twenty three

130 15 1
                                    

𝙂𝙧𝙪𝙖𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧






Monster tadi mengaum dengan keras. Matanya menatap ke arah elgi yang tadi melemparkan bola api. Manik matanya menggelap. Kakinya berjalan menuju potongan lengan nya tadi. Membungkuk dan mengambil nya lalu menyatukannya kembali menjadi seperti semula.


"Tidak mungkin" Ucap elgi.

Kini monster tadi mengubah sasarannya menjadi elgi. Sayapnya mengepak keras mengakibatkan debu ditanah lapang berterbangan. Monster tadi mengeluarkan semburan api dari mulutnya. Elgi dan lim dengan cepat menghindari serangan itu.

"Bawa irene noona pergi ketempat yang aman. Aku akan mengurus monster ini" Ucap lim

Elgi menangguk, dia percaya bahwa temannya ini pasti bisa mengatasi monster seperti ini.

"Noona ayo ikut aku" Ucap elgi menggendong irene bridal style.

Irene meringis pelan merasakan sakit dipunggung nya. Sepertinya cakar monster tadi mengandung racun.

Elgi menggunakan sihirnya untuk membawa irene pergi ke tempat yang jauh lebih aman.










𝘒𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘭𝘪𝘮𝘢𝘳𝘪𝘰





"Monster jelek. Ayo tunjukkan siapa yang lebih hebat" Lim berlari dengan kencang kearah monster tadi mereka bertarung saling adu pukulan dan tendangan.







𝘉𝘶𝘨𝘩

𝘉𝘶𝘨𝘩

"Akhhhhhh" Lim meringis karena monster tadi berhasil mencakar bahu kanannya.

"Lim! " Teriak jennie khawatir.

Lim melirik kearah jennie sebentar. Mata itu, mata yang tersirat banyak kekhawatiran. Lim menggeleng tidak mungkin jennie khawatir padanya. Dia kembali fokus dengan pertarungan nya lalu
Tangan lim membentuk sebuah simbol. Detik  berikutnya sebuah petir muncul ditangannya. Energi petir tadi dia ubah menjadi sebuah busur panah.

"Mari selesaikan dengan cepat"

Setelah mengatakan nya. Lim kembali menyerang monster tadi. Kali ini dengan jarak jauh. Terlalu beresiko jika menyerangnya dari jarak dekat seperti tadi. Bahunya yang terkena cakaran mulai membuat energinya berkurang meski tidak banyak.




𝙎𝙥𝙖𝙡𝙨𝙨𝙝𝙝𝙝


𝘿𝙪𝙖𝙧𝙧𝙧




Anak panah tadi meleset. Kedua nya kini bertarung diatas udara. Suara ledakan yang bersautan mengundang para murid kelas 10 untuk pergi ke lapangan.

"Ayo kita bantu limario!!!! " Teriak salah seorang murid

𝘈𝘺𝘰𝘰𝘰𝘰𝘰𝘰𝘰

Jawab mereka serempak. Semua murid mengeluarkan senjata andalan masing masing.

"Jangann serang dari jarak dekat! Monster itu punya racun" Peringat lim disela pertarungan nya.

Semua murid mengangguk. Mereka bekerja sama untuk mengalahkan monster tadi. Salah seorang murid mengeluarkan jurus segel dengan merantai tubuh monster tadi.

"Bidik dia lim! " Teriak John

Lim dengan segera membidik tepat diarea perut monster tadi.

𝙎𝙥𝙡𝙖𝙨𝙝𝙝𝙝𝙝𝙝

𝘿𝙪𝙖𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧

Tubuh monster tadi terpisah menjadi 5 bagian.

"Kita menang!!!! " Teriak semua murid.

"Tunggu!! Lihat itu! " Tunjuk seorang murid.

Potongan tubuh monster tadi membentuk tubuh monster baru. Jumlah yang tadinya hanya satu kini beranak menjadi 5.


"Gawat"

Monster tadi terbang menyerang seluruh murid disana. Para murid berlari dan terbang untuk menghindari dan membalas serangannya. Namun sayang tidak seorang pun bisa.

"Jennie awas!!! " Teriak rose.

Jennie menoleh kebelakang. Matanya melotot saat monster tadi melesat dengan kencang. Cakarnya yang tajam menembus perut nya.

"𝘜𝘩𝘶𝘬𝘬𝘬𝘬 " Darah keluar dari mulut jennie.

"S-sakit" Lirihnya sebelum ambruk ketanah.

Lim yang menyaksikan nya langsung pergi mendekati jennie. Tangannya menangkup kepala jennie dan menaruhnya diatas paha.

"Noona! Bangun!! " Ucap lim panik. Setetes air mata keluar dari matanya tanpa ia sadari. Detik berikutnya matanya berubah menjadi gelap. Dia melirik ke samping dimana terdapat jae yang dari tadi hanya diam tanpa membantu jennie saat diserang monster.

"Kau! " Lim mencengkram kerah baju jae..

"Apa masalah mu bodoh! Kenapa mencekikku"

"Harusnya kau menolong nya! Kenapa kau hanya diam tak bergerak dari tadi! " Maki lim

"Stoppp!!! Lim udah! Lagian ini juga bukan salah jae! Sekarang yang terpenting adalah jennie" Ucap rose memisah keduanya.

"Akhhh!! Sialan! " Lim mendesah kesal. Tangannya membentuk simbol

𝙒𝙪𝙨𝙝𝙝𝙝

Lim membelah dirinya menjadi 5 sesuai dengan monster tadi.

"Urus monster itu" Ucap lim pada kelima bayangan nya. Mereka semua serempak mengangguk.

"Kau harus tetap hidup" Ucap lim lalu membawa tubuh jennie menghilang dari sini.















-
-
-




"𝘿𝙞𝙖 𝙢𝙞𝙡𝙞𝙠𝙠𝙪 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙞𝙡𝙞𝙠𝙠𝙪 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙠𝙚𝙣𝙖𝙥𝙖 𝙩𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙞𝙝𝙖𝙠 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙢𝙪" 𝘽𝙖𝙩𝙞𝙣 𝙨𝙚𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙟𝙖𝙪𝙝 𝙢𝙚𝙡𝙞𝙝𝙖𝙩 𝙡𝙞𝙢 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙜𝙚𝙣𝙙𝙤𝙣𝙜 𝙟𝙚𝙣𝙣𝙞𝙚 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙜𝙖𝙮𝙖 𝙗𝙧𝙞𝙙𝙖𝙡 𝙨𝙩𝙮𝙡𝙚













-
-
𝙑𝙤𝙩𝙚 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣 𝙣𝙮𝙖 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨....















𝙈𝙖𝙩𝙪𝙧𝙣𝙪𝙬𝙪𝙣....

King of the magicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang