Haii... Man temann...
SELAMAT MEMBACA
♡Terimakasih♡Apa kabar kalian semuaaa?😊
Moga baek yaaaSesampainya dirumah sakit, Riana dan Risti dengan langkah cepat langsung menuju ke ruangan UGD. Saat Riana dan Risti sampai keruangan itu mereka berdua mendapati seorang pria yang sedang duduk dikursi rumah sakit yang berada diluar ruangan.
Pak Adas yang menyadari keluarga dari Andra sudah tiba lantas langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri mereka.
"Bagaimana Pak keadaan Andra?" Tanya langsung Riana.
"Keadaan Andra baik-baik saja, ia hanya mengalami demam tinggi dan lambung, kini Andra sudah siuman Gio ada didalam ruangan menemani Andra." Jawab Pak Adas. Risti dan Riana pun menghembuskan nafas lega.
"Mohon maaf ada yang ingin saya sampaikan tentang Andra... Bisakah kita berbincang sebentar disini?" Ucap Pak Adas kepada Riana dan Risti, mereka pun mengangguk iya.
Tanpa basa basi Pak Adas pun langsung memulai pembicaraan dengan menceritakan kejadian tadi di sekolah. Riana dan Risti hanya diam berusaha memahami ucapan Pak Adas.
"Perkelahian seperti ini memang sering terjadi, sebenarnya ini sudah kelewatan bahkan dari pihak sekolah sudah sangat siap untuk mengeluarkan Andra dari sekolah. Namun hingga saat ini Andra masih diterima di sekolah itu karena Gio. Gio lah yang selalu memohon kepada kami untuk tidak mengeluarkan Andra dari sekolah, sebenarnya kami sudah cukup kewalahan atas sikap-sikap Andra disekolah." Ucap Pak Adas yang terlihat sangat serius.
"Tujuan saya berbicara secara pribadi karena ingin memberikan peringatan untuk Andra mungkin saat ini kami masih bisa memberikan kesempatan terakhir untuknya, jika Andra sekali lagi melakukan hal yang sama maka kami pihak sekolah tak segan-segan untuk mengeluarkan Andra dari sekolah." Lanjut Pak Adas membuat Riana dan Risti membulatkan matanya.
"Tapi Pak... Andra tidak mungkin melakukan hal seperti itu, saya tahu persis bagaimana sifat adik saya." Ucap Risti yang tidak percaya.
Riana yang mendengar kebenaraan itu langsung menetes kan air mata tak menyangka bahwa Andra menyembunyikan masalah seperti ini dari Mamanya.
Ia juga tak menyangka bahwa putranya sudah dicap buruk oleh pihak sekolah. Sebagai seorang Ibu ia merasa benar-benar gagal dalam mendidik Andra.
"Jika kalian tidak percaya dengan ucapan saya kalian bisa bertanya kepada Gio untuk menjelaskan semuanya, karena Gio juga ikut terlibat dalam hal ini." Ucap Pak Adas.
"Baiklah mungkin itu saja yang saya ingin sampaikan, karena saya ada urusan di luar jadi saya harus pergi pamit, permisi..." Lanjut Pak Adas pamit.
°°°°°
Gio yang sedari tadi duduk menemani Andra di dalam ruangan berniat keluar untuk mencari udara segar.
Saat dirinya keluar dari ruangan itu dan baru berjalan beberapa langkah keluar, ia medapati Riana dan Risti yang sedang berjalan menuju kearah ruangan Andra.
Gio pun langsung dibuat panik dan kebingungan harus bagaimana menghadapi Ibu dan Kaka Andra dan harus menjawab apa jika Ibu atau Kaka Andra bertanya soal masalah Andra disekolah selama ini.
Gio pun memberanikan diri menghampiri Riana dan Risti.
"Tante... Mbak Risti..." Sapa ramah Gio kepada mereka dengan menampilkan senyuman diwajah nya demi menutupi ketakutannya saat ini.
"Gio Mbak mau tanya sesuatu sama kamu, boleh kan?" Tanya Risti kepada Gio.
"I-iya boleh Mbak..." Jawab Gio gelagapan. Jantungnya pun berdegup sangat kencang, rasa takutnya kini semakin menghantui nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA (Thanks ARGIO)
Novela JuvenilRevandra Jovano Abraham seorang anak laki-laki yang masih duduk dibangku SMA. Menjadi korban broken home kedua orangtuanya membuat dirinya terus menerus terpuruk. Kebebasan yang ia pilih mengakibatkan pergaulan bebas. Kejadian yang tidak pernah Andr...