Lima

2.3K 342 33
                                    

Hujan turun deras, alunan musik pop mulai berisik di telinga, tak ada percakapan apapun, selain deru nafas yang tidak teratur darinya, isi kepalanya penuh, namun hatinya kosong, takut berada dalam diam yang mencekam, ini perihal dengan siapa, Beck...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan turun deras, alunan musik pop mulai berisik di telinga, tak ada percakapan apapun, selain deru nafas yang tidak teratur darinya, isi kepalanya penuh, namun hatinya kosong, takut berada dalam diam yang mencekam, ini perihal dengan siapa, Becky bukan tidak menyukainya, namun selimut rasa tidak aman memeluknya erat.

"Kenapa Kau tidak ingin Kita ke rumah sakit?"

"Aku bisa mengobatinya, tidak seharusnya Kau mengeluarkan uangmu lagi untuk orang tidak penting sepertiku Kak. "

Freen berhenti di salah satu mini market, menyuruh Becky turun di sana, gadis itu menurut namun setelahnya Ia harus tersenyum getir, karena kenyataannya, tanpa bicara pun Freen bisa menyakiti hatinya. 

Membuang nafasnya pasrah, Ia memilih untuk duduk di salah satu kursi yang ada di minimarket itu, Freen meninggalkannya, bukan untuk yang pertama kali, namun sakitnya masih sama, kecewanya tidak berubah.

Terdiam sejenak, menikmati bulir air mata yang mengalir tanpa ijinnya, namun senyumnya tidak pernah selesai untuk rasa sakit ini.

"It's oke Becky, it's oke not to be oke, gak setiap hari Kamu harus bahagia. "

Tuhan menciptakan berbagai macam rasa di dalam hidup, Kau memang bisa memilih ingin merasakan yang mana terlebih dahulu, namun tidak ada yang bisa Kau lakukan saat diri-Nya sudah menakdirkan situasinya kepadamu.

"Tapi ini sakit sekali. "

Menekan dadanya kuat, bahkan kali ini Ia bingung rasa sakitnya harus Ia simpan di mana lagi, saat hatinya penuh dengan luka, Ia kehilangan cara untuk membuat kenangannya tetap tinggal.

"Apa Kau terlalu tinggi untuk Aku gapai Kak? apa Aku terlalu buruk untuk dicintai?"

Melirik gawainya, bahkan lock screen gadis tu adalah foto feed instagram Freen dengan foto di mana ada gambar Ia mencium Pat diiringi caption romantis bertuliskan "Aku mencintaimu wanitaku. " itu menjadi motivasinya, mendadak menjadi penyemangat untuknya, berhayal jika yang ada di foto itu adalah dirinya dengan rasa bahagia yang sama.

Semua orang tau Pat adalah segalanya untuk Freen, bagaimana cinta bekerja untuk kisah Mereka, yang jahat dalam kisah ini bukan Freen ataupun Patricia, namun dirinya, Ia yang hadir dan menghancurkan harapan yang perlahan Mereka bangun.

"Bec. "

Gadis itu mengangkat kepalanya, gadis lain dengan wajah arogan berada tepat di hadapannya, Becky tersenyum saat Pat menariknya masuk ke dalam mobil mewah gadis itu, tidak terlalu kuat, namun juga tidak dengan lembut.

"Kenapa Kau ada di sini?"

"Kak. "

"Becky jawab Aku. "

"Tadi Kak Freen turunin Aku di situ, tapi di situ panas jadi Aku ke mini market aja. "

"Udah makan?"

"Belum Kak. "

"Kamu istri orang kaya, mustahil Kamu gak punya uang. "

Mobil mewah itu melaju dengan kencang, Becky menunduk dengan rasa takut, melihat Pat dengan kesuksesannya, Dia adalah seorang pelukis terkenal bahkan semenjak Ia lulus sarjana pertama, kehidupannya berubah semenjak namanya berada di puncak, bahkan kali ini saja Becky sudah kalah dengan gelar Pat di dunia pendidikan, bahkan kalah di segala macam hal, apa lagi Freen.

"Kak. "

"Apa?" Ucapnya sewot.

"Kata Kak Freen masih di Jogja?"

"Gak, Aku emang lagi gak pengen ketemu Dia aja. "

"Kenapa?"

"Becky, Kamu gila? Kamu istrinya gak dapetin waktu bareng Dia, Aku kasih Dia waktu sama Kamu, makanya Aku bohong. "

"Gak masalah kok Kak. "

"Jangan bodoh, ah gak tau lah, sekarang Kita makan
"

Sama seperti Freen, Patricia juga abu-abu untuknya, pertemuan Mereka berawal dari pernikahan Becky dam Freen kala itu, bahkan belasan tahun setelah perceraian kedua orang tua Mereka, Becky tidak pernah tau kabar Pat dan sang Mama, namun takdir membawa Mereka kembali dengan cerita yang jauh lebih rumit.

Pat tidak seburuk isi kepalanya, bahkan gadis itu merelakan hubungannya dengan Freen demi dirinya, demi status pernikahan Becky dan Freen, bahkan sampai saat ini, namun cinta pertama akan tetap jadi pemenangnya, bagaimanapun orang lain berusaha untuk mendapatkannya, Ia akan kalah dengan semua kenangan yang sudah tercipta begitu lama.

"Kak. "

"Apa?"

"Gak jadi. "

"Jangan jadi lemah terus bisa gak sih Bec?"

"Kakak sebenci apa sama Aku?"

Gadis dengan rambut sebahu berwarna ash grey itu terdiam seketika, bagaimanapun batin Mereka terjalin dengan jauh lebih kuat dibandingkan dengan anak-anak lainnya, kembar identik yang terjerat kebencian yang tak berujung.

"Mau makan apa?"

"Kenapa Kakak benci Aku? Aku salah apa. "

"Makan bebek cabe ijo aja. "

"Kak, Aku gak suka pedes, Kakak jawab pertanyaan Ak... "

"Becky, diam, Kamu...

"Kak, Aku pengen bareng Kakak, Aku rin...

"Kamu udah dapetin apa yang harusnya Aku dapetin Bec, apa gak cukup?"

"Bahkan jika Aku harus melepaskan semuanya asal Aku sama Kamu, Aku rela Kak. "

"Aku antar Kamu pulang. "

"Oke, Aku gak bakal ngomong lagi, asal sehari ini aja Aku bisa sama Kamu, Aku mohon Kak. "

"Stop mengemis untuk apapun. " Pat berteriak keras, mata yang mulai berkaca-kaca, dada yang sesak karena muak, Ia benci Becky yang lemah, namun Ia juga benci dirinya yang menjadi salah satu sumber rasa sakit yang paling besar untuk sang adik, Ia benci keadaan yang semakin rumit untuk hubungan Mereka.

"Kita ke apartemenku, masak di sana, di luar makanan pedas semua, Kamu mau tom yam seperti masakan Ayah?"

"Iya. " Mata itu berbinar, membuat perasaan Pat juga menghangat, semua emosi yang ada pada Becky juga ikut mempengaruhi isi hatinya, karena sejatinya Mereka adalah kembar identik yang memiliki kesamaan, mau sejauh apapun Mereka terpisah.

Tidak ada suara lagi setelahnya, hanya deru nafas tak beraturan yang terdengar gelisah, Pat tau, namun seakan menepis semua rasa peduli yang menggebu, melaju dengan cepat, Ia ingin hari ini Becky kembali baik-baik saja setelah bersamanya.

"Kak. "

"Becky, tidur. " Ucapnya tegas.

Terkadang, Aku hanya ingin berdamai dengan diriku sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang, Aku hanya ingin berdamai dengan diriku sendiri.

Backburner (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang