🌿25🌿

133 29 12
                                    

Salah anak kadang selalu menjadi beban pikiran orang tua, mungkin itu dapat menggambarkan Jeon In sung, ayah Jungkook. Pria itu akhir-akhir ini tak sesemangat biasanya dan banyak termenung, tampak banyak pikiran. Jeon In sung tak pernah berpikir Jungkook melakukan kebodohan sebesar itu, mencintai Jieun namun menghamili Sana. Walaupun Jungkook telah menjelaskan semuanya namun tetap saja tidak dapat menutup mata atas andilnya.

"Yeobo, kopinya sampai dingin tidak disentuh sama sekali", ucap sang istri menyadarkan pria itu dari lamunannya.

"Jangan terlalu membebani pikiranmu, mungkin ini jalannya Jungkook harus bersama Sana", lanjutnya lagi.

"Bagaimana aku harus menjelaskan ini pada Lee Joo hyun dan Hanna, aku tak bisa membayangkan reaksi Jieun jika mengetahui hal ini",  Jeon In sung mengutarakan apa yang ada dibenaknya.

"Keduanya tak berjodoh, mau bagaimana lagi", enteng sang istri.

"Bagaimana kamu dengan mudah mengatakannya ?? Aku tahu kamu tidak menyukai Jieun dari dulu, tapi tolong sedikit saja berempati padanya. Anak itu bukan gadis yang mudah luluh tapi setelah bertahun-tahun akhirnya dia membuka hatinya untuk putra kita, namun lihat belum genap dua tahun Jungkook telah menghancurkan hatinya. Lagian aku heran kenapa kamu begitu membencinya , dia anak yang manis".

"Manis ?? Astaga yeobo anak itu terlalu bar-bar, dia melakukan segala sesuatu sesuka hatinya. Gadis itu memberi pengaruh buruk pada putra kita, ingat dia hampir saja membuat Jungkook menjadi kriminal diusia dini. Dan dengan hebatnya gadis itu membuat putra kita menjadi pribadi dingin, tertutup dan menjauh dari ku selama bertahun-tahun".

"Itu kisah lampau, aku tak tahu kamu begitu pendendam, ingat bahwa putra kitalah yang mengejar-ngejar gadis Lee".

"Kamu bisa melihat perubahan Jungkook ketika mereka bersama pada akhirnya, putra kita terlihat hidup dan ekspresif. Binar mata nya sangat berbeda saat bersama Sana. Sesuka apapun kita pada wanita yang sedang dekat dengan Jungkook pada akhirnya yang memutuskan adalah Jungkook. Dari masa lalu aku belajar untuk tidak memaksakan masalah jodoh harus sesuai keinginanku pada Jungkook, karena aku ingin hati putraku ringan melangkah".

Tanggapan tuan Jeon sayangnya seperti angin lalu bagi sang istri yang menulikan telinga dan hatinya.  Baginya Sana adalah wanita yang sangat tepat  mendampingi putranya, begitu sempurna dan tanpa cela.  Wanita paruh baya itu sempat patah hati ketika tahu  putranya berlabuh pada Jieun, namun siapa sangka takdir membawa Sana kembali walau dengan cara yang diluar prediksinya.

Malam ini, keluarga Jeon dan Kimura sepakat untuk duduk bersama membahas masalah pelik putra putri mereka.  Tentu ini adalah pukulan berat bagi kedua keluarga, namun yang terpenting adalah menemukan jalan keluar terbaik,  mengingat ada mahluk hidup lain yang dipertaruhkan.

"Jungkook harus menikah dengan Sana, itu adalah bentuk tanggung jawabnya", to the point kakak lelaki Sana. Membuat ruang keluarga Jeon agak menegang padahal sebelumnya rileks dengan basa-basi yang dilontarkan masing-masing pihak. Pria itu punya pola pikir berbeda dengan orang tuanya yang cendrung tenang.

"Menurut adab ketimuran memang itu adalah hal yang wajib dilakukan, namun keputusan aku serahkan sepenuhnya pada putraku karena ini adalah hidupnya", tukas tuan Jeon.

Tampak  terlontar tatapan heran tamu-tamu yang mendengarnya, karena menjadi kebiasan jika sudah hamil seperti ini  pembahasan hanyalah kapan dan dimana diselenggarakan pernikahan, berapa tamu dan resepi seperti apa yang akan digelar.  

Menikah adalah keputusan final, dan bukan sesuatu yang perlu tawar menawar.

"Jangan salah paham besan, tentu saja putra kami akan menikahi Sana. Rasanya tak sabar melihat cucu kami, begitu kan Kook", ujar nyonya Jeon sambil melirik putranya dengan senyuman membingkai wajahnya.

MINE (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang