[ PASTIKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ]
Uhuyyy...
Udah dikasih double up,
Minimal vote+komen lah yaa, sebagai bentuk feedback buat author yg udah cape² nulis buat kalian 🥲
Gamau komen gapapa it's okey,
Vote aja udah cukup, karna vote itu penting banget buat author pemula kayak aku hihi
meskipun komen kalian juga penting, dengan baca komen kalian juga bisa bikin aku semangat nulisnya, karna liat respon kalian yang excited dengan ceritaku.Em,Yaudah itu pesan dari author.
Selamat membaca...
.
.
.
Hotel Royal Medellin Suite
Malam ini Taehyung benar menepati janjinya, ia sedang duduk seorang diri di Restoran mewah tepatnya di ruangan tertutup khusus VIP di hotel tersebut yang sudah di booking Taehyung pagi tadi. Saat ini Taehyung tengah menunggu seseorang yang sudah ia kenal sejak lama. Seseorang yang berjasa besar dalam kasus yang menjeratnya saat ini, dia adalah Kim Hyejin. wanita cantik yang juga merupakan teman dekat Taehyung. Kim Hyejin sendiri juga mempunyai kuasa cukup tinggi sebagai seorang anak salah satu petinggi di Korea.
"Maaf, aku terlambat Tae" ucap Hyejin sembari mendaratkan pipi bokongnya sedikit tergesa di kursi empuk beralaskan bludru tebal.
"It's okey, bagaimana kabarmu?" Taehyung menanyakan hal yang sudah biasa pada umumnya, dilihat dari lima terkahir saat Hyejin berpamitan untuk mengurus bisnisnya di Colombia, negara yang terkenal dengan keberagaman etnisnya akibat gelombang migrasi dari Eropa. Hyejin memilih Colombia sebagai pusat bisnisnya dengan menjadi CEO brand ternama miliknya.
"Seperti yang kau lihat, aku sehat dan selalu terlihat cantik"
Taehyung terkekeh sesaat, temannya ini tidak pernah berubah tetap dengan kepercayaan diri yang diatas rata-rat, Taehyung lalu mengangkat tangannya untuk membuat waiters datang padanya. "Malam ini aku ayang akan mentraktir, jangan menolak".
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA HUSBAND
RomanceWARNING 18+ [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ⚠️ BELUM REVISI ⚠️ *** Hanya kisah seorang gadis sederhana, terpaksa harus menjalani takdir yang di gariskan. Menikahi mafia yang terkenal kejam bukan alur kehidupan yang ia inginkan, tapi ia harus menerima...