PART 31 : SEBUAH PENYESALAN 🍒

62 4 0
                                    

Haiii... Man temannn...
SELAMAT MEMBACA
|Terimakasih|

Haikkk... Apa kabarnya nih? Sehat? Harus dong yaaa...

Apabila semua itu sudah terjadi didalam hidup lo dan memang harus terjadi, maka itulah bagian-bagian dari hidup lo diperjalanan hidup ini. Jadi, jangan lo sesali.
~Revandra~

Andra akhirnya pun sampai dirumah sehabis menemui Indri dirumah Mamanya serta setelah membantunya bersih-bersih rumah. Saat Andra memasuki rumahnya, ia langsung mendapati Risti yang sedang duduk disofa.

"Ndra, kamu udah pulang?" Tanya Risti yang langsung bangkit dari duduknya lalu menghampiri Andra, sepertinya Risti sedari tadi menunggu kedatangan Andra. "Gak belum." Jawab Andra.

"Kok belum? Lah ini 'kan udah sampai rumah." Ucap Risti.

"Kalo udah tau jawabannya, kenapa nanya?" Tanya Andra.

"Ikut Mbak yuk!" Tawar Risti. "Kemana?" Tanya Andra dengan aura dinginnya.

"Ke suatu tempat." Sahut Risti. "Ayo ikut Mbak dulu." Lanjutnya.

Risti dengan cepat mencekal tangan Andra dan lalu menariknya keluar menuju luar depan rumah berupaya untuk membawa sang Adik ketempat Risti meletakkan mobilnya. Sedari tadi memang mobil Risti di parkirkan diluar rumah pada tepatnya didepan halaman rumah.

"Gw lagi males kemana-mana, gw gak mau ikut." Ucap Andra menolak. "Udah ayok! Masuk!" Perintah Risti.

"Lo yang bawa mobil?" Tanya Andra. "Iya." Jawab sang Kaka.

"Gw udah bilang jangan bawa mobil dulu sementara, gara-gara kemaren mobil lo hampir bonyok untung gak parah, terus sama gw langsung gw bawa ke bengkel baru bisa betul lagi walaupun gak 100%. Itu juga pake duit gw, gw cuma kasian sama mobil lo." Ucap Andra dengan wajah yang tidak dapat diartikan.

Padahal sebenarnya Andra sedang mengkhawatirkan Risti, ia cukup trauma dan takut jika harus membiarkan Risti kembali membawa mobil seorang diri. Hanya saja ia cukup terhalang dengan rasa gengsinya terhadap sang Kaka.

"Pokoknya bawa supir!" Perintah Andra.

"Jadi kamu khawatir sama mobilnya bukan Mbak?" Tanya Risti. "Iya." Balas Andra berbohong.

"Gak usah, Mbak aja yang bawa. Mbak bakal jaga mobil ini dengan baik, biar uang kamu nanti Mbak ganti." Ucap Risti enggan.

"Gak usah. Pokoknya gw mau biar yang bawa supir!" Omel Andra.

"Ngapain bawa supir? Memang apa ngaruhnya kalo bawa supir?" Tanya Risti lagi.

"Pokoknya tetep bawa supir." Jawab Andra

"Gak mau." Tolak Risti mentah-mentah. "Bawa!" Ucap Andra yang memaksa.

"Gak." Bantah Risti lagi.

"Pokoknya gw mau, supir yang bawa jangan lo!" Ucap Andra lagi. "Anra!" Cetus Risti.

Secara tak sengaja Risti kembali terucap dimulutnya menyebutkan nama lama Andra yang sudah lama tak terdengar dan tak disebutkan lagi selama ini, hal ini seketika membuat Andra terdiam.

"Ma-maaf." Ucap Risti sambil menundukkan kepalanya lalu meminta maaf. "Masuk!" Perintah Andra, Risti pun terpaksa menuruti perintah Andra.

"Pak antar kita." Pinta Andra kepada salah satu supir dirumahnya itu. "Siap, Den." Jawab supir tersebut.

Dengan cepat Andra, Risti dan sang supir masuk kedalam mobil dengan berselang seling. Saat mobil akan berangkat, satpam yang bertugas menjaga gerbang rumah segera membukakan gerbang.

REVANDRA (Thanks ARGIO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang