"Apa yang kamu lakukan Arvel"
Ardni berjalan kearah mereka dan langsung mengangkat Runa kegendongan koalanya.
"Runa apa dia melakukan sesuatu?"tanya Ardni lembut,beda dengan hatinya yang tengah menahan emosi.
Runa tidak mengeluarkan sepatah katapun,dia malah memalingkan wajahnya ke samping ketika Ardni menatap matanya.
"Kakak..."lirihnya setelah menyadari kehadiran Raska di dekat pintu.
Dia ingin kakaknya bukan paman Daddy.Runa berusaha turun dengan cara memberontak dalam gendongan Ardni sekuat tenaga.
"Mau kakak~"
Ardni terpaksa menurunkan Runa, sepertinya Runa masih marah padanya.pikir Ardni.
"Bawa Runa pergi Raska"perintah Ardni tanpa melihat Raska.
Setelah memastikan Raska dan juga Runa pergi menjauh keluar, Ardni berjalan kearah Arvel dengan tangan terkepal kuat.
Bugh
Bugh
Brukk
Dua pukulan pada wajah dan satu tendangan pada perut Ardni berikan untuk keponakannya itu.
Arvel hanya diam tak berkutik,yahh walau dia akui pukulan yang Daddy-nya berikan cukup sakit mengingat usianya yang masih sembilan tahun.
"Menjauh darinya Arvel"Ardni berjalan keluar meninggalkan Arvel sendiri didalam.
Bibir kiri Arvel menyungging keatas setelah kepergian Ardni.
"Kitty~milikku "ucapannya penuh makna.
...........…..
Runa sekarang ada di meja makan dengan dia duduk entah pada pangkuan siapa.
Tadi ketika Raska membawanya keluar atas perintah Ardni,ada seorang maid yang menyuruh mereka untuk mengikutinya menuju ruang makan."Raska makanlah ini"ucap seorang wanita menaruh piring yang penuh dengan jenis makanan di depannya.
Raska hanya mengangguk dia baru pertama kali diperlakukan dengan seperti ini.Tatapannya tak pernah lepas dari Runa yang duduk di pangkuan seorang pria yang lebih tua dari Ardni dan di suapi olehnya.
"Opa~Runa sudah kenyang"rengek Runa pada orang yang memangkunya sambil mensuapinya.
"Baiklah"ujar orang yang disebut opa itu, pasalnya Runa sudah dari tadi merengek untuk berhenti.
Sang opa memberikan sebotol susu untuk Runa namun Runa tak kunjung untuk meminum dan hanya melihatnya dengan mata yang agak sayu.
"Ini apa opa?kok warna putih tapi bukan air putih?"tanya Runa tak paham.
"Minumlah dan kau akan tahu apa perbedaannya"jelas Ardni yang baru datang dan langsung mengambil Runa dari pangkuan ayahnya.
Ardni duduk di samping kanan sang ayah dan mendudukkan Runa pada pangkuannya tanpa memperdulikan tatapan tajam dari orang yang ada di meja makan.
"Dimana Arvel?"tannya seorang wanita yang tadi menyiapkan makanan untuk Raska.
Oh yaa dimeja makan ini ada delapan orang dengan dua wanita dan sisanya laki-laki.
Yang duduk di kursi pemimpin merupakan sang kepala keluarga yakni Respati Zuko Palyinora.pria yang tadi dipanggil opa.Sekarang umurnya menginjak 71 tahun dan masih gagah seperti namanya. Dia memiliki sifat yang dingin dan juga tegas ahh jangan lupa kekejamannya karna dia merupakan ketua sebuah organisasi dunia bawah namun sekarang sudah ia serahkan pada anak pertamanya. Ardni.
KAMU SEDANG MEMBACA
NURA
Teen FictionRananda Arun Zake Anak laki-laki yang berusia 11 tahun yang melalui kehidupan dengan kejamnya sebuah keluarga.Arun tidak mengerti sebuah emosi yang dia tahu hanya sakit ketika dihukum oleh ayahnya. Suatu hari dia terbangun di sebuah gubuk yang berad...