Haiii... Man temannn...
SELAMAT MEMBACA
^'Terimakasih'^FLASHBACK ON
Ketika Andra dan Gio sedang menunggu minuman serta makanan nya yang mereka pesan siap di ambil. Gio yang membenci kerumunan mengajak Andra ke tempat untuk menjauhi kerumunan.
"Duduk di sana aja, yang penting kita udah pesen." Pinta Gio. Andra tak merespon, hanya mengikuti ajakan Gio saja.
Mereka berdua memilih duduk di sebuah kursi yang letaknya tak jauh dari kantin yang mereka pesan, untuk sabar menunggu lantaran begitu banyak antrian yang sudah lebih dulu datang sebelum mereka dan malah berkerumun di sana saat sedang mengantri.
Di tengah keheningan yang terjadi di antara mereka, Gio tiba-tiba memulai buka suara untuk mengungkapkan hal yang ingin ia ungkapkan.
"Lo gak nyesel sama sikap Indri yang udah berubah sekarang sama lo?" Tanya Gio di saat yang tak tepat.
Andra yang terkejut mendengar nya mematung sebentar, ia merasa ini saat yang tak tepat untuk membicarakan hal seperti ini.
"Kenapa lo ngomongin ini tiba-tiba?" Tanya Andra balik.
"Ya gak apa-apa, lagi melintas aja di pikiran gw." Jawab Gio.
Bagi Gio, ia merasa tak ada masalah jika membahas hal ini sekarang. Karena ini merupakan kesempatan yang pas untuk berbincang empat mata dengan Andra secara langsung.
"Kenapa gw harus nyesel? 'kan ini rencana gw, hasil dari perbuatan gw, ini yang gw mau. Seharusnya gw seneng." Ujar Andra.
"Lo yakin?" Tanya Gio. Andra hanya mengangkat kedua alisnya.
"Sekarang gw mau, lo jujur sama gw. Singkirin ego dan gengsi lo, terus terang sama gw. Lo aslinya punya perasaan 'kan sama Indri?" Tanya Gio.
Andra terdiam cukup lama memikirkan jawaban apa yang akan ia katakan. "Dari gw yang ngelakuin ini demi siapa dan untuk siapa? Jelas dia 'kan? Gw mau yang terbaik buat dia, mangkanya gw ngelakuin ini." Jelas Andra.
"Apa lo tau gimana perasaan Indri sama lo?" Tanya Gio lagi.
"Gw gak tau." Jawab singkat Andra. "Gw tau, dia selalu bagi suka dan duka sama lo waktu dulu." Ujar Gio.
"Mungkin bisa jadi Indri juga punya perasaan yang sama kayak lo. Dari kalian gak ada yang berani ungkap perasaan dan milih simpan rasa itu dengan diam." Lanjut Gio.
"Ndra, gw ingetin ke lo. Pilih lanjutin ini atau berhenti? Jangan sia-sia in orang sebaik Indri, jangan sampai lo nyesel nanti." Ungkap Gio.
"Setidaknya jangan lo sia-sia in orang di sekitar yang menghargai lo dan sayang sama lo." Ucap Gio lagi.
"Gak selamanya bakal ketemu terus. Ada saat nya berpisah." Lanjutnya.
Dikarenakan pesanan mereka sudah siap, mereka mengakhiri perbincangan cukup sampai sini. Andra dan Gio segera mengambil milik mereka masing-masing lalu membayar pesanannya. Setelah itu mereka langsung menuju tempat tongkrongan.
FLASHBACK OFF
Di tengah hati yang bimbang penuh dengan keraguan, Indri terus menatap nisan yang bertuliskan nama Ibunda nya sembari mengelus-elus batu tersebut dengan wajah sedih dan mata memerah.
"Ma..." Ucap Indri dengan mulut yang bergetar dan mata yang berkaca-kaca.
"Vebri bingung, Ma. Vebri harus gimana? Mama masih inget 'kan sama Andra?" Tanya Indri tanpa jawaban.
"Vebri sakit hati sama perlakuan dia, tapi Vebri masih berharap sama dia." Ungkap Indri. "Vebri harus gimana, Ma?" Tanya Indri lagi.
"Tiba-tiba jauhin Vebri terus tiba-tiba berusaha deketin Vebri lagi. Vebri rasa di permainkan, Vebri gak suka." Ucap Indri. "Apa cowok gitu ya, Ma? Susah di tebak?" Lanjutnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA (Thanks ARGIO)
Teen FictionRevandra Jovano Abraham seorang anak laki-laki yang masih duduk dibangku SMA. Menjadi korban broken home kedua orangtuanya membuat dirinya terus menerus terpuruk. Kebebasan yang ia pilih mengakibatkan pergaulan bebas. Kejadian yang tidak pernah Andr...