya?!!!! " Teriak lim sambil mencekik leher Sean.
"S-sepertinya tuan taehyung bukan pemilik air mata terkasih tuan. Jadi nona jennie tidak bangun"
"Baj*ngan!! " Umpat lim dan mendorong tubuh Sean hingga terjatuh kebelakang.
"Pangeran!!! Jaga sopan santun mu!! " Bentak somi.
"Sial! " Lim mendekat ke ranjang jennie. Tangannya memegang kedua bahu jennie.
"Bangun sialan!!!! Jika kau pergi siapa yang mengganggu ku !!!! " Teriaknya sambil menggoncang bahu jennie.
"Aku suka diganggu olehmu.. Jika- jika kau pergi, hidupku akan kembali seperti dulu.." Lirihnya. Air matanya menggenang dipelupuk mata.
𝘛𝘦𝘴𝘴
Air mata lim jatuh tepat di kening jennie ketika ia memejamkan mata.
Sepercik sinar muncul didahi jennie. Belum ada yang menyadarinya.
Hingga..
-
-
- see you next chap readersssssssJangan lupa vote komennya.
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
King of the magic
Viễn tưởng"Aku membencimu karena berhasil merubah diriku dan aku membencimu karena kau berhasil membuatku mencintaimu" L "aku tidak tau kehadiran ku bisa merubah segalanya dalam dirimu" J