Bab 16

3.5K 310 5
                                    

Semua orang kini berkumpul di ruang keluarga setelah menyelesaikan makan malam mereka.

Runa duduk tenang dibawah dengan beralaskan karpet bulu tebal nan lembut,dia tengah menonton kartun kesukaannya.
Sedangkan Raska,dia tengah memeluk posesif kakaknya dari belakang, matanya terus menatap tajam kearah samping,dimana tepat di samping mereka ada Ranchi yang menatap mereka berdua penuh dengan berbagai arti.

"Raska lucu"ungkap Ranchi pada Raska yang terus menatapnya tajam seakan dia akan merebut sesuatu yang sangat berharga baginya.
Padahal kan Ranchi hanya ingin ikut main tapi reaksi Raska seolah dia akan merebut Runa darinya.

"Runa tidak bosan nonton Elsa terus?"tanya Ranchi dan di angguki oleh semua teman Axel.

Mereka bingung, apakah Runa tidak bosan menonton Fr*z*n 1 terus menerus? kenapa tidak melanjutkan yang series 2 nya?. Dan lagi mereka juga menyadari ada sedikit keanehan dari Fr*z*n yang Runa tonton, seperti ada bagian yang memang sengaja dipotong. Mereka juga baru menyadari setelah kartun Disney itu berulang ulang.

Runa menggeleng bertanda dia tidak merasa bosan menonton. Justru tatapan selalu berbinar ketika melihat karakter kesukaannya muncul.

"Runa suka Anna, Anna lucu, Anna hanya milik Runa" balasnya dengan menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan kiri.

Perhatian semua orang hanya pada si kembar. Yang satu dengan wajah bahagia dan yang satunya lagi dengan wajah yang waspada. Sangat lucu.

"Sudah larut malam,tidur" Ardni mematikan saluran tv dan menyuruh maid untuk membuatkan dua susu.

"Tapi Runa masih mau Anna Daddy"Runa menatap Ardni dengan merenggut kesal.

"Boneka Anna untuk kakak" ucap Raska santai.

Sontak Runa berbalik menatap Raska tajam, Raska tersenyum melihatnya.
Wajah kakaknya ini tidak ada seram-seramnya,malah terlihat semakin menggemaskan dengan mata yang melotot kearahnya.

"Anna hanya milik Runa"akunya mutlak.
Runa tidak suka ada orang lain yang memegang Anna-nya. Anna hanya miliknya, benar-benar miliknya.

"Runa mau bobo asal sama kakak imut"

Kini semua orang menatap kearah Ranchi penuh permusuhan. Tadi Rain sekarang malah Ranchi kapan mereka akan menghabiskan waktu bersama Runa. Protes mereka dalam hati.

"Adik tidak mau sama kakak"Raska berujar sedih. Lebih tepatnya pura-pura.

Dia ingin bersama kakaknya,dari kemarin dia tidur terpisah dengan Runa,masa sekarang juga. Kan demam mereka juga sudah hilang.

"Kakak boleh ikut bobo kok sama Runa"

"Tapi Runa mau bobonya dekat sama kakak imut"lanjutnya dan langsung memeluk Ranchi.

Deg

Tubuh Ranchi menegang. Kenapa aromanya lebih memabukkan dari jarak sedekat ini,dia tidak tahan untuk menghirup rakus aroma itu.

Ranchi menutup matanya menikmati setiap tarikan nafas yang membawa aroma Runa ke rongga pernapasannya.
Wangi vanilla namun juga ada aroma sitrus. Sangat memabukkan.
Asal kalian tahu aroma vanilla bisa memberikan rasa hangat,nyaman,dan senang,vanilla juga diketahui sebagai aroma aprodisiak.
Sedangkan sitrus memiliki aroma yang segar dan cerah yang dapat menaikkan mood sekaligus mengatasi depresi dan kecemasan.

"Kakak"

"Kak?"

Ranchi tersadar dari acara menikmatinya, dia menunduk melihat Runa yang memanggilnya.

"Kakak ayo gendong Runa kekamar"

"Apakah kakak kuat,tubuh kakak imut lebih kecil dari yang lain tapi Runa juga jauh lebih kecil ya?"tanya Runa ragu dengan diakhiri gumamnya bingung.

NURA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang