06. Lamaran dari Atlas

8.9K 701 36
                                    

Gatari tidak salah dengar?

Kebanyakan pria setelah mendengarnya tidak mau menikah pasti langsung pamit undur diri, tapi yang satu ini aneh. Pria yang baru pertama kali Gatari temui ini sebaliknya. Atlas Shane Wijayanto malah menawarkan sebuah proposal pernikahan yang sangat menarik.

"Situasi kita berdua mirip meski sebenarnya sangat berbeda," ujar Atlas. "Mbak Gatari sendiri nggak mau menikah karena prinsip, namun keluarga Mbak Gatari memaksa untuk segara menikah. Lalu saya sendiri, saya ingin menikah, tetapi saya tidak menginginkan cinta dalam hubungan pernikahan saya. Kita berdua berada di situasi menguntungkan untuk satu sama lain, pernikahan kita berdua bisa menjadi win-win solution." Atlas menjelaskan cukup panjang. Gatari meletakkan sendok garpunya dan fokus mendengarkan.

"Jika Mbak Gatari menikah dengan saya, masalah Mbak Gatari akan teratasi. Keluarga besar Mbak Gatari akan berhenti memaksa Mbak Gatari untuk menikah. Mbak Gatari juga tidak perlu pusing memikirkan cinta dan segala kewajiban istri, karena saya tidak akan menuntut. Mbak Gatari hanya perlu melanjutkan hidup seperti hari-hari biasanya, dan tidak akan ada yang berubah kecuali status Mbak Gatari yang menjadi istri saya," gencar Atlas membujuk perempuan di depannya ini agar tertarik dengan tawarannya. Atlas pikir, kapan lagi dia akan menjumpai wanita yang tidak menginginkan cinta? Ini kan sangat langka. Terlebih wanita ini sangat sesuai dengan harapannya.

"Tunggu," sela Gatari. "Tunggu sebentar. Jadi, Mas Atlas menawarkan saya pernikahan palsu?" tanyanya berbisik, takut orang lain mendengarnya.

"Kurang lebih? Mungkin tepatnya pernikahan dengan syarat khusus? Atau Mbak Gatari bisa menafsirkannya sebagai ajakan berkomitmen tanpa cinta?" Atlas turut membalas dengan bisikan.

Kedua orang itu saling beradu pandang cukup lama. Berkomunikasi dengan tatapan mata mengenai keseriusan proposal pernikahan yang sangat tiba-tiba ini. Dalam waktu singkat itu baik Gatari dan Atlas saling menimbang-nimbang. Akankah pilihan mereka sudah tepat? Tidak akan salah orang kan? Serius menikah dengan orang ini? Ini sedang tidak bercanda kan? Pernikahan palsu? Sungguhan?!

"Wait, Mas Atlas nggak punya pacar?" tanya Gatari tiba-tiba. Memastikan saja. Kalau Atlas punya pacar bisa ricuh nanti. Gatari malas sekali dengan drama.

Sebuah gelengan kepala didapat Gatari sebagai jawaban. "Nggak punya."

Kerutan halus di kening Gatari terlukis. Nggak punya pacar, tapi mau menikah dengan perempuan terlebih tanpa cinta. Jangan-jangan Gatari hanya digunakan sebagai kedok semata?

"Gay?"

"Mantan pacar saya semuanya perempuan." Atlas menjawab tanpa tersinggung sama sekali. Dia pun tadi sempat menanyakan hal yang sama.

Oh, bukan.

Gatari mencoba mencerna situasi. Jadi, pria bernama Atlas ini mungkin punya alasan yang kurang lebih mirip dengannya. Situasinya pasti sama terdesaknya seperti dirinya. Hanya pernikahanlah satu-satunya jalan yang akan menyelamatkan Atlas dari jerat masalahnya. Kalau begitu, ini sempurna. Situasi yang sangat sempurna untuk Gatari. Gatari bisa membantu Atlas dengan menjadi istrinya, dan Atlas bisa membantu Gatari dengan menjadi suaminya. Ide yang sangat cemerlang!

Perempuan itu menyisir rambutnya ke belakang dengan jemari. Memasang wajah tersenyum yang jarang ia tampilkan secara cuma-cuma. Keputusan Gatari bulat. Dia tertarik menerima proposal pernikahan dari Atlas.

"Mas Atlas, saya tertarik dengan tawaran Mas Atlas. Proposal pernikahannya menarik. Dan saya jagonya kalau urusan menikah tanpa cinta." Gatari menunjukkan senyum manis yang memikat lawan bicaranya.

Atlas bersorak dalam diam. Senyum manisnya melengkung indah menghiasi bibir tipisnya. "Saya pun begitu. Kalau menikah dasarnya cinta, saya tidak akan mau."

ROMANTIC ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang