Disarankan membaca sambil dengarin lagunya
Terima kasih buat readers kesayangan yang selalu suport cerita ini
❤🥰❤
Menghindar bukanlah solusi dari semua masalah, walau Taehyung berusaha untuk menjaga jarak dengan Jungkook namun pekerjaan membuat mereka harus bertemu. Seperti hari ini Taehyung menghadiri rapat membahas kelanjutan proyek pembangunan hotel miliknya yang dikerjakan oleh perusahaan Jungkook. Rapat memakan waktu cukup lama tak terasa sudah mendekati waktu makan siang. Taehyung membereskan perlengkapannya, sedia meninggalkan gedung kantor milik keluarga Jeon, namun Jungkook menahannya.
"Tae aku mohon waktumu sebentar, ada yang ingin aku bicarakan", kata Jungkook tanpa basa basi, sedangkan Taehyung melihat arlojinya sebentar dan mengangguk tanda pria itu setuju. Beberapa karyawan yang bersamanya atas intruksinya lebih dulu kembali ke kantor.
"Kita punya waktu setengah jam Jung, aku ada janji makan siang".
Jungkook pun mengajak Taehyung ke ruang kerjanya, sesampai disana mata Taehyung menelisiki seisi ruangan karena untuk pertama kalinya dia memasukinya. Tak sungkan pria itu memuji interior ruangan yang terkesan maskulin, simple namun mewah disaat bersamaan. Sesuatu menarik atensinya, figura yang menampilkan Jungkook dengan sosok wanita yang sangat dikenalnya, Jieun. Sudut bibirnya terangkat sedikit dan Jungkook memperhatikannya.
"Aku tahu kamu menghindariku akhir-akhir ini, aku tahu aku salah dan mengecewakanmu Tae. Tapi please dengarkan cerita ini versiku", pinta Jungkook dan diangguki sahabatnya itu. Figura itu kembali diletakan Taehyung pada tempatnya, kemudian berjalan kearah sofa tamu didekatnya dan mendudukan dirinya disana.
Jungkook tidak melewatkan waktu dan menceritakan semuanya. Taehyung duduk nyaman sebagai sosok pendengar yang baik. Sesekali jemari tangan pria itu meremat, bukti bahwa dia berusaha meredam emosinya.
"Kamu pria bodoh yang pernah aku temui Jung, tapi waktu toh tidak bisa diputar bukan??", ujar Taehyung setelah beberapa saat hanya hening mengisi ruangan luas itu. Jungkook tak membela diri karena ucapan sahabatnya seratus persen benar. Sampai detik ini pun dia selalu menyesali kebodohannya yang membuatnya kehilangan sosok terpenting dihidupnya.
Jungkook tidak peduli jika Taehyung akan memakinya dan memukulnya lagi, agenda Jungkook saat ini adalah mengkonfirmasi hubungan jenis apa sahabatnya itu dengan Jieun. Sungguh itu sangat mengusik Jungkook, berharap pikiran konyol yang sempat melintas diotaknya itu tidak benar dan semoga hadirnya Taehyung adalah pertanda baik untuk hubungannya dan Jieun kembali harmonis.
"Kamu tidak pernah mengatakan padaku kamu mengenal Jieun, Tae ??", tanya Jungkook sambil meneguk secangkir kopi yang disediakan sekretarisnya .
"Apa itu penting ??", balas Taehyung yang juga mengikuti Jungkook meneguk kopinya.
Sungguh ini bukan jawaban yang diharapkan Jungkook, dia benci teka teki jika itu tentang Jieunnya.
"Tapi setidaknya aku harus tahu", balas Jungkook mulai menunjukan sedikit ketidaksenangannya.
Jungkook... Jungkook... jadi orang punya malulah sedikit, atas dasar apa kamu mencerca Taehyung ?? Ingatlah kamu adalah pria beristri.
"Dan sekarang kamu sudah tahu Jung", jawab Taehyung teramat santai kemudian meletakan cangkir diatas meja.
"Sepertinya kalian cukup akrab", bukankah sudah dikatakan Jungkook bukanlah pria yang pantang menyerah.
"Sekarang jauh lebih akrab", jawab Taehyung sungguh-sungguh sambil menatap obsidian hitam milik sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE (Slow Update)
أدب الهواةKetika masih ingusan kupikir aku mengalami masalah pada kinerja jantungku, tapi seiring waktu aku tahu alasannya, dan mutlak si biang kerok kutandai sebagi milikku. Milikmu ??? Bermimpi saja dirimu, aku adalah milik diriku, kamu bukan siapa-siapa. ...