>>>>>>>>"Lo yakin Sa mau sekolah? Kayaknya Gue liat Lo kayak sesak napas." celetuk Mashiho melihat Asahi yang tengah merapikan dasinya di depan cermin besar yang berada di kamarnya.
Asahi melirik Mashiho sinis, lalu berdecak kesal.
"Gue nggak selemah itu Mashi."Mashiho sempat terdiam merasa khawatir karena saudaranya ingin kembali masuk sekolah dengan alasan sudah banyak materi-materi yang ia lewati.
"Kalau ada apa-apa panggil Gue ya."
Asahi mengacungkan jempolnya tanpa menoleh ke arah Mashiho yang sudah lebih dulu melangkah turun ke lantai dasar.
Setelah di rasa siap semua, Asahi menghela napas sembari melihat dirinya yang tengah berhadapan dengan cermin.
"Semuanya akan baik-baik saja..." gumam Asahi tersenyum tipis.
"Sahi, udah siap!?" teriak Mashiho menggelegar dari lantas dasar, sontak Asahi mulai mengambil tas nya lalu kebawah dengan tergesa-gesa.
"Udah!" balas Asahi, napasnya sedikit tidak beraturan.
Sudah beberapa hari ini Asahi tidak melihat cahaya matahari yang terang menderang menyapa bumi di pagi hari. Dengan angin kecil menerpa wajahnya.
Bangunan kokoh yang masih sepi mulai terlihat, sekolah, menjadi salah satu rumah keduanya menurut Asahi. Berteman dengan berbagai sifat yang belum Asahi kenal pun ada di dalam sana. Seperti Jaehyuk dan Yedam yang mempunyai karakter yang unik menurutnya.
Jaehyuk yang tampak receh dengan berbagai lelucon yang di lontarkan oleh Mashiho, Dirinya atau Yedam.
Dan Yedam yang sangat menyukai hal-hal yang berbau musik, serta paling bisa membuat Jaehyuk tertawa dengan menunjukkan kondisi mukanya yang terlihat seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa.
Mashiho, teman sekaligus Saudara Asahi yang paling bersemangat dalam melakukan apapun. Mashiho selalu siap menjadi pendengar jika Asahi sedang berpikiran yang tidak-tidak.
Dan semuanya saling membutuhkan satu sama lain untuk melengkapkan kekurangan dari mereka semua.
"ASAAAAHIIII!" teriakan nyaring terdengar begitu saja saat Asahi dan Mashiho memasuki kelas yang masih sunyi.
Jaehyuk dan Yedam menghampiri Asahi dengan ekspresi wajah yang sengaja di nangis-nangiskan, begitu dramatis.
Mashiho merotasikan bola matanya malas melihat kebiasaan mereka berdua.
"Kemana aja sih?! Gue kesepian banget Sa—Lo tau nggak sih? Selama nggak ada Lo, Gue melamun terus!" adu Jaehyuk memeluk Asahi erat.
Sedangkan Asahi hanya diam mematung dengan mata yang terus melirik Mashiho, bahwa Dia tidak sanggup melihat Jaehyuk dan Yedam. Seolah-olah meminta pertolongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry For Everything✔️ (Revisi)
FanfictionTepat pada hari ulang tahunnya, semua terlihat bahagia dengan hari itu ... memang, pada hari kelahiran seharusnya bahagia-tetapi semua itu malah berbalik sangat jauh ... ❛❛Gue benci Lo kak, tepat di hari ulang tahun Lo-Mamah sama Papah meninggal.❜❜ ...