✿Bab24✿

59 4 4
                                    

Maaf yaa baru up sekarang...
Hamba tidak up lama itu karena karena hamba sekarang kerja yang mulia. 😔🙏

Tolong maafkanlah hambamu ini 😔🙏.
.
.
.
.
.
.

Cerita sebelumnya:

"Potong!! " Perintah xiao mei.

*******$$$*******$$$*******$$$*****

" TIDAAAKKK!!!...." Teriak nana.

"AAAARRGGGHHHH!!!...." Teriak muzing yang kesakitan karena tangannya ditebas 1. Semua orang menutup mata mereka dan berusaha menuliskan telinga masing-masing. Xiao mei yang melihat itu hanya acuh tak acuh dan iumi hanya biasa saja. Semua orang dewasa (om-om) yang ada disana berfikir hal yang sama.

"The real bocil kematian."

Nana terus menjerit dan menangis. sedangkan muzing terus membanting tubuhnya, karena rasa sakit yang dia terima sudah berada di ambang batasnya. Muzing terus menjerit kesakitan, jeritan yang dia timbulkan sampai bergema ke seluruh bangunan kosong tersebut.

Sakit...sakit....sakit....hanya itu yang ada didalam otaknya saat ini. Xiao mei yang melihat itu berjalan ke arah muzing.

*Grapss!!...

Xiao mei menjambak rambutnya muzing dan mencengkeram dagunya kembali. Dengan sarung tangan, xiao mei mengambil pemantik rokok dan..

"AARRGGHHHH!!!! " Muzing kembali berteriak kesakitan. Itu disebabkan karena xiao mei membakar setengah wajahnya.

Teriakan terus berlanjut sampai akhirnya berhenti. Xiao mei telah habis membakar setengah wajahnya muzing sampai dimana titik terakhirnya bernafas. Muzing telah tiada, karena kehabisan darah dan tenaga.

"Dia sudah mati." Gumam xiao mei.

Xiao mei kembali melirik nana dan mian mian, yang membuat mereka berdua ketakutan. Akhirnya xiao mei melangkah berjalan menuju mereka yang sedang meringkuk ketakutan.
"Dia sudah mati. " seru xiao mei kepada nana. Nana yang mendengar itu kembali menangis histeris karena kehilangan sahabat tercinta nya.

"Kau tidak usah menangis. Sebentar lagi kau juga akan ikut dengannya. " Seru xiao mei yang menghentikan tangisannya nana.

Wajahnya nana menjadi pucat karena ketakutan. Xiao mei yang melihat itu tersenyum miring. Xiao mei puas dengan reaksi mereka berdua.

"Hei, kau!. Seret rambutnya dan ikat dia di kursi itu!" Perintah xiao mei ke salah satu anak buah yang ada disana dan menunjuk sebuah kursi.

Orang yang diperintahkan pun menyeret rambut panjang nana dan mengikatnya, sesuai dengan yang diperintahkan xiao mei.

"Hei, kau tau apa ini?" Tanya xiao mei kepada nana dengan menunjukan sebuah tang kecil yang ada di tangannya.

"T-Tang.." jawab nana.

"Bukan!. Ini adalah alat untuk mencabut nyawamu!. " Seru xiao mei dengan senyuman penuh arti.

Nana yang mendengar itu mulai takut dan berfikir negatif. Dia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan bocah ini kepada dirinya?. Xiao mei mengambil tangannya nana dan...

"AARGHHHHHH!!!...." Teriak nana kesakitan.

"Ouh!!...apakah itu sakit? Ini baru 1 yang aku cabut. " Seru xiao mei kepada nana.

Ternyata xiao mei tadi mencabut kuku kelingkingnya nana sampai lepas dari jarinya. Xiao mei terus mencabut 1 demi 1 kukunya nana. Nana yang kukunya dicabut secara paksa hanya bisa berteriak melampiaskan rasa sakit yang dia terima.

Happy Little Family (zhanyi) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang