Keempat.

121 17 0
                                    

>>>>>>>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






>>>>>>>>




Malam terasa dingin hingga menusuk tulang, dengan suara alunan lagu yang di putarkan dalam ponsel, pemuda itu melirik bingkai foto keluarga nya. Ia tersenyum mengingat kejadian bersama keluarga nya kala itu. Mata yang berkaca-kaca menatap bulan yang tampak redup tertutup awan.

Pintu terbuka secara tiba-tiba, sehingga sorot nata nya beralih ke arah pintu kamar nya.

"Sahi? Kok belum tidur..." tanya Yoshi dengan tangan yang bergerak untuk mematikan lagu dalam ponsel nya.

Asahi tidak menjawab apa-apa, ia berjalan dengan perlahan menghampiri Yoshi.

Tanpa banyak bicara Asahi menyodorkan sebungkus roti kepada Yoshi.

Yoshi mengambil sebungkus roti tersebut, ia bingung dengan perlakuan Asahi yang sangat aneh.

"Gue tau Lo makan bekas bekal yang Gue buang di sekolah,"

Asahi duduk di samping Yoshi secara perlahan, takut nya melukai lebam yang ada di perut nya.

"Lo sendiri...kenapa belum tidur?" tanya Asahi tanpa melirik kakak nya, ia sibuk menatap langit malam yang begitu menenangkan.

"Eh-eh...Tidak—Kakak belum ngantuk aja."

Mereka ber-dua saling diam, terasa canggung dengan suasana nya.

"Maafin Kakak," sahut Yoshi secara tiba-tiba, Asahi menoleh ke arah Yoshi dengan satu alis yang di naikkan.

"Dalam rangka apa?" balas Asahi sedikit cuek.

"Soal di kantin dua hari yang lalu.."

Asahi hanya diam tidak membalas nya, ia salah fokus dengan bingkai yang berisi foto diri nya bersama kedua orang tua nya beserta saudara-saudara nya.

Setelah melihat foto itu, Asahi langsung berdiri dari duduk nya.
"Jangan berharap apa-apa, gue juga masih punya hati buat kasih itu roti." setelah itu Asahi pergi dari kamar Yoshi.

Yoshi terkekeh kecil melihat nya.
"Dia selalu sama seperti dulu."

Kembali lagi, pemuda itu melihat roti pemberian adik nya. Dia tersenyum bahagia.

Berharap semua nya terus seperti ini, tidak ada masalah di antara mereka—itu hanya Yoshi inginkan.

Sudah saat nya ia tidur, karna teringat dirinya yang harus mencari pekerjaan tambahan jadi Yoshi harus banyak beristirahat.

Roti pemberian Asahi itu dia letakkan di meja belajar nya.

Matahari mulai menerobos masuk ke dalam ruangan Yoshi yang sangat gelap, ia terbangun dan mulai membersihkan tubuh nya lalu memakai seragam dengan rapih.

Sorry For Everything✔️ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang