Keduabelas.

147 22 6
                                    

>>>>>>>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







>>>>>>>>





Berbulan-bulan setelahnya, hari seperti biasa akan terus berjalan tiada hentinya. Mungkin dipikirnya setelah kejadian itu semuanya akan baik-baik saja.

Tetapi semua itu malah berbalik fakta.

"Lo nggak becus banget ya buat makanan?! Gini doang masih ke-asinan!" Mashiho berdiri dengan kedua tangannya yang membantingkan garpu dan sendok secara bersamaan.

"Gue nggak sudi makan," timpal Haruto pergi begitu saja, seolah-olah dirinya apatis kepada sang kakak.

Asahi mengkerutkan dahinya.
"Ini tidak asin kok..." komentar Asahi setelah mencoba kembali makanan yang telah di buat Yoshi.

"Sudah lah Sa, makanan seperti itu tidak perlu dihabiskan—kau tahu? Berbahaya kalau Lo kambuh lagi penyakitnya." Mashiho melirik ke arah Yoshi, untuk menyindir.

"Cih, ayok kita pergi sekarang." Mashiho menarik tangan Asahi untuk pergi meninggalkan Yoshi sendirian.

Ruang makan terasa sunyi, Yoshi tidak tahu harus mengucapkan apa lagi untuk menasihati Mashiho yang sudah terlihat bahwa dia sangat benci sekali pada dirinya.

"Aku tidak akan pernah menaruh racun kepada kalian, bahkan untuk menyakiti pun tidak akan pernah terjadi." sedikit miris untuk melihat makanan yang tidak pernah di habiskan oleh mereka, terkadang Yoshi pun akan menghabiskan semuanya atau tidak akan berbagi kepada seseorang yang sedang membutuhkan.



>>>



"Yosh! Sini." Junkyu berseru setelah melihat batang hidung temannya yang sedang mencari keberadaan dirinya dengan yang lain.

Yoshi tersenyum sembari melambaikan tangannya, dia menghampiri para temannya.

"Lo udah makan Yosh?" celetuk Hyunsuk menoleh ke arah Yoshi.

"Sedikit,"

Brukh!

Tiga bungkus roti dari masing-masing temannya mendarat begitu saja di depannya, sontak Yoshi membulatkan matanya terkejut serta berusaha mencerna apa yang telah terjadi.

Yoshi menatap ketiganya satu-persatu, lalu satu tangannya bergerak untuk menunjuk dirinya sendiri.
"Buat...Gue...?" tanya Yoshi ragu.

Ketiganya mengangguk kompak.
"Makan yang banyak, biar nggak kurus." ujar Jihoon menepuk bahu Yoshi sambil tersenyum.

"Makasih..."

Berkali-kali dalam hatinya Yoshi tidak berhenti mengucapkan terimakasih kepada Jihoon, Junkyu dan Hyunsuk.

Sorry For Everything✔️ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang