Dua puluh tiga

2.3K 302 17
                                    

6 bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6 bulan kemudian.

Flora POV.

Hay, Aku si kaku yang sedang jatuh cinta, aku tidak pernah tau bagaimana caranya untuk mengungkapkan perasaanku, aku seberdebar apa, aku kesulitan bernafas yang seperti apa jika ada dia di dekatku, seberapa sukanya aku melihatnya tersenyum setiap harinya.

Katanya, wajahku terlalu datar untuk sebuah rasa suka yang kentara, dia selalu bilang aku berbohong untuk perasaanku padanya, sampai aku harus menjelaskan banyak hal agar dia percaya.

Kali ini, akhirnya aku paham, kenapa semua orang mengatakan cinta itu rumit, belajar cara memahami orang lain adalah yang terburuk untuk diriku pribadi.

Tapi setelah mengenal Becky, aku mampu mencernanya lebih sederhana, dia tidak perlu dimengerti, karena sejatinya setiap orang itu memiliki rumitnya sendiri, kita hanya perlu terbiasa.

Dalam cinta tidak ada yang perlu di rubah, hanya perlu disatukan, kadang kebiasaan seseorang itu unik, dan berjalan beriringan layaknya sebuah komedi putar, menciptakan banyak sekali rasa dalam kehidupan, dan itu mengasyikan.

"Dok, "

"Hmm?"

"Ternyata ada peluk yang nyaman selain ayah. "

Setelah 30 menit yang lalu aku bertengkar dengan isi kepala Becky, Aku menawarkannya peluk, beruntung selain obat antidepresannya, pelukku mampu menjadi obat penenang lainnya.

"Kamu suka?"

"Suka. "

"Jadi, kamu mau pacaran sama saya?"

"Aku gak tau dokter itu tipikal yang kekeuh banget kalau mau sesuatu, "

"Kamu bisa mikirin dulu. "

"Astaga, "

Dia terlalu abu-abu untuk perasaannya sendiri, aku melihat betapa ragunya Ia memulai sebuah hubungan, tapi aku bukan orang yang gampang untuk pulang sebelum dapat apa yang aku inginkan.

"Mau ke taman. "

Tawaranku seakan angin segar untuknya, Becky mengangguk lucu untuk jawabannya, sekali lagi aku jatuh cinta.

Ia berlari kian kemari, bahagianya terlalu sederhana, dan aku mensyukuri hal biasa ini mampu membuatnya tersenyum.

"Katanya cinta itu seperti pelangi, indah namun sesaat. "

"Kamu berpikir demikian?"

"Hmm, "

"Kau masih mencintai Freen?"

"Saat aku menyadari dia hanya imajinasiku, aku berhenti mencintainya, dan mulai menertawakan diriku sendiri. "

Aku mengacak rambutnya gemas, memang sebagian penderita alter ego tidak menyadari ada pribadi lain yang ada padanya, namun setelah ditangani oleh medis mereka jauh lebih realistis dalam menyikapi hal yang terjadi pada dirinya.

Backburner (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang