Haii... Man temannn...
SELAMAT MEMBACA
『Terimakasih』Pelajaran disekolah hari ini telah berakhir. Andra yang sudah berada diparkiran motor tak kunjung mendapati Indri, karena biasanya Indri selalu pulang kerumah nya dengan berjalan kaki dan sudah pasti Andra selalu bertemu dengannya setiap kali lewat.
Andra yang menunggu Indri sedari tadi sudah cukup lelah, tapi walaupun begitu Andra akan tetap harus menunggunya, karena ia sudah berjanji akan mempertemukan Indri dan Ibunya dengan cara memberi kejutan.
"Ndri! Indri!" Panggil Andra saat melihat Indri berjalan kaki. "Apaan?" Tanya Indri. Indri pun menghampiri Andra.
"Ayo ikut gw!" Ucap Andra yang membuat Indri bingung. "Kemana?" Tanya Andra.
"Ke Taman." Jawab Andra. "Hah?Ngapain?" Tanya Indri lagi.
"Udah lo ikut aja, gak usah banyak omong." Ujar Andra. "I-iya udah." Jawab Indri.
"Eh tapi, kita gak ganti baju dulu nih?" Tanya Indri. "Gak usah, kelamaan." Jawab Andra.
"Ck sebenarnya lo kenapa sih?!" Sahut Indri terdecak kesal.
"Cepetan naik!" Perintah Andra. Indri memanyunkan bibirnya karena emosional dengan tingkah Andra yang menyebalkan.
Indri pun segera menaiki motor Andra untuk menuju taman. Sesampainya mereka disana, Andra tiba-tiba menggandeng tangan kanan Indri tanpa sadar.
"Ayo kesana." Ucap Andra bersemangat. Sesuai dengan perjanjian kemarin Andra akan bantu mempertemukan Indri dan Sintia di taman.
"Kita sebenernya mau kemana si?" Tanya Indri terus menerus, lantaran ia sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh Andra.
Saat langkah mereka berhenti, Andra baru menyadari ternyata sedari tadi ia menggandeng tangan Indri. Andra yang baru sadar langsung melepaskan cengkraman tangannya itu.
"Lo duduk dulu disitu, gw ada urusan sebentar." Ucap Andra beralasan sambil membuang mukanya.
Karena Andra dan Indri sudah berada di taman Andra sesegera mungkin menghubungi Sintia melalui telpon. Saat Andra sedang menghubungi nomer telpon Sintia, telponnya itu langsung terhubung.
Tante Sintia
"Assalamualaikum, Tante" Ucap Andra diawal panggilan saat sudah terhubung dengan Sintia.
"Waalaikumsalam, Andra. Kalian sudah pulang sekolah?" Tanya Sintia.
"Iya Tante, ini Andra sama Indri udah di taman" Jawab Andra.
"Oh kalian udah di taman? Ini Tante baru saja diperjalanan" Ujar Sintia.
"Iya udah Tante, kita tunggu Tante disini" Ujar Andra berniat mengakhiri panggilan suara.
"Ya sudah. Assalamualaikum..." Ucap Sintia.
"Waalaikumsalam..." Jawab Andra.
Andra pun mematikan telponnya lalu kembali menghampiri Indri.
"Lo sadar gak sih? Banyak yang liatin kita disini? Pake seragam sekolah lagi." Tanya Indri.
"Iya gw liat." Jawab Andra. "Emang lo gak malu?" Tanya Indri.
"Ya gak lah, mereka punya mata 'kan." Balas Andra.
"Tapi 'kan dikira kita..." Ucap Indri yang tak dilanjutkan.
"Kita apa? Pacaran, hmm?" Tanya Andra peka. Indri hanya berpaling dan tidak berani menatap wajah Andra.
"Udah lah biarin aja, yang terpenting kita masih tau batasan, lagian kita 'kan cuma temen." Lanjut Andra. "I–iya juga sih." Sahut Indri.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA (Thanks ARGIO)
Ficção AdolescenteRevandra Jovano Abraham seorang anak laki-laki yang masih duduk dibangku SMA. Menjadi korban broken home kedua orangtuanya membuat dirinya terus menerus terpuruk. Kebebasan yang ia pilih mengakibatkan pergaulan bebas. Kejadian yang tidak pernah Andr...