Mobil yang dinaiki oleh Alex dan adik-adiknya melaju dengan pelan memasuki gerbang mansion. Untuk teman Axel, mereka pulang kerumahnya masing-masing setelah keluar dari mall.
Mereka turun dan melangkah memasuki mansion dengan keheningan semenjak kejadian di mall tadi.
Dan sang pelaku, hanya berjalan menunduk memilin pakaiannya, mengikuti para kakaknya dari belakang."KAKAK...."suara teriakan terdengar dari dalam mansion.
Cklekk
"Kakak cantik" seorang gadis kecil berlari dan langsung memeluk tubuh Runa.
Runa yang tidak siap menerima pelukan itu, tubuhnya hampir saja terjatuh jika Axel tidak menahannya.
"Siapa kamu?"tanya Raska dingin terselip nada kesal.
Kakaknya hampir saja terjatuh dan itu ulah gadis kecil yang memeluk kakaknya.
"Hai kakak manis" sapa ceria gadis itu pada Raska.
"Perkenalkan nama aku Vannya putri Palyinora, putri bungsu papa Cale sama mama Ancy"jelas gadis kecil itu memperkenalkan.
"Kamu adiknya apel?"tanya Runa.
Siapa apel? apakah buah? Vanny bingung apa dia adik dari sebuah buah berwarna merah itu?
Namun yang membuat dirinya semakin bingung adalah kenapa dirinya mengangguk menyetujuinya.
"Wahh...kalau gitu kamu adik Runa juga"Runa kembali memeluk sang gadis kecil senang.
Bentar. Vanny memang senang dipeluk oleh Runa, tapi ada yang masih menganggal dibenaknya.
"Kakak cantik siapa itu apel?"tanya Vanny bingung.
"Apel adiknya Runa, Runa suka apel,apel baik dan lucu"jelas Runa ceria.
"Tap_
"Arvel"potong Alex cepat. Telinganya terus berdenging mendengar suara melengking Vanny.
"Hai kak Alex, Vanny bakal tinggal disini selama sebulan. Jadi mohon bantuannya yaa~" Vanny menampakkan senyuman manis pada Alex.
'Vanny akan memonopoli kakak cantik dari kalian' arti senyuman itu sebenarnya.
"Mari silahkan masuk tuan muda,anda sekalian telah ditunggu didalam "ucap seorang bodyguard.
Mereka berjalan masuk dengan Vanny yang terus bergelayut di lengan Runa.
"Kenapa lama"
Mereka disambut dengan aura dingin dari Ray setelah memasuki ruang keluarga.
Disana sudah ada Daddy dan mommy juga papa mama yang tengah duduk memandang mereka, seperti perkumpulan para polisi yang akan mengintrogasi penjahat yang melakukan hal besar.
"Sudah puas"
"Apa kesalahan kalian?" Ardni memandang para anak-anaknya dengan penuh intimidasi.
Mereka berempat.kembar A dan kembar R. Menunduk merasa salah dan sedikit takut.
"Kenapa diam"
"Kalian masih bisa bicara bukan"
Ray berusaha menjaga setiap tutur katanya agar tidak terdengar kasar.
Ray sedikit marah, saat dia tiba di mansion dan tidak menemukan siapapun.
Setelah dia bertanya pada bi Rara. kepala maid. Ray memutuskan menunggu dan memberi tahu kedua orang tuanya."Runa salah, Runa nakal, maafin Runa Abang" cicit Runa menunduk takut.
Ray tahu perihal Runa yang sempat hilang jadi dia paham kenapa Runa menyalahkan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
NURA
Teen FictionRananda Arun Zake Anak laki-laki yang berusia 11 tahun yang melalui kehidupan dengan kejamnya sebuah keluarga.Arun tidak mengerti sebuah emosi yang dia tahu hanya sakit ketika dihukum oleh ayahnya. Suatu hari dia terbangun di sebuah gubuk yang berad...