WARNING 18+
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
⚠️ BELUM REVISI ⚠️
***
Hanya kisah seorang gadis sederhana, terpaksa harus menjalani takdir yang di gariskan. Menikahi mafia yang terkenal kejam bukan alur kehidupan yang ia inginkan, tapi ia harus menerima...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ku kira di kasih target vote bakal excited, eh ternyata juga seminggu baru tembus. Padahal klik vote itu gratis, ga bikin jempol patah juga. Tapi.. yasudahlah☺️
•
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di luar tampak segerombolan mobil mewah mendatangi villa Taehyung, Beberapa orang berpakaian serba hitam tampak turun dan satu persatu dari mereka langsung menyerang anak buah Taehyung yang sedang berjaga.
Tanpa terkecuali mereka semua menyerang dengan membawa senjata di tangannya masing-masing, satu persatu anak buah Taehyung berhasil di lumpuhkan oleh seorang yang sedikit menonjol aksinya.
Dengan berbekal sebuah pisau Stiletto di tangannya, aksinya yang lincah membuat semua anak buah Taehyung terluka karena sayatan ditubuhnya, bahkan banyak yang terkena tusukan pisau mematikan itu, hingga tak sedikit darah yang mengenai setelan jazz mahalnya.
"Bukankah dia----" Hyejin mencoba mengingat nama pria yang sedang berjalan ke arahnya.
Mendapat kesempatan, Hyejin berusaha lepas dari jeratan beberapa anak buah Taehyung, lalu berlari menuju pria itu untuk melindunginya.
"Tolong selamatkan aku," ucap Hyejin.
"Aku akan mengurusnya, kau pergi saja." jawabnya singkat.
Pria itu dengan sigap memainkan pisaunya yang sudah berlumur darah untuk menghabisi satu persatu anak buah Taehyung yang berusaha menyerangnya.
Gerakannya begitu cepat dan brutal, banyaknya darah yang berceceran di lantai membuat mual siapa saja yang melihatnya, diam-diam Hyejin berjalan mengikuti pria itu di belakangnya untuk bisa kembali masuk menemui Taehyung.
"Kenapa kau mengikutiku?" tanya pria itu dengan nafas yang tersengal.
"Jangan suruh aku pergi, aku ingin ikut ke dalam denganmu," mohon Hyejin.
