15. Kembali Pulang

3.9K 156 5
                                    

⚠️PERHATIAN
Kata atau Kalimat mengandung Bahasa dewasa dan kekerasan. Di mohon yg di bawah umur lebih bijak untuk tidak membacanya 🙏



Solar : "Bukannya bunda hali udah meninggal?"

Petir : "Setelah meninggal, Ayah kak Alin menikahi mamaku. Jadi kami adalah saudara tiri"

Ice : "Lalu kenapa Hali gak pernah cerita tentang kamu?"

Petir : "Karena kami pisah"

Fang : "Maksudnya pisah?"

Petir : "Oke aku ceritain"

*Flash Back_On_____________________

POV : Petir

5 tahun setelah bunda dari Halilintar meninggal, Ayahnya menikahi Mamaku di waktu usiaku 2 tahun. Benar kita beda 3 tahun.

Kedatanganku juga membuat Hali lebih parah, dia lebih di banding bandingkan sama aku. Selalu di pukul, apalagi mamaku juga ikut memperbudak Halilintar. Aku sudah mencegah mereka berbuat seperti itu, tapi aku tak di dengar.

Anehnya, Hali selalu Baik padaku. Aku pikir Hali membenciku karena kedatangan buruk baginya, tapi itu salah.

Petir : "Kenapa kakak baik banget sama aku?"

Hali : "Karema kamu adikku"

Tapi kebahagiaan untuk kami berdua tak berlangsung lama. Saat Hali umur 10 tahun dan aku berumur 7 tahun, Ayah lebih kasar ke kami semua.

Bahkan Ayah membunuh mama ku dan jasadnya di kubur sendiri tanpa sepengetahuan orang lain. Dan lebih parahnya lagi di malam hari itu.

Petir : "aku gak bisa tidur.., aku ke kamar kak Hali aja"

Aku berjalan menuju kamar Halilintar, tapi suasana di dalamnya tidak mengenakkan. Ada suara samar samar dan pintu nya tak tertutup rapat, aku mengintip di dalamnya dan..

"Kak Hali..?! Diperkosa ayah?!!"

Aku melihatnya dengan kepala mataku sendiri bahwa Kak Hali di cambuk dan diperkosa oleh ayah. Mata di tutup dan Tangan di borgol di tambah Beberapa alat yg tidak ku tahu di alat kelamin Hali.

Ayah mengetahui aku mengintip dan mengejar ku. Aku berlari ke kamar ku namun di tarik oleh ayah.
Kepalaku di arahkan untuk melihat keadaan tubuh hali yg lemah dan di penuhi cairan. Aku melihatnya ngeri, lalu ayah juga langsung memperkosaku dengan kasar.

Paginya, aku dan Hali berada di kamar. Tiba tiba ayah mendobrak pintu kamar (kamar kami jadi satu)

Hingga mendobrak pintu, ayah sudah terlihat menggenggam pisau dan ikat pinggang di tengah ruangan ini.
Hali berusaha menyelamatkanku, jadi dia menggendongku dan berusaha melewati Ayah. Kami berhasil melewatinya, tapi sedikit lagi untuk dekat pintu keluar..

Ayah langsung menarik kera baju Hali , aku di dorong keluar oleh nya.b

Hali : "Pergi"

Petir :"Tapi kak?!"

Hali : "Petir Panarpati! Pergi?!!- Ugh?!"

Aku melihat kepala Hali yg di pukul oleh botol kaca minuman keras. Aku ingin membantunya, tapi mengingat kata kata Hali membuatku harus pergi dari rumah. aku ingin meminta pertolongan di luar sana, tapi mulutku terlalu takut untuk berbicara.
Aku terus berlari entah arah manakah itu, Lalu aku tertabrak dengan orang dewasa. Orang dewasa itu membantuku dan sekarang ia merawat ku, aku menceritakan semua padanya. Ia berniat melapor polisi, tapi kata polisi tidak ada saksi/bukti yg kuat. ia merawat ku dengan baik, tapi pada saat kelas 1 SMP.. ia meninggal karena penyakit asmanya.

Andai waktu itu aku bisa bicara, tapi aku masih terlalu takut.

*Flash Back_Off____________________

Petir : "Sejak saat itu aku masih trauma untuk kembali ke rumah hingga sekarang. Aku tak bisa bertemu kak Alin dan Kak Kirana"

Solar : "Lalu.., apa kamu tahu keberadaan ayah dan kak kirana bagaimana?"

petir : "Belum tahu.., apakah sesuatu terjadi?"

Solar berpikir bagaimana memberitahunya, ia melihat ke arah ice untuk membantu menjawab.

Ice : "Kak kirana sama ayahmu meninggal"

*Deg

"Uhuk! Uhuk!!!"

Mereka kaget mendengar Hali yg batuk batuk dan hidungnya mengeluarkan darah (mimisan).
Ying mengambil tisu dan mengusap darah di hidung Hali.

Ying : "Dia mulai sadar"

Benar kata Ying. Perlahan Hali membuka matanya lalu melihat sekitar dan mereka berlima.

Hali : "engh.. Aku, aku dimana? Kepalaku sakit.."

Solar : "Kamu di UKS, kamu tadi.. hampir melakukan dengan Teman nakal mu itu"

Hali : "Hm..? Iya juga.., Kepalaku pusing.. apakah karena suntikan itu?"

Fang : "Ternyata sadar akan obat itu"

Ice : "mendingan?"

Hali : "Iya.., hanya pusing sedikit"

Hali menatap ke arah Petir, Hali masih tak sepenuhnya sadar dan bingung dengan siapakah petir.
Di sisi Petir, dia hanya tersenyum tenang.

Petir : "Masih ingat aku?"

Hali : "Hm.. siapa?"

Petir : "Haha, sudah kuduga. Kau hilang ingatan karena pukulan botol miras itu"

Hali : "Miras? Ugh.. m-maaf siapa kau?"

Hali mulai memegang kepalanya sedikit sakit untuk mengingat siapakah Petir itu.
Petir mendekat dan memegang tangan Hali.

Petir : "Aku.. Petir Panarpati, Adik tiri yg selalu kamu banggakan"

Hali : "Pe..tir??"

Hali mulai merasakan sakit di kepalanya, tapi dia juga mulai mengingat kembali memori memori tentang Petir.

Hali : "Petir.. Petir.."

Tiba tiba Petir bersenandung menyanyikan lagu. Lagu itu membuat ingatan Hali lebih mengingat jelas kembali memori adiknya ini., Bahkan Hali membalas nyanyiannya itu.

"Kembali pulang...
tuk menenangi...
Banyaknya luka yang berantakan,
Peluk hangat sikap tuk sembuhkan"

"Kembali pulang...
bersama terangi...
Menghiasi diri merayakan,
Genggaman tangan yang masih ada"

Nyanyian mereka berdua membuat Ying dan Fang ingin menangis, Solar dan Ice merasa tenang dengan kembalinya pertemuan mereka berdua.
Petir memeluk halilintar dengan hangat dan lembut, pelukan itu membuat Hali menangis di pundak petir.

Hali : "Kau.. Kau kembali.. Petir"

Petir : "Iya kak, aku kembali. maaf menunggu lama"

Hali : "Gak papa.. yg penting kamu sehat"

Kamu Milik Kami -Yaoi 18+ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang