Penthouse Jungkook kembali sepi, sahabat-sahabatnya telah pulang dengan meninggalkan kekacauan yang harus dibereskannya. Pria itu tidak ingin menunda besok, maka dengan cekatan dia membersihkan dan merapikan semuanya seorang diri.
Jangan ditanya dimana Sana, karena wanita Jepang itu telah dipersilakan Jungkook untuk pulang, tidak ada inap-inapan. Sempat keduanya bersitegang namun berakhir dengan Sana yang mengalah namun menahan marah.
Siapa di dunia ini yang tidak marah jika kekasihnya masih menyimpan wanita lain dihatinya dan tak pernah rela untuk melepaskannya. Kemudian dengan brengseknya terang-terangan menunjukan betapa wanita penyusup itu adalah orang yang selalu memenangkan hatinya.
Sana.. Sana... sudah tahu dijadikan pelarian masih saja cari sebuah harapan, itu namanya cari penyakit. Love yourself.
Sedangkan Jungkook, setelah dirasa semua pekerjaan beres-beresnya telah selesai pria itu kembali kekamarnya memeriksa keadaan Jieun. Sebenarnya Jungkook bisa dengan mudah mengantar Jieun kembali ke apartementnya seperti disarankan kekasihnya, namun hari ini tidak ada niatan pria itu melakukannya. Jungkook kini duduk disamping ranjang dengan senyum menghiasi bibir sexynya, menikmati wajah Jieun yang tertidur pulas. Refleks jemari pria itu mengabsen setiap lekuk wajah itu, sungguh dia menyukai semua yang ada pada Jieun.
Jungkook bersyukur hingga kini Jieunnya masih sendiri, pria itu memang dekat dengan Jieun namun belum cukup memiliki keberanian bertanya, takut jawaban wanita itu berpotensi melukai hatinya. Terselip rasa cemburu Jungkook pada mantannya Jieun karena pernah memenangkan hati yang selalu diinginkannya. Namun ada pula rasa benci karena berani-beraninya pria itu menorehkan luka pada wanita yang dicintainya. Bagaimana mungkin pria itu masih main hati dengan yang lain namun memiliki yang terbaik. Benar-benar brengsek.
Bukankah kalian berdua sama brengseknya Jung ??
Sampai saat ini Jieun selalu membuat Jungkook specless dengan pikiran-pikirannya sederhana namun bermakna. Jungkook memuji sikap Jieun yang lebih dari waras melindungi bagian dirinya yang berharga, disaat dengan mudah wanita diluar sana mengorbal dirinya atas nama cinta seperti yang dilakukan Sana malam ini. Dan bersyukur Jungkook tidak meladeninya lebih jauh, karena jika itu terjadi tidak ada harapan sama sekali untuknya bersama Jieun.
Kini jemari Jungkook berhenti dibibir cherry Jieun, dan entah setan mana yang menghasutnya, pria itu yang mengikis jaraknya dan menyasar bibir itu.
Adrenalin Jungkook bekerja lebih dari biasanya, jantungnya berdebar-debar tak karuan dan rasanya akan meloncar keluar.
Tinggal sesenti saja keinginannya tercapai namun seketika buyar ketika mata Jieun mendadak terbuka lebar, membuat Jungkook kaget setengah mati. Mata cantik itu memerangkap dirinya yang tiba-tiba mati gaya.
Namun kurang dari tiga puluh detik Jieun tersenyum padanya,dan dibalas Jungkook dengan senyuman kikuk, kemudian beralibi membenarkan selimut ditubuh Jieun dan menyuruhnya untuk segera istirahat. Saat pria itu hendak beranjak dari sana suara JIeun memanggil namanya.
"Ada apa ??", tanya Jungkook kembali mendekat dan duduk disisi ranjang.
"Jung apa kamu pernah merasa sakit disini tanpa sebab jelas ??", tanya Jieun dengan wajah polos sambil menunjuk dadanya membuat pria itu bingung.
"Ckck... kamu pasti tidak mengerti... kamu itukan playboy", ujar Jieun dengan bibir manyun.
Aksinya itu membuat Jungkook tertawa kecil dan mengacak rambutnya.
"Hari ini tiba-tiba disini sakit Jung saat kulihat orang itu dicium kekasihnya. Menurutmu apa aku cemburu ??", jelas Jieun berhasil menghentikan aksi Jungkook dan fokus dengan pembahasan mereka yang agak lain malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE (Slow Update)
FanfictionKetika masih ingusan kupikir aku mengalami masalah pada kinerja jantungku, tapi seiring waktu aku tahu alasannya, dan mutlak si biang kerok kutandai sebagi milikku. Milikmu ??? Bermimpi saja dirimu, aku adalah milik diriku, kamu bukan siapa-siapa. ...