• 47

2.4K 288 65
                                    

[ PASTIKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ]

[ PASTIKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE!
VOTE!
VOTE!

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN
JUSEYOO.....☺️🙏🏻


Cahaya terik sang Surya menyorot tajam di sela-sela jendela kamar yang masih tertutup kelambu tipis berwarna putih, terlihat suasana pagi menjelang siang ini terlihat cerah seperti hari-hari biasanya, tapi suasana yang menyejukkan itu seperti berbanding terbalik dengan keadaan wanita yang masih setia dengan isaknya saat ini.

Air hangat terus menetes di atas gaun putih bersih yang membalut tubuhnya, riasan yang sedikit luntur tak ia pedulikan. Sampai harus membutuhkan perbaikan beberapa kali akibat air hangat yang tak kunjung terhenti mengalir.

Beberapa orang di sana termasuk maid dan beberapa rekan make up mencoba untuk menenangkannya, namun sayang Yunhee tetap saja menangisi nasibnya yang dalam hitungan jam akan menjadi istri Kim Taehyung.

"Nona, sudahlah... terima saja ya, percayalah tuan Taehyung tidak akan jahat pada orang yang di kasihinya, bibi yakin tuan Taehyung sangat mencintai anda," ucap maid

"Bukan soal itu, hiks.. kalian tidak akan mengerti," tangisan Yunhee terdengar teramat pilu.

Semua orang yang berada di dalam kamar menaruh iba pada wanita ini,  dengan perutnya yang besar ia tak kuasa melawan bahkan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, ia tak bisa.

"Jam berapa pernikahan ini akan di mulai?" tanya Yunhee parau pada maid di sela-sela isaknya.

"Seharusnya tuan sudah kesini menjemput nona, tapi---" melirik jam tangan yang dipakainya. "Mungkin sebentar lagi Nona," sambungnya.

"Apa sudah tidak ada cara lain untuk menghentikan ini semua?" tanya Yunhee dengan menatap sayu maid di depannya.

Maid pun membalas tatapan Yunhee sembari menggeleng pelan.

Sementara di luar ruangan, tepatnya di ruang tengah, Taehyung tampak gelisah sembari terus memijat pelipisnya, jemarinya tak henti mengulir layar ponselnya, gerakannya terlihat rusuh tidak sabaran.

"Siall!!" teriaknya frustasi.

Taehyung kembali melirik jam mahal yang melingkar di tangannya.
"Ini sudah telat satu jam, berapa lama lagi aku harus menunggu penghulu sialan itu!" kelakarnya.

"Maaf tuan, dia tadi mengatakan akan telat datang, karena beberapa urusan yang harus ia selesaikan terlebih dahulu, mungkin sebentar lagi akan datang." Kata penenang anak buah Taehyung cukup membuatnya menghela napas kasar.

MAFIA HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang