PART 18 : BERTENTANGAN 🐁

64 11 0
                                    

Haiii... Man temannn...
SELAMAT MEMBACA
▪︎Terimakasih▪︎

Risti yang baru sampai rumah dan baru melangkah masuk kedalam rumahnya ia langsung mendapati Andra yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Andra yang mengetahui Kaka nya baru pulang ke rumah dengan berpakaian tidak biasa berniat bertanya.

"Habis dari mana lo?" Tanya Andra tanpa menatap wajah sang Kaka.

"M–mbak... Habis dari kampus." Jawab Risti berbohong padahal sebenarnya Risti tadi habis pergi berkencan dengan Steven diluar.

"Pake baju begitu lo bilang ke kampus? Gak usah bohong gw gak suka sama orang pembohong dan gw juga gak suka dibohongin." Ujar Andra dengan raut wajah yang cukup serius dan penuh kecurigaan. Andra pun beranjak dari duduknya lalu menghampiri sang Kaka.

"Kata siapa Mbak bohong Andra, Mbak beneran habis dari kampus." Ucap Risti meyakinkan Andra.

"Pake baju kaya gini lo bilang habis dari kampus?" Tanya Andra. "Lo tadi habis ketemu sama Steven kan?" Tanya Andra lagi.

Pertanyaan yang dilontarkan dari mulut Andra tadi seketika membuat Risti membulatkan matanya, dengan susah payah ia menelan air liurnya. Bagaimana Andra bisa tahu bahwa Risti tadi menemui Steven? Apakah Andra membuntuti nya dari tadi?

"JAWAB!!" Sentak Andra membuat Risti terlonjak kaget. "I–i–iya." Jawab Risti gugup.

"Ternyata bener yang gw liat tadi, lo lagi berduaan sama orang itu." Ucap Andra sambil tersenyum miring.

Saat Risti dan Steven berada di taman Andra tak sengaja melihat mobil milik Kaka nya di taman itu, awalnya ia mengira bahwa itu adalah mobil milik orang lain. Namun tebakannya salah, ia tak sengaja melihat Risti yang sedang berjalan kearah mobil itu dengan memakai busana berwarna putih.

Hal yang Andra itu membuatnya langsung curiga, ia merasa bahwa sepertinya Risti tadi menemui Steven. Dan benar saja sesuai dengan dugaan, ia juga mendapati Steven disana. Skipp

"Udah berapa kali gw bilang kan? Jauhin orang itu, tapi lo masih aja deket-deket sama dia. Batu ya lo." Lanjut Andra dengan nada bicaranya yang sedikit tinggi sambil membuang muka malas.

"Apalagi di tempat begitu, tanpa izin Mama lo keluar rumah ketemu cowok. KALO TERJADI APA-APA SAMA LO GIMANA?" Ujar Andra kesal.

"Memang nya kenapa sih Andra Mbak gak boleh deket sama Steven? Mbak gak boleh ketemu sama dia? Apa karena dia ketua geng motor, itu sebabnya kamu gak suka sama dia?" Tanya Risti. Andra yang mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Risti kembali menatap wajah sang Kaka.

"Lo gak perlu tau kenapa gw gak suka sama dia." Jawab Andra dengan raut wajah yang tak dapat diartikan.

"Lo itu perempuan, lo gak bisa terus-terusan ketemu sama laki-laki diluar sana, apalagi sama cowok model begitu. Perempuan itu punya harga diri, lo harus ngerti batasan." Ucap Andra.

"Mbak bisa ngertiin batasan Mbak. Memangnya kamu pikir Mbak perempuan apa, Andra?" Tegas Risti.

"Lo sering kan keluar sama dia? Gw sama Mama aja gak tau apa yang kalian berdua lakuin selama ketemuan." Celetuk Andra.

"Kamu gak bisa nilai orang dari penampilannya Andra! Steven itu gak seperti yang kamu bayangkan." Ujar Risti.

"Lo tau sifat dia kan? Tapi apa lo tau dibelakang lo dia gimana?" Tanya Andra. Perdebatan ini pun berlangsung cukup lama.

"Temen gw banyak diluar sana gw tau modelan cowok kaya dia tuh gimana. Orang kaya dia suka keluyuran malem seneng-seneng sama cewek diluar sana sambil minum. Apa lo mau pacaran sama orang yang kaya gitu?" Jelas Andra.

Risti pun hanya menunduk diam. "Gw ngomong begini ini demi kebaikan lo. Sekarang gw kasih lo dua pilihan, lo pilih gw atau pilih orang itu. Kalo lo pilih gw jauhin dia, kalo lo pilih dia jangan harap gw balik ke rumah ini lagi." Peringat Andra membuat Risti mengangkat kepalanya dan menatap wajah Andra.

Andra pun langsung pergi meninggalkan Risti begitu saja.

°°°°°

Riana yang baru sampai rumah menatapi rumahnya yang terlihat sangat sepi, ia berpikir sepertinya tidak ada orang dirumahnya, mungkin Andra dan Risti sedang keluar rumah.

Riana pun berniat pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri setelah disibukkan dengan pekerjaannya diluar.

Ketika dirinya melewati kamar Risti ia tak sengaja mendapati putri nya sedang duduk di ranjang kasurnya sambil melamun menatapi jendela melihat pemandangan diluar.

Riana pun menghampiri anak tertua nya itu. "Risti..." Panggil Riana dengan lembut. Risti yang tadinya larut dalam lamunan sedikit terkejut karena Riana tiba-tiba memanggil nya.

"I-iya Ma?" Jawab Risti. "Mama baru nyampe rumah?" Tanya Risti lagi kepada sang Mama.

"Iya barusan, Mama tadi mau langsung ke kamar. Mandi dulu terus nanti masak buat makan malem." Ujar Riana.

"Kamu kenapa? Kok Mama liat kamu ngelamun?" Tanya Riana sambil mendudukan tubuhnya di ranjang kasur milik Risti.

"Enggak papa kok Ma." Sahut Risti kepada sang Mama dengan raut wajahnya yang berubah menjadi lesu.

"Beneran gak papa? Kamu gak usah bohong Risti kalo sama Mama, Mama tahu pasti kamu lagi menyembunyikan sesuatu dari Mama, iya kan?" Ucap Riana.

"Cerita sama Mama, kamu ada masalah apa?" Tanya Riana.

"Mmm... Maa..." Lirih Risti sambil menundukkan kepalanya. "Iya sayang." Sahut Riana dengan lembutnya.

"Ma, ada laki-laki yang mencintai Risti Ma. Dia bilang cintanya tulus untuk Risti." Ucap Risti.

"Lalu?" Tanya Riana.

"Tapii... Dia ketua geng motor. Mama pastinya tau kan orang dari geng motor itu seperti apa?" Ungkap Risti.

"Risti bingung, Andra gak suka Risti deket sama dia. Risti jadi gak bisa memberikan jawaban atas perasaan dia Ma. Risti... Harus gimana Ma? Risti kenal dia udah lama." Ujar Risti sambil menundukkan kepalanya.

"Nak, sekarang Mama ingin bertanya sama kamu... Apa kamu juga mencintai dia?" Tanya Riana.

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Riana tadi membuat Risti menatap wajah sang Mama. Risti pun kembali tertunduk diam, setelah sudah cukup lama terdiam ia pun mengangguk-angguk.

"Risti juga cinta sama dia." Jawab Risti.

"Lalu apa yang menjadi keraguan didalam diri kamu? Kalian saling cinta, kan?" Tanya Riana lagi.

"Tapi Ma dia ketua geng motor. Bukannya keluarga kita benci sama geng motor?" Tanya Risti.

"Iya yang kamu bilang itu bener." Jawab Riana.

"Tapi Risti, Mama udah sering bilang kan ke kamu, ketulusan cinta itu tidak bisa dilihat dari penampilannya nak. Kamu kan sudah dewasa jadi pasti tahu mana yang baik dan yang tidak." Tutur Riana.

"Mama bakal restui kalo memang dia berbicara langsung ke Mama. Semua ini adalah keputusan kamu nak. Tugas Mama hanya memberikan wejangan untuk kamu, untuk keputusan ada ditangan kamu sendiri." Jelas Riana.

"Kalo Risti kasih jawaban perasaan dia, gimana sama Andra, Ma?" Tanya Risti.

Risti pun menceritakan perdebatan tadi kepada Riana. Riana hanya terdiam merenungi semua perkataan yang dilontarkan Risti padanya.

"Nanti Mama coba jelaskan sama Andra." Jawab Riana setelah Risti selesai bercerita. Risti hanya mengangguk mengiyakan ucapan sang Mama.

****

Sampai sini dulu... Next part...😉

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN okee...
MATUR SUWUN🙏

Bayyy

OMAYLUVTT❤

REVANDRA (Thanks ARGIO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang