Siang itu di sekolah putri tempat Jieun menimba ilmu, tepatnya kantin sekolah tampak begitu ramai, setelah berjam-jam menghabiskan waktu belajar para siswa diberi jeda istrirahat sambil mengisi perut agar siap berkutat kembali dengan berbagai mata pelajaran. Jieun dan Seulgi terlihat diantara para siswi, duduk disalah satu meja yang tersedia sambil menikmati menu yang disediakan nasi, kimchi, salad nugget, udon seafood, lengkap dengan sup dan juga makanan penutup. Namun khusuknya makan siang mereka dibuat terganggu dengan heboh bisik-bisikan siswi yang entah membahas apa sambil melihat ponsel mereka.
"Ada apa sih ??", tanya Jieun santai masih menyendok sup ke mulut kecilnya berbeda dengan Seulgi yang sedikit pias melihat isi ponselnya.
"Tidak ada, itu lelucon tak penting", jawabnya dan dengan terburu-buru memasukan benda persegi itu kedalam kantongnya, berusaha bersikap sewajar mungkin sambil sesekali memberikan tatapan tajam kearah siswi-siswi yang memandang penuh tanya kearah meja meraka.
Tak berselang lama terdengar teriakan heboh Sana dari arah pintu kantin, napasnya sudah satu-satu ketika tiba dimeja mereka, gadis itu berlari cukup jauh dari toilet. Jieun yang menyaksikannya memberikan segelas air putih didepannya, sedangkan Seulgi sudah mulai cemas.
"Ji.. seulgi-ya kalian sudah melihat berita hari ini ???", tanya Sana dan dibalas Jiun dengan gelengan, berbeda dengan Seulgi yang memberikan gestur "diam" kepada gadis keturunan Jepang itu.
Sayang logika Sana sepertinya sudah ikut berlari meninggalkan otaknya ketika tiba dikantin sekolah, terbukti dengan entengnya gadis itu menyampaikan berita terupdate sambil menunjukan video dari ponselnya yang membuat Seulgi membuang nafasnya kasar
"Mereka terlibat baku hantam diarea belakang sekolah Ji, ini namanya pengeroyokan tiga lawan lima yang benar saja. Kita harus melaporkan ini segera, jangan sampai Chanyeol , Wonwoo dan Baek-hyun berakhir di rumah sakit jika kita terlambat", jelas Sana penuh semangat, tidak memperhatikan aura gelap yang ditunjukan sahabat yang diajaknya bicara itu.
"Ji ___", belum sempat Seulgi mengeluarkan kata-kata lebih lanjut Jieun telah berlari keluar kantin diikuti pandangan para siswi lain yang mulai menggosip.
"Aish... Mau kemana dia ??? Kenapa kita ditinggal ??", protes Sana.
"Yak apa kau bodoh", bentak Seulgi membuat nyali Sana menciut apalagi tatapan mata kucing itu yang seolah-olah akan menerkamnya.
"Seulgi-ya kenapa kamu membentakku ???", cicitnya membuat Seulgi menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.
"Apakah kamu tidak berpikir sebelum menyampaikan berita itu pada Jieun ??? dengan wataknya yang keras masalah ini bisa semakin besar. Dan demi Tuhan kita tidak tau kemana dan apa yang akan dilakukan gadis itu sekarang", ucap Seulgi sambil mengusap wajahnya frustasi dan meninggalkan Sana yang mematung ditempat.
Sedangkan dibelakang sekolah khusus pria, tampak enam orang pria saling berhadapan bermandi peluh dengab penampilan tak karuan, memar serta luka menghiasi wajah tampan mereka.
Tampak pula dua pria tampan lainnya berdiri mengamati mereka dari jarak tak terlalu jauh, tanpa berniat melarai. Sama halnya dengan cukup banyak siswa yang memilih menonton, bahkan diantaranya menyorot mereka dengan ponselnya untuk diabadikan pada sosial medianya yang dalam sekejap sudah meningkat viewernya. Jangan tanyakan dimana gurunya, karena mereka sedang rapat dengan sebelumnya memulangkan siswa-siswanya lebih awal, walaupun tidak sedikit siswa yang memilih betah disekolah dengan berbagai alasan.
Diantara teman-teman Jieun tampak Wonwoo yang paling parah, ini kedua kalinya pria kutu buku itu terlibat baku hantam dengan alasan setia kawan, dan sialnya dia tidak memiliki kemampuan bela diri sehingga menjadi bulan-bulanan sang lawan. Batinnya, jika sekali saja dia kena pukul dia akan berakhir di rumah sakit, tubuhnya rasanya sudah tidak kuat lagi. Tapi ketika prediksinya sudah hampir menjadi kenyataan pria yang menjadi lawannya malah terpental lebih dari satu meter disampingnya. Tentu hal ini mengejutkannya yang memang sudah pasrah, dan lebih terkejut lagi adalah mendapati sosok Lee Jieun sebagai penolongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE (Slow Update)
FanfictionKetika masih ingusan kupikir aku mengalami masalah pada kinerja jantungku, tapi seiring waktu aku tahu alasannya, dan mutlak si biang kerok kutandai sebagi milikku. Milikmu ??? Bermimpi saja dirimu, aku adalah milik diriku, kamu bukan siapa-siapa. ...