Runa membuka matanya dengan perlahan,dia merasakan elusan di pipinya. Hal pertama yang dia lihat adalah tangannya yang menggenggam kaos bagian dada seseorang yang wanginya dia suka.
Tatapan matanya perlahan naik melihat Rain yang juga menatap dirinya lekat.
"Em... Kamu siapa?" Tanya Runa bingung. Dia tidak begitu mengingat keributan tadi yang dia ingat hanyalah aroma yang membuatnya tertarik dan nyaman.
"Abang Rain"balas Rain singkat.
"Tapi Abang Runa hanya Abang Ray dan Abang Ax"Runa bingung seingatnya yang ada di mansion yang dia panggil Abang hanya mereka dan dia baru pertama kali melihat orang lain yang mengaku sebagai abangnya juga.
"Em baiklah Abang Rain Abang Runa"ucap Runa cepat ketika dia melihat raut wajah Rain yang tampak sedih. Kan dia tidak tega melihat orang lain sedih.
Rain menyeringai kecil hingga Runa tidak dapat melihatnya.
"Abang?"tanya Runa ragu.
"Hm"
"Runa lapar tapi Runa ingin peluk Abang" Runa menduselkan kepalanya ke celruk leher Rain,dia sangat menyukai wangi Rain jadi dia tidak mau berjauhan dengannya.
"Mandi"
Runa menggeleng, dia saat ini sangat malas untuk bergerak dia hanya mau mencium aroma Rain yang sangat harum ini.
Rain mengelus kepala Runa lembut, dia harus memandikan Runa agar tidak kemalam takut kedinginan dan masuk angin nantinya.
Rain mengangkat Runa untuk memandikannya, meski agak susah karena Runa tidak mau melepaskannya,dia berusaha dengan hati-hati agar Runa tetap nyaman.
Runa ia dudukan di atas meja wastafel dan membuka semua pakaian yang Runa kenakan.
Seketika aroma Runa memenuhi kamar mandi ketika Rain membuka baju Runa. Begitu memabukkan dan juga candu.Namun ketika Rain ingin melepaskan celana Runa, tangan Runa dengan cepat menahannya dan menggeleng cepat.
Rain menaikkan sebelah alisnya bingung."Emm...kata Daddy Runa tidak boleh membiarkan Lala dilihat oleh orang lain" jelas Runa malu.
Lala? apakah itu nama sang burung?
Rain ingin tertawa mendengarnya. Kenapa harus Lala coba.
"Bukalah nanti Lala-mu itu tidak bersih dan akan gatal-gatal"
Runa menggeleng dia tidak mau gatal-gatal. Sangat tidak enak dan mengganggu. Dia melepaskan tangannya dan membiarkan Rain melepaskan celananya.
Rain yang telah membuka celananya dan menampakkan sang Lala yang sangat kecil dan berwarna merah muda itu terkekeh geli.
Baru kali ini dia melihat ada burung yang begitu kecil dan imut seperti milik Runa.
Rain mengangkat Runa dan memasukkannya ke dalam bathtub yang kosong. Dia menyandarkan Runa pada pinggiran bathtub dan memberikannya sebuah mainan boneka salju karet pada Runa.
Selagi Runa bermain bersama sang boneka,Rain memandikan Runa dengan air hangat. Dia membersihkan setiap inchi tubuh Runa dengan sangat halus dan lembut.
Rain meneguk ludah kasar melihat punggung putih mulus Runa yang di aliri air. Dia mendekatkan wajahnya,sangat harum dan dia bisa gilaaa...
Cup
Rain menempelkan bibirnya pada punggung Runa dengan lama. Runa yang tengah asik bermain pun sedikit bingung,kenapa Rain mencium punggungnya bahkan dia merasakan kalau Rain menghisapnya dengan pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
NURA
Teen FictionRananda Arun Zake Anak laki-laki yang berusia 11 tahun yang melalui kehidupan dengan kejamnya sebuah keluarga.Arun tidak mengerti sebuah emosi yang dia tahu hanya sakit ketika dihukum oleh ayahnya. Suatu hari dia terbangun di sebuah gubuk yang berad...