Duapuluhdua

121 20 0
                                    

>>>>>>>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







>>>>>>>>





Sebuah notebook polos berukuran sedang berwarna hitam di tutup dengan perlahan bersama embusan napas pelan.

"Kak...Haru sama Kak Mashi pergi ke sekolah dulu ya—jangan lupa di makan sarapannya, Gue taruh di depan..." ucap Haruto dari luar kamar, samar-samar terdengar dari dalam kamar Asahi.

Semakin hari bertambah, Haruto dan Mashiho sangat khawatir dengan kondisi Asahi yang tampak tidak kelihatan segar seperti dulu. Bahkan kini lebih sering merasakan sesak napas serta penurunan berat badan yang membuat Asahi terlihat lebih kurus dari sebelumnya.

Asahi melirik obat-obatan yang telah di konsumsi sesuai dengan saran Dokter, ia akui obat-obatan tersebut sangat banyak. Semakin hari bertambah Asahi lebih sering melewatkan jadwal minum obatnya, entah lah, rasanya sudah tidak peduli lagi dengan rasa sakit yang terus dirasakannya tiap hari.

Menurut Asahi ini tidak seberapa dengan rasa sakit yang kakak pertamanya rasakan. Itu sangat beda jauh.

"Harus dengan cara apa lagi Gue nemuin Lo Kak..." gumam Asahi merasa putus asa, hidupnya kini tidak teratur dengan pikiran yang berisik terus memutari otaknya.

Bohong, jika Asahi tidak membutuhkan Yoshi dalam hidupnya, bohong jika Asahi tidak suka melihat keberadaan Yoshi di hadapannya.

Tujuannya kali ini hanya ingin bertemu Yoshi, dengan cara apapun...Asahi usahakan untuk bisa bertemu kembali dengan kakaknya.


>>>


"Udah lama nih Gue nggak ketemu sama Artis yang baru terkenal!" keduanya saling ber-tos ria dengan tawaan yang begitu asyik.

"Gimana kabar Lo, Kyu sama anak-anak yang lainnya?"

Junkyu menampilkan senyuman bangganya setelah melihat temannya kembali bangkit dan mengakui kepada Dunia bahwa dia bisa melewati segala hal yang telah membebaninya selama beberapa tahun ini.

"Baik...dan Lo? Gimana rasanya memulai karir Lo disana..."

Yoshi tersenyum tipis, lalu menganggukkan kepalanya perlahan.
"Baik, sesuai harapan Gue selama ini."

Raut wajah Yoshi berubah menjadi serius seketika, dan itu mampu membuat Junkyu menelan ludahnya perlahan. Entah mengapa temannya ini terasa lebih menyeramkan.

"A..apa?" tanya Junkyu tersenyum canggung.

"Hari ini Lo nggak sekolah?"

Junkyu diam-diam menghela napas lega, dikiranya Yoshi akan menakuti dirinya dengan cara bertanya hal yang tidak-tidak.

Junkyu tertawa hambar seketika.
"Gue bolos Yosh, malas banget lihat wajah Pak Aksa di sekolah." dumel Junkyu secara tidak sadar bahwa dirinya telah membicarakan Guru.

Sorry For Everything✔️ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang