Ketiga.

152 18 0
                                    

>>>>>>>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






>>>>>>>>




"Pak, tolong jangan di tutup dulu gerbang nya..." Yoshi memohon kepada Pak Satpam yang hendak mengunci pintu gerbang.

"Sudah telat, kamu boleh masuk kalau Pak Aksa mengizinkannya."

Pemuda itu mulai mengatur napas nya berkali-kali dengan tangan yang mengelap keringat berjatuhan.

"Ada apa Pak? Sepertinya Bapak menyebut nama Saya tadi..." Pak Aksa membungkuk sopan kepada Satpam.

"Iya Pak—ada Siswa yang telat masuk sekolah,"

"Izinkan masuk saja Pak, biar Saya yang urus." Pak Aksa tersenyum.

Gerbang di buka secara perlahan.

"Nak Yoshi, ikut Bapak ke dalam." tegas Pak Aksa jalan terlebih dahulu. Tak lupa pemuda itu membungkuk sembari mengucapkan terimakasih kepada Satpam yang sudah membukakan gerbang untuknya.

Lorong sudah sunyi, dan hanya terdengar suara penjelasan guru dari berbagai kelas.

"Bersihkan kamar mandi hingga istirahat tiba," Pak Aksa menepuk pundak Yoshi pelan dengan senyuman tipis nya.

"Ba-baik Pak! Terimakasih..."

"Ya, semangat."

Peralatan kamar mandi sudah di siapkan tepat di hadapan Yoshi, ia mulai mengambil beberapa sikatnya untuk membersihkan isi-isinya.

Tidak cukup melelahkan, Yoshi sudah terbiasa dengan membersihkan seperti ini—sudah menjadi kebiasaan ia di hari libur.


>>>



"Psst, Hoon." bisik Junkyu kepada Jihoon yang berada di sebelahnya.

Jihoon menoleh.
"Kenapa?" tanya Jihoon ikut berbisik pada Junkyu.

"Yoshi kemana ya? Tumben banget nggak sekolah."

Jihoon mengangkat kedua bahunya bingung.
"Entah lah, sakit kali."

"JIHOON, JUNKYU—SIAPA SURUH KALIAN NGOBROL?!" Bu Esha melotot ngeri, kacamata tebal nya membuat kesan horror nya semakin menambah.

"ANU BU, ITU...SAYA CURHAT KE JIHOON KALAU SAYA MAU BUANG HAJAT BU—ADUH...IZIN KE KAMAR MANDI YA BUK!" Junkyu mulai ber-akting dengan kedua tangan memegang perut nya serta membuat wajah seperti menahan berak.

"Kok Kamu bentak Saya?!"

"Nggak gi-gitu Bu—elah! Baperan amat."

"JUNKYU!"

"PUNTEN SLURR BERAK DULU YA TEMAN-TEMAN, JANGAN KANGEN!" Junkyu berlari keluar dari kelas agar tidak terkena semburan maut dari Bu Esha.

"Junkyu anjir, bisa gitu ya aktingnya..." gumam Jihoon terkekeh melihat Junkyu yang terlihat seperti orang profesional.

Sorry For Everything✔️ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang