Setelah lima hari dirawat di rumah sakit dan dua hari istirahat di rumah Raska dan Runa kembali bersekolah.
Meski awalnya semua orang melarang mereka dan menyuruh mereka berdua untuk homeschooling.
"Kak kita sekelas kan?"tanya Runa dan dibalas dengan anggukkan kepala oleh Raska.
Mereka berjalan bergandengan tangan di lorong menuju kelas, Raska sebenarnya merasa tidak nyaman dengan tatapan semua murid yang menatapnya juga Runa.
"Kamu duduk disini ya dan kakak ada di sebelah sini"
Raska mendudukkan tubuhnya di tempat duduknya dan Runa ada tepat disebelah meski tidak satu bangku.
Kring
Semua siswa berdatangan memasuki kelas,satu persatu semua kursi terisi penuh sama halnya dengan kursi milik Sarga.
Namun tiba-tiba suasana berubah suram dengan kedatangan seorang murid laki-laki yang berjalan kearah kursi samping Runa.
Siswa itu menatap manik Runa yang juga menatapnya dengan raut wajah bingung,namun raut kebingungan itu digantikan dengan wajah yang penuh sumringah.
"Halo"sapa riang Runa pada pemuda yang duduk disampingnya.
"Perkenalkan nama Runa, Aruna"Runa mengulurkan tangannya kearah pemuda tersebut namun tidak ada balasan darinya.
Dengan kesal Runa mengambil telapak tangan pemuda itu dan memaksanya berjabat tangan dengannya.
"Kata Vanny kalau kenalan itu harus saling berjabatan tangan "ucap Runa sedikit kesal.
Pemuda itu hanya melihat tangannya yang masih bertautan dengan tatapan dingin, namun dia sedikit merasa ada kehangatan yang tersalur dari tangan Runa ke tangannya yang dingin.
"Sekarang giliran kamu"Runa melepaskan tautan tangan mereka, dia menopang dagu dan menatap pemuda itu dengan senyuman cerahnya.
"Good morning student's" seorang guru perempuan memasuki kelas dan menjadi pusat perhatian semua siswa.
"Morning mam"
Guru itu menaruh buku yang dia bawa dan melihat semua anak muridnya.
"Raska,kamu sudah baikan?"tanya sang guru yang menyadari kalau kursi yang telah kosong selama seminggu itu telah terhuni kembali.
"Yes mam"meski Raska tidak tahu siapa sosok guru itu, Raska harus tetap menjaga sopan santunnya sebagai seorang murid.
"Ohh...lalu apakah kamu Aruna?"tanya guru itu kembali.
Runa hanya mengangguk."mungkin ibu sudah tahu nama kamu karena beberapa guru membicarakan kalian berdua, namun sepertinya teman sekelas mu juga ingin tahu siapa nama kamu"
"Apa kamu bisa memperkenalkan diri kamu kedepan?"Runa mengangguk dan berjalan kedepan.
"Halo perkenalkan, nama Runa itu Aruna.....emm.. Aruna ...maaf ya Runa lupa nama lengkap Runa itu apa"Runa menggaruk pipi kanannya pelan dan juga bingung. Semalam Daddy nya mengatakan nama lengkap dirinya namun sekarang dia telah melupakan itu.
"Tapi kalian bisa panggil Runa"lanjutnya cerah.
Seluruh siswa di kelas dan juga sang guru menatap Runa dengan terpana,namun juga heran. Emang ada ya orang yang lupa nama lengkapnya sendiri?.
Runa melangkah pada sang guru dan mengulurkan tangannya "Runa Bu guru"
Sang guru menatap Runa bingung,tapi tak ayal dia membalas uluran tangan itu.
"Nama Bu guru siapa,kan tadi Runa sudah"
"Kata Vanny kalau perkenalan itu harus jabat tangan biar makin sayang"lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NURA
Dla nastolatkówRananda Arun Zake Anak laki-laki yang berusia 11 tahun yang melalui kehidupan dengan kejamnya sebuah keluarga.Arun tidak mengerti sebuah emosi yang dia tahu hanya sakit ketika dihukum oleh ayahnya. Suatu hari dia terbangun di sebuah gubuk yang berad...