02. Yakin Mau Menikah?

12.3K 800 33
                                    

Diselingkuhi, putus, lalu ditinggal menikah. Adalah kabar terkini dari kisah hidup Atlas Shane Wijayanto.

Kisah cinta Atlas dengan perempuan bernama Melisa Anjani yang telah terjalin selama kurang lebih dua tahun kandas begitu saja. Melisa berselingkuh. Perempuan itu bermain api dengan pria lain di belakang Atlas. Terlebih pria yang menjadi selingkuhan Melisa merupakan sahabat Atlas sendiri—sahabatnya sejak SMA—si bajingan Tommy Resmawan.

Belum selesai Atlas meluapkan rasa kecewanya atas pengkhianatan dari dua orang yang amat ia percaya, sebulan kemudian Atlas mendapat kabar bahwa mantan pacarnya dan mantan sahabatnya itu memutuskan untuk menikah karena ternyata Melisa tengah hamil anak dari hubungannya dengan Tommy.

Fuck you both and go to hell.

Tapi baguslah, hal itu hanya akan semakin mempermudah Atlas untuk move on dan melanjutkan hidup. Melupakan kisah cinta yang lama dan membuang seorang teman ke tempat sampah, harusnya tidaklah sulit secara teori.

Namun kenyataan yang Atlas hadapi selama empat bulan terakhir—ia seakan hidup di kubangan lumpur dan hari-harinya dipenuhi kabut kegelapan.

Ternyata move on dan melupakan tidak semudah teori. Cinta milik Atlas telah dihabiskan pada satu wanita yang berakhir menyakitinya. Kepercayaan Atlas yang tak berbatas untuk sang sahabat malah menjadi senjata untuk menusuknya dari belakang. Lalu bagaimana Atlas menjalani hari-hari setelahnya tanpa cinta dan rasa percaya yang kini tidak lagi menjadi bagian dari hidupnya? Rasanya seperti berjalan di atas hamparan duri yang menusuk-nusuk telapak kaki. Namun kabar baiknya Atlas telah mati rasa, sehingga ia tidak lagi merasakan sakit, yang ia rasakan hanyalah kekosongan yang semakin lama semakin terasa hampa.

"Mas Atlas masih nggak mau ngomong, Ma?" Amel, adik perempuan Atlas bertanya kepada sang mama mengenai kabar kakak laki-lakinya.

"Masih irit ngomong tapi udah mendingan kalo diajak ngobrol. Sekarang kalo ditanya juga jawabannya agak panjang. Ada perkembangan." Sarah Wijayanto menjawab pertanyaan putri bungsunya.

Perihal kisah hidup Atlas yang berjalan tidak mulus turut membuat orang-orang di sekitarnya bersimpati. Baik keluarga maupun teman-temannya melakukan yang terbaik untuk menghibur pria malang satu itu. Bagaimana caranya agar Atlas dapat kembali seperti semula—segala cara dicoba hanya untuk mengundang seulas senyum di wajah pria yang hampir lupa caranya tersenyum.

"Tapi Amel tuh masih suka khawatir sama Mas Atlas. Mas Atlas jadi hobi banget bengong, ngelamun, kadang kalo Amel tanya nggak nyaut, parah banget." Gadis berambut sebahu dengan pipi chubby itu mengadu kepada sang mama. Kakak laki-lakinya masih berada pada fase mengkhawatirkan.

"Memang tidak main-main efek yang ditimbulkan dari patah hati." Sarah menanggapi dengan raut wajah penuh dengan keseriusan. Masalah putra keduanya ini tidak sesederhana itu. Atlas perlu sesuatu yang baru untuk mendongkrak semangat hidupnya kembali dan pengalih dari sakit patah hatinya.

"Lagi ngebahas Atlas lagi? Kali ini apa?" Rumi, si sulung dari tiga bersaudara muncul dari arah dapur ke ruang keluarga. Turut bergabung dengan Sarah dan Amel yang sedang membahas adik laki-lakinya.

"Mas Rumi," panggil Amel.

"Iya?"

"Laki-laki kalo patah hati biasanya nyembuhinnya gimana? Mas Rumi sesama laki-laki barang kali ada masukan?"

Rumi Wijayanto mengerutkan dahinya, seolah berpikir dengan serius akan jawabannya. "Sembuhnya kalo ketemu sama cinta yang baru, Mel. Mas Atlas-mu butuh perempuan baru buat nyembuhin lukanya." Rumi mengakhiri kalimatnya dengan kekehan pelan.

Amel membulatkan mata, kedua netranya berbinar. Ucapan kakak sulungnya ada benarnya. Mas Atlas butuh cinta yang baru, perempuan yang baru untuk melupakan yang lama. Kenapa selama ini ide secemerlang itu tidak pernah terbersit dalam benaknya?

ROMANTIC ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang