Becky layaknya senja yang merindukan waktu, hadir sebentar dan tergantikan dengan gelap malam, tangannya bertaut saat semua umpatan itu Ia dengar dengan jelas, Ia merindukan Kakaknya, namun ternyata, Patricia yang Ia kenal belasan tahun lalu, bukan lagi Patricia yang Ia temui hari ini.
25 tahun, terpisah 18 tahun lamanya, bertemu di saat salah satu dari Mereka sudah menemukan hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
Namun Becky masih terjebak dengan semua kisah kelam masa lalu, di mana perselingkuhan, kekerasan ada dalam ingatannya bahkan sampai saat ini, Ia tidak sekuat Pat, Ia tidak seberani Pat, terlahir sama dengan perasaan yang kadang berbeda, Pat bisa bertahan dengan banyaknya rasa sakit sementara Becky, memilih untuk mengubur dirinya dengan semua luka yang ada.
"Bodoh. "
Kata terakhir sebelum gelas itu pecah berderai di lantai apartemen milik Pat.
"Maaf Kak. "
"Kamu bisa sekali aja jangan minta maaf kalau itu bukan kesalahan Kamu?"
Tangisan itu tidak pernah Ia sembunyikan, sejatinya Becky hanya ingin Pat mengerti, walaupun akan sangat sulit untuk gadis itu memahami, terpisah antara satu sama lain, berbeda dalam cara didikan orang tua membuat Mereka hidup dan cara bertahan yang berbeda pula, Pat jauh lebih tangguh, dan Becky jauh lebih rapuh.
"Liat Aku, berhenti nangis, kalau Kamu sakit hati lawan, ngerti?"
"Gak bisa kalau itu Kamu Kak. "
"Bisa, lawan Aku, lawan Becky. " Bentaknya kuat, Pat bosan dengan sikap Becky yang terlalu lembut kepadanya, Ia ingin Becky sekali saja melakukan apapun sesuai dengan isi kepalanya.
"Karena dalam kisah ini, Aku yang merebutnya, bukan Kakak. "
Pat terdiam, amarah yang menggebu itu seketika terhenti, apa harus Ia menyalahkannya, Becky bahkan tidak pernah tau siapa Freen sebelumnya, Mereka hanya terjebak dengan permainan orang tua masing-masing.
"Tapi Aku jatuh cinta dengannya, Aku...
Mengulum bibirnya, seakan menyadari kesalahan yang baru saja Ia ucapkan, tapi bagaimana Ia akan menghentikan sebuah perasaan, semua terlalu tiba-tiba untuknya, bahkan dalam luka sekalipun Ia masih mampu jatuh cinta.
"Kenapa harus Freen? kenapa harus Dia Bec? kenapa?"
Amarah itu berakhir dengan air mata, bahkan Ia jauh lebih lama dengan Freen, bahkan kenangannya jauh lebih luas, namun kenapa seakan semuanya dengan mudah diambil darinya, semua yang dirinya semogakan, semua yang Ia jaga dengan sangat, namun harus selesai dengan kenyataan.
"Aku bareng Freen udah 6 tahun Bec, 6 tahun itu gak sebentar, kenapa Kamu hadir saat Aku dan Dia udah niat untu lebih serius, kenapa? " Pat menggeram marah, Ia benar-benar di luar kuasanya.
"Aku harus apa Kak?"
"Pulang, Freen pasti nyariin, "
"Kak, sekali aja. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Backburner (Freenbecky)
Romance(GXG⚠️) I won't ever mind crisping up on your backburner.