Bab 10

5.3K 390 2
                                    

"Paman ayo, Runa ingin lihat pus pus"ajak Runa pada bodyguard pribadinya.

Tidak terasa mereka sudah satu bulan sejak kejadian pencarian Runa waktu itu.Semenjak itu mereka berdua memiliki bodyguard pribadi masing-masing.

Raska juga bertambah posesif kepada kakaknya sejak itu.

Mereka juga melakukan homeschooling setiap pagi ketika semua orang sibuk pada kegiatannya masing-masing. Awalnya Runa yang meminta untuk pergi ke sekolah saat dia melihat Alex dan Axel memakai seragam sekolah, tapi karena mereka tidak pernah sekolah jadi terpaksa mereka homeschooling terlebih dahulu.

"Tapi tuan muda sebentar lagi guru anda datang"beritahu Zen--bodyguard runa--.

"Sebentar saja paman,kemarin Runa gak dibolehin masa sekarang juga" Runa mengerucutkan bibirnya kesal.

"Ugh.. kenapa sangat menggemaskan?" Zen memegang dadanya yang terus berdisko.

"Adik menurut lah"ucap Raska yang tengah duduk tenang dengan buku ditangannya.

"Tapi__"Runa tidak berani melanjutkan perkataannya. Runa merasa kakaknya berubah jadi agak seram sejak satu bulan lalu,meski masih perhatian dan baik padanya tapi tidak ada tatapan lembut yang kakaknya berikan padanya lagi seperti dulu.

Runa berjalan mendekat kearah Raska dan duduk disampingnya.

"Nanti kakak temenin"ucap Raska pada Runa tanpa mengalihkan pandanganya dari buku ditangannya.

Runa tersenyum mendengar ucapan Raska. Belakang ini kakaknya sangat jarang meluangkan waktunya bersama dirinya. Yah meski Raska tidak pernah meninggalkannya tapi fokus Raska hanya pada buku yang dia selalu dia baca, kan Runa juga ingin bermain bersama kakaknya.

"Runa sayang kakak"Runa memeluk Raska dari samping.

"Kakak lebih menyayangi mu"gumam Raska pelan.

Zen dan Rui--bodyguard Raska -- tersenyum melihatnya. Mereka berdua sangat bersyukur terpilih menjadi bodyguard sang tuan kecil mereka. Selain menjaga, mereka juga bisa melihat kemanisan para tuan kecilnya.

Ah mereka jadi berpikir kalau mereka adalah manusia paling beruntung di dunia ini.

                               ...............

Di sebuah rooftop sekolah terdapat tujuh siswa SMA yang tengah berkumpul seperti hari-hari biasanya.

Bolos? Tentu saja.

Mereka hanya remaja gabut yang bosan dengan materi sekolah, kalau ditanya apakah mereka paham dengan pelajarannya. Tentu saja jawabannya mungkin tidak mungkin iya. Kan sudah bilang kalo mereka gabut.

Mungkin ada satu atau dua diantara mereka yang jenius,kenapa? Tentu saja salah satu diantara mereka juga ada yang hobi membaca tau dan itu membuat mereka ada yang bosan hanya dengan melihatnya.

"Rak, mata Lo ga cape apa liat tuh buku?"jengah seorang pemuda dengan surai hitam kecoklatan.

"Mana tebel pula"lanjutnya

Tidak ada balasan dari sang empu yang masih fokus pada buku ditangannya.

Karaka Alkean Fran. Pemuda yang memiliki hobi membaca itu sudah biasa akan pertanyaan yang diberikan oleh temannya.
Menurutnya pertanyaan itu tidak penting untuk dijawab dan dengan menjawabnya sama saja dia membuang waktunya untuk membaca,kan sayang.pikirnya selalu.

"Bro kaya gak tau aja sih Lo, dia tuh gak bakal sia-in waktunya buat ngejawab pertanyaan lo yang udah ke seratus dua belas" balas pemuda yang duduk berdua dengan pemuda yang paling kecil diantara mereka.

NURA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang