🍀21🍀

184 29 16
                                    

Kehidupan Jieun semakin berwarna sejak Jungkook resmi mendapat predikat sebagai kekasihnya. Pria itu selalu menempel padanya seperti perangko, masih menjadi sahabat saja Jungkook telah menunjukan perhatian yang berlebihan  apalagi sekarang, benar-benar membuat orang gemes dan baper. Mereka selalu mengatakan Jieun sangat beruntung memiliki kekasih Jungkook, tapi bagi pria tampan itu dia jauh lebih beruntung.

Setiap pagi Jungkook akan menyapa Jieun dengan setangkai lily putih, dan tanpa sungkan mengambil morning kissnya. Mengantar Jieun ke rumah sakit sebelum  kekantornya adalah kebiasaan pria itu. Jieun sudah sering protes,  tahu  kekasihnya memiliki kesibukan yang jauh lebih padat dari padanya, namun Jungkook mana mau mendengarkan.

"Sayang sudah sampai", ucap Jungkook saat mobil mereka berhenti tepat dihalaman rumah sakit. Pria itu pun membantu melepaskan seatbelt milik kekasihnya.

"Jangan terlalu keras bekerja, aku tidak ingin kamu sampai jatuh sakit. Ingat makan yach, sebentar aku akan mengirimkan..".

"Tidak usah berlebihan Jung", potong Jieun tahu jika Jungkook akan mengirimkan foodtruck, coffeetruck, apapun itu untuk memanjakan sang kekasih.

"Makanan dikantin rumah sakit  lebih dari cukup, sungguh".

"Baiklah", ujar Jungkook mengalah, tangannya meraih jemari mungil Jieun dan mengecupnya.

"Kamu juga jaga kesehatan, jangan hanya aku yang diperhatiin, masa iya kamu jadi pasien aku", ujar Jieun sambil mengelus pungguk tangan Jungkook dalam genggamannya.

"Iya sayang... iya",  Jungkook tertawa kecil dikecupnya pipi Jieun berulang saking gemes.

"Masuk sayang, lama-lama kamu disini aku jadi kepikiran buat nyulik kamu seharian", tatap Jungkook penuh sayang.

Akhirnya Jieun pun beranjak meninggalkan mobil Jungkook,  pria itu masih mengawasinya dari jauh dengan senyum menghiasi bibirnya. Namun tak berapa lama tatapan itu berubah tajam dengan rahang mengeras ketika didepan matanya pria bermarga Seo, putra sang pemilik rumah sakit menyapa Jieun hangat dan mau-maunya sang kekasih membalas tak kalah hangatnya. Tangan itu Jungkook ingin mematahkannya, ketika dengan lancang  mendarat dipundak Jieun.

Yang membuat Jungkook semakin emosi adalah sang anak pemilik rumah sakit terlihat dengan sengaja melakukannya, karena sebelum keduanya menghilang dibalik pintu rumah sakit, pria berkaca mata itu menengok kebelakang, menatap Jungkook dengan senyum mengejek.

Yang membuat Jungkook semakin emosi adalah sang anak pemilik rumah sakit terlihat dengan sengaja melakukannya, karena sebelum keduanya menghilang dibalik pintu rumah sakit, pria berkaca mata itu menengok kebelakang, menatap Jungkook dengan senyum ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Brengsek", umpat Jungkook.

Pria itu tancap gas meninggalkan halaman rumah sakit dengan perasaan dongkol, yang hanya bisa dilampiaskannya pada setir mobilnya.

Alhasil auranya dipagi hari cukup menakutkan bagi yang berpapasan dengannya dan sungkan untuk menyapa, sekretaris Moon tampaknya bisa membaca situasi.

"Apa semuanya baik-baik saja sajangnim ??", sapa  sang sekretaris sambil meletakan segelas kopi hangat dan sepiring eggs benedict.

MINE (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang