Sepuluh

2.5K 349 43
                                    

"Aku tunggu ya karya full nya, 15 hari lagi Kamu harus udah dengan soft coppy Kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tunggu ya karya full nya, 15 hari lagi Kamu harus udah dengan soft coppy Kamu. "

"Baik Pak. "

"Kita bicarain kontraknya dulu bagaimana?"

Suasana hangat itu tercipta begitu saja, berbagi pengalaman, bercerita pahitnya menjadi penulis perintis, bagaimana sulitnya mencari pembaca kala itu, Becky dengarkan dengan baik, namanya Nattasit Abimana, laki-laki keturunan Thailand-Bandung itu sangat baik dalah hal berbicara, bahkan sopan dengan batasannya terhadap wanita, Becky merasa dihargai sebagai lawan bicaranya.

Ia belajar banyak dari semua pengalaman hidup seorang pemilik dari rumah produksi untuk berbagai karya terkenal itu, merasa terhormat untuk bisa bergabung dengan Beliau.

"Kamu dapat editor namanya Nopan Prasetyo, anaknya emang pecicilan, rusuh juga, cuma teliti, Kamu sabar-sabar ya sama Dia, karya yang dipegang Dia biasanya best seller loh, cuma ya itu, kalau EYD Kamu hancur, Dia bakalan marah besar, kayak titik komanya amburadul, sebelum kutip dua terus titik atau koma Kamu gak ada spasinya itu bakal jadi masalah besar buat Dia. "

"Iya Pak. "

"Pembaca itu berimajinasi lewat tulisan Kamu, kalau tanda baca Kamu tepat, Mereka mengerti apa yang Kamu maksudkan, namun kalau nulis gak pakai titik koma, cuma lewat gitu aja, orang bakal bingung ini Kamu lagi nulis apa, bener gak?"

"Iya Pak. "

"Jadi penulis itu gak gampang, menyampaikan maksud yang ada di kepala Kamu lewat tulisan itu sulit, membuat pembaca masuk ke cerita Kamu, ngerasain marahnya, ngerasin sedihnya, ngerasain keselnya, kalau Kamu bisa sampein itu semua lewat tulisan Kamu, itu Kamu udah jago banget. "

Becky tidak tau tentang itu, menurutnya menulis ya sudah menulis saja, tapi nyatanya, karya itu seperti jiwa seorang seniman, jika cara menyampaikannya tidak tepat, karya itu tidak akan pernah punya nyawa.

"Menulis itu berbicara, namun tak terdengar, banyak yang salah kaprah dengan tulisan, kadang maksud Kamu seperti ini, tapi nyatanya yang nangkep nya beda. "

"Iya, setuju Pak. "

"Karya seni ini macam-macam, semua bisa jadi seniman, semua bisa jadi penari, semua bisa jadi pemain peran, semua bisa jadi penulis, namun tidak semua bisa memberikan kehidupan pada karyanya. "

Terpaku, ternyata banyak sekali ilmu yang Ia lewatkan selama ini, dan bertemu dengan Nat di sini, seperti membuka matanya akan luasnya dunia kalau Kita ingin tau, semua hal yang terlihat sepele ternyata bisa sangat berharga, hanya tergantung sudut pandang masing-masing.

"Ya sudah, nanti Kamu sampai malam lagi di sini, mau Saya anter pulang?, sekalian ama istri Saya, kayaknya Dia juga udah selesai tu. "

"Tidak usah Pak. "

"Ah begitu, ya sudah, hati-hati di jalan Becky. "

Membungkuk sebentar lalu tersenyum sembari berlalu dari ruang meeting itu, sapaan hangat dari semua pekerja yang Ia temui membuat Becky menjadi jauh lebih baik, hari ini Dia mencoba membuka halaman baru di hidupnya, hidupnya terlalu sepi untuk dunia yang ramai.

Backburner (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang