Haii...Man temann...
SELAMAT MEMBACA
'Terimakasih'Sudah larut malam tapi Andra belum juga pulang, Riana dan Risti sangat mengkhawatirkan Andra dirumah.
"Ma... Gimana ini Anra belum pulang-pulang?" Tanya Risti kepada sang Mama khawatir, karena Andra tidak pernah keluar rumah sampai larut malam seperti ini, Risti takut terjadi sesuatu dengan Adiknya.
Riana dan Risti semakin panik mereka berusaha untuk mencari solusi supaya segera mengetahui keberadaan Andra.
"Risti coba kamu telpon Tante Citra, siapa tau Anra ada di rumah Tante Citra." Ujar Riana kepada Risti, Risti pun langsung mengangguk setuju.
Mbak Riana
Drtt Drtt Drtt
Suara berdering dari ponsel wanita yang sedang bersiap-siap akan tidur. "Siapa yang telpon malem-malem gini?" Tanya wanita itu heran.
Pasalnya ini sudah cukup larut malam, tapi kenapa Riana malah menelponnya?
Ia pun meraih ponselnya yang berada di atas meja, kemudian ia melihat dilayar ponsel siapa yang menelponnya malam-malam seperti ini.
Wanita itu pun terkejut saat melihat layar ponselnya karena yang menelponnya adalah temannya.
"Ohh... Mbak Riana yang telpon... Ada apa ya malem-malem gini telpon, tumben?" Ujar Citra heran dengan Riana.
Citra Listriani Ibu dari Gio usia beliau lebih muda dibandingkan Riana, Gio adalah anak satu-satu nya Citra dan suaminya. Citra adalah teman lama Riana sejak sama-sama belum menikah. Skipp
Citra memencet tombol hijau dan memulai panggilan suara.
"Hallo... Assalamualikum tante ini Risti." Ucap Risti dari sebrang telpon.
"Waalaikumsalam ini Risti ya? Ada apa Risti?" Tanya Citra.
"Iya Tante ini Risti, Risti mau tanya sama Tante." Jawab Risti.
"Emm—" Ucapan Risti terjeda karena melihat sang Adik yang akhirnya kembali pulang, ia pun langsung melanjutkan pembicaraannya.
"M–maaf banget tante gak jadi." Ucap Risti merasa tak enak kepada Citra karena telah mengganggu waktunya.
"Ohh... Iya gak apa-apa kok." Balas Citra. Risti yang belum sempat melanjutkan pembicaraan tiba-tiba sambungan nya terputus.
"Loh kok mati..." Ucap Citra. Mungkin karena sinyal sedang buruk mengakibatkan panggilan suara terputus.
Citra yang menyadari telponnya terputus hanya mengabaikannya dan meletakkan kembali ponselnya itu di atas meja.
Lalu ia kembali melanjutkan niatnya untuk tidur, karena matanya yang kini sudah terasa sangat berat.
°°°°°
Disisi lain Riana dan Risti terkejut melihat Andra tiba-tiba pulang, mereka pun bernapas lega karena Andra sudah pulang kerumah dengan keadaan selamat, mereka menatap wajah sembab Andra seperti habis menangis, Riana yang khawatir menghampiri Andra diikuti oleh Risti dibelakang.
"Nak kamu habis dari mana? Mama sama Mbak khawatirin kamu." Ucap Riana sambil memegang pipi putranya, namun tangannya langsung ditepis oleh Andra.
"Andra udah dewasa bukan anak kecil lagi Andra udah bisa jaga diri Andra. Bukan urusan kalian Andra mau pergi kemana." Ujar Andra dengan wajah datar.
Andra langsung pergi begitu saja mengabaikan mereka tanpa memperdulikan mereka yang sedari tadi khawatir dengannya.
Ia pun berjalan menuju kekamar, setelah sampai di kamarnya Andra menutup pintu dan tak lupa mengunci pintu kamarnya dari dalam.
"Udah biarin dulu Ma... Mungkin Anra mau istirahat dulu takutnya dia cape, biarin Anra nenangin pikirannya dulu yang terpenting kan Anra udah pulang dengan keadaan selamat Ma." Ujar Risti menenangkan sang Mama dengan mengusap lembut bahu sang Mama.
"Tapi Anra lagi gak baik-baik aja Risti, kamu tau kan? Semenjak kejadian yang barusan terjadi tadi Anra jadi kaya gini." Ucap Riana yang masih mengkhawatirkan Andra. Dengan terpaksa Riana dan Risti membiarkan Andra menyendiri di kamarnya.
"Maa... Untuk menenangkan suasana ini kita lupain apa yang udah terjadi ya Ma, supaya keadaan ini tidak berlarut-larut." Ujar Risti memberi saran.
"Iya Risti, yang kamu bilang bener." Jawab Riana.
Setelah itu mereka kembali melakukan kesibukan masing-masing supaya tidak berlarut-larut dalam keadaan seperti ini.
Walaupun mereka telah berusaha melupakan apa yang telah terjadi tetapi semua itu tidak dapat mengubah keadaan, apalagi tanpa kehadiran Adia saat makan bersama itu akan terasa sangat berbeda.
Semenjak saat itulah Andra kehilangan sosok asli dirinya, ia menjadi sangat berbeda.
****
Inilah kejadian 2 tahun yang lalu.Sampai sini dulu ya man teman... Sedikit dulu... Next di part selanjutnya yaa...
Kasian Andra kamu pasti kuat Ndraa😭
Risti kamu harus tangguh kamu harus jadi kaka yang hebat kalian bisa laluin ini semua kok😢😢JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN YANG BUANYAKK... Biar aku tambah semangat lanjut cerita nya... YANG IKHLAS TANPA ADA KETERPAKSAAN OKE...👍
MATUR SEMBAH NUWUN🙏🏻Baybayy....
OMAYLUVTT❤
{Keputusan yang diambil dengan cara tergesa-gesa bukanlah keputusan yang bijak, keputusan yang bijak ialah keputusan yang dipikirkan secara matang-matang. Jangan sampai menyesalinya di akhir jalan}
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA (Thanks ARGIO)
Teen FictionRevandra Jovano Abraham seorang anak laki-laki yang masih duduk dibangku SMA. Menjadi korban broken home kedua orangtuanya membuat dirinya terus menerus terpuruk. Kebebasan yang ia pilih mengakibatkan pergaulan bebas. Kejadian yang tidak pernah Andr...