22. Hari Pertama Kehidupan Pernikahan

9.9K 880 203
                                    

Di dunia ini hal paling ampuh membangunkan orang dari tidur nyenyak adalah rasa lapar. Atlas terbangun dari tidur delapan jamnya setelah mengendus aroma sedap mengetuk-ngetuk celah pintu kamarnya.

Hari pertama di tahun baru. Tepat tanggal satu Januari. Atlas terbangun karena perutnya keroncongan. Dengan langkah gontai bak zombie kelaparan, pria itu berjalan menuruni tangga bergegas menuju dapur.

"Good morning," sapanya kepada sang koki, juru masak rumah barunya, tidak lain dan tidak bukan yaitu sang istri, Nyonya Wijayanto.

"Udah siang, Tlas. Bukan pagi lagi. Udah Jam setengah sebelas."

"Udah siang? Berarti aku tidur lama banget." Atlas mampir sejenak menyambangi kulkas. Mengambil botol mineral dan membawanya ke meja makan.

"Itu lihat, di luar matahari udah terik." Gatari menunjuk belakang rumahnya, taman terlihat cerah disinari matahari yang hampir sepenggalah.

Atlas menoleh, melihat belakang rumah. Di luar, permukaan air kolam berkilauan memantulkan cahaya matahari. Terlihat jelas dari jendela kaca besar yang memisahkan ruang makan dan taman belakang. Oh, sudah siang rupanya. Atlas kira masih pagi.

"Kamu bangun dari tadi, Gat?" Pria yang baru sehari menyandang status suami itu menanyai perempuan yang tengah sibuk berhadapan dengan barisan wajan teflon di atas kompor listrik.

Istrinya itu masih mengenakan gaun tidurnya semalam. Rambut panjangnya dicepol sembarang dengan sumpit kayu. Ujung-ujung anak rambutnya yang basah menandakan perempuan itu belum lama membasuh muka, artinya Gatari bangun belum terlalu lama.

"Baru bangun sepuluh menit lalu mungkin, aku aja baru sempet cuci muka di situ." Tunjuk Gatari ke bak cuci piring di sebelah kompor. "Aku laper, makanya begitu bangun langsung ke dapur," imbuhnya sambil membenarkan letak kacamata bulat yang menyembunyikan sembab akibat kebanyakan tidur.

Atlas mengangguk-angguk. Ya, memang kentara sekali istrinya itu baru bangun tidur. Atlas bisa menebaknya, ia hanya bertanya sekedar basa-basi.

Seperti magnet yang menarik perhatian, mata Atlas sejak tadi tertuju kepada Gatari. Melihat supermodel itu berpenampilan seadanya sehabis bangun tidur, pemandangan di depan mata Atlas terlihat seperti cuplikan edisi spesial dari Vlog A Day with Gatari Naresdipati via VOGUE—namun yang ini limited edition karena hanya Atlas saja yang dapat menyaksikan.

Sebenarnya kalau dilihat-lihat, Gatari ternyata manusia biasa pada umumnya kalau penampilannya seadanya begini. Tipikal anak sulung perempuan yang awut-awutan dan suka bangun siang. Selama ini Atlas selalu melihat sisi terbaik Gatari dengan polesan wajah dan bajunya yang luar biasa wah dan mengundang decak kagum. Dan kini, Atlas berkesempatan menyaksikan Gatari dengan penampilan ala kadarnya, membanting ekspektasi Atlas yang menyangka Gatari akan memakai gaun rumbai-rumbai meski bangun tidur sekalipun. Ternyata perempuan itu memilih mematahkan prasangka Atlas. Sungguh pengalaman di pagi hari yang menarik.

"Kamu laper, Tlas? Mau sarapan juga?" tawar perempuan yang meski baru membasuh muka di bak cuci piring tapi tetap cantik paripurna.

"Namanya bukan sarapan lagi nggak sih kalau udah jam setengah sebelas?"

"Brunch, Tlas, brunch. Mau nggak? Kalau iya aku masakin sekalian nih. Hari ini menunya nasi putih anget, ayam mentega madu, sayurnya ada tumis wortel sama brokoli. Dijamin enak karena aku yang masak. Tapi kalau nggak enak, kamu boleh protes ke Chef Renatta yang jadi guru les masakku."

Atlas tersenyum, ada-ada saja Gatari. Mengintip sejenak ayam mentega madu di wajan yang menebarkan aroma sedap dan menggugah selera, Atlas tergiur dengan menu sarapannya (yang kesiangan). Rugi kalau tidak mengiyakan tawaran istrinya. "Iya. Aku mau makan. Dari visualnya masakan kamu kelihatan enak, jadi tambah laper."

ROMANTIC ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang