Semua orang tampak shock ketika tahu Jungkook berakhir bersama Sana. Tidak pernah menduga melihat betapa bucin dan seberjuang apa pria itu mendapatkan Lee Jieun, cinta pertamanya. Pada akhirnya Jungkook menikah dengan Sana di luar negeri, yang tak ingin diketahui seiisi keluarga Lee dimana itu dan seperti apa.
Lee Jin Wok sangat berang merasa anaknya dipermaikan apalagi ketika tahu Sana hamil anak Jungkook, pria yang selalu dia harapkan menjadi menantunya. Jika saja tak ditahan istrinya pria itu pasti sudah menghajar Jungkook ketika datang bersama ayahnya memohon maaf. Semua nilai plus pria tampan itu dalam sekejap gugur dimatanya. Dengan keras pria itu melarang Jungkook untuk mendekati putrinya dengan alasan apapun.
"Appa aku baik-baik saja, tak perlu khawatir semua akan kembali seperti semula. Aku tak kehilangan apapun", itulah yang selalu dikatakan putri kesayangannya disetiap perjumpaan ataupun telepon. Jieun seperti bisa membaca kekhawatiran sang ayah terhadapnya.
"Putriku tidak kehilangan kehormatannya dan harga dirinya. Namun mereka berhasil menghancurkan hati dan kepercayaan yang susah payah dibangunnya", geram tuan Lee.
Hari sudah sangat malam dan sepasang suami istri itu sedang bersiap-siap untuk istirahat. Nyonya Lee duduk manis didepan meja rias melakukan rangkaian perawatan wajahnya sedangkan suaminya meletakan ponselnya dimeja samping tempat tidur. Pria paruh baya itu baru selesai menelepon putri kesayangannya.
"Yeobo sudah... jika kamu terus seperti ini maka kamu akan jatuh sakit dan Jieun akan menyalahkan dirinya", nasehat sang istri. Mendengar gerutu sang suami setiap hari adalah makanannya.
"Anak sialan itu benar-benar mirip ayahnya", decak kesal pria paruh bayah itu entah pada siapa. Mungkin lebih pada dirinya sendiri karena sudah tahu buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya namun dengan sembrono membuka peluang menyebabkan putrinya terluka.
"Hujan deraspun pada akhirnya tersisa rintik yeobo, dari sini kita ambil saja pelajarannya", ujar sang istri bijak dan mengambil tempat disisi lain ranjang .
"Aku pastikan akan mendapatkan menantu terbaik, Jieunku yang sempurna akan berakhir dengan pria yang jauh... jauh melebihi pria Jeon itu", lanjut tuan Lee penuh tekad namun langsung dihadiahi tatapan tajam sang istri.
"Kenapa menatapku seperti itu ??".
"Berhenti menjodoh-jodohkan Jieun apalagi mengatur kencan buta untuknya", ujar Hanna dengan suara penuh peringatan. Hidup bertahun-tahun dengan pria itu membuatnya mudah membaca rencana yang terangkai di otak suaminya.
"Apa yang salah dengan itu ???".
"Tidak ada yang salah... sayangnya kamu tidak hocky dalam urusan mak comblang yeobo".
Tuan Lee ingin menyanggahnya namun dengan cepat sang istri mendiamkannya.
"Ssst... kita berdoa saja yang terbaik untuk Jieun, mengenai jodohnya biarlah semesta mempertemukannya pada waktu yang tepat".
Nyonya Jeon tidak ingin memperpanjang hal ini, meladeni pria itu bisa membuat keduanya berdebat hingga pagi. Wanita itupun lebih dulu menjelajah alam mimpi meninggalkan suaminya yang masih duduk dengan wajah tak terima.
***
Jieun kembali pada rutinitasnya, sudah cukup baginya untuk bersedih dan mengasihani diri sendiri. Wanita cantik itu tidak ingin kalah dengan keadaan. Hidupnya akan selalu terasa berat selama dia menggegam erat hal-hal yang pernah membuatnya sekarat. Maafkan, iklaskan, serahkan semua pada tuhan. Jieun ingin terbang dengan mengagumkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE (Slow Update)
FanfictionKetika masih ingusan kupikir aku mengalami masalah pada kinerja jantungku, tapi seiring waktu aku tahu alasannya, dan mutlak si biang kerok kutandai sebagi milikku. Milikmu ??? Bermimpi saja dirimu, aku adalah milik diriku, kamu bukan siapa-siapa. ...