"hm... Engh, Huh? di mobil?"
Solar : "Hali.., udah bangun?"
Hali : "Iya, kenapa.. kita mau kemana?"
Ice : "Kita ke rumah sakit Hali"
Hali : "Hm? Kak Kirana ya,, kenapa?"
Solar dan Ice saling menatap lalu mengangguk pada Halilintar.
"Nanti kamu bakal tau.."
Hingga beberapa menit terlewatkan, Mereka sampai di area rumah sakit dan masuk ke gedung nya.
Hali di ajak oleh solar dan Ice ke suatu kamar bertuliskan Kamar JenazahHali : "Kamar jenazah, siapa yg meninggal?"
Tanpa basa basi, solar langsung menjawab to the point
"Kak Kirana, meninggal.."
*Deg!..
Hali menjadi diam dan pandangannya menatap kaget ke arah solar. Tangan dan badannya mulai gemetar dan hatinya seakan sudah pecah.
"A-apa..., Kak.. Kak Kirana?.."
Halilintar mulai menundukkan kepalanya dan tangannya akan membuka pintu kamar itu, namun pintunya sudah terbuka terlebih dahulu karena Kaizo.
Kaizo : "eh? Hali.."
Hali : "Dokter? Gimana Kak Kirana?"
Kaizo : "Maaf Hali, kami berusaha semaksimal mungkin. Tapi tetap tidak bisa."
Hali yg mendengar kata Kaizo itu langsung berkecil hati dan menundukkan kepalanya. Kemudian Hali melewati kaizo untuk masuk ke ruangan jenazah itu, Setelah masuk.. ia mendapati Suatu tubuh yg di tutup kain kafan berwarna putih.
Hali mendekat ke tubuh itu lalu membuka kain kafannya secara perlahan. Setelah dibuka hingga menampakkan wajah orang itu, membuat Hali mulai mengalirkan air matannya seakan akan tak percaya dengan apa yg ia lihat.
solar dan Ice juga ikut masuk lalu menutup pintu ruangan itu, Mereka melihat Hali yg sudah memeluk tubuh Kirana yg berbaring dengan kain putih.
"Udah gak sakit lagi kan? udah ketemu bunda disana? haha.. jangan khawatir sama Hali, Hali bisa jaga diri dan udah punya Solar sama Ice. baik baik sama bunda disana
ya.. Kak Kirana" -Halilintar HanaspatiSolar, dia terdiam melihat hali Berkata dengan senyum kecilnya. Sedangkan Ice, dia mulai meneteskan air matanya walaupun tak bersuara sama sekali dan juga raut wajahnya yg sedikit kaget.
"Kejadiannya sama.. Apakah ini Dejavu?" -Ice Ceandra
Solar menghampiri Hali dan mengelus surai cokelat Hali dengan lembut.
Solar : " Kak hali.."
Hali : "Ndak papa Solar, Ini juga takdir kak Kirana bertemu Bunda"
Fenomena langkah bahwa Hali sekarang tersenyum melihat jasad kakaknya itu, ia bahkan melihat mata tertutup Kirana yg mengeluarkan air matanya. Kemudian Hali membersihkan air mata dari Kirana.
Hali : "Jangan nangis kak, kan kakak udah tenang disana"
Solar hanya diam di samping nya, kemudian melihat ke arah Ice yg dari tadi menyandarkan kepalanya di dinding. Solar menghampiri Ice lalu memeluk Ice dari belakang.
"Kumohon jangan menangis, Ice"
Ucapan yg di dengar Ice dari solar itu, bukannya lebih tenang malah terus menangis. Solar membalikkan tubuh ice lalu memeluknya kembali.
Solar : "Aku tahu kalau kamu teringat sama dia. Tapi ini sudah takdir kita dan semua ini Dejavu untuk kita berdua. Hali gak bakal kayak dia, Ice"
"aku gak mau lihat Hali sama Ice nangis kayak dulu, tapi apaan takdir? yg di atas udah ngatur semuanya.." -Raden Solar Rygansa
Ice tak menjawab ucapan Solar dan memeluk Solar dengan erat.
"Gw gak mau Hali bunuh diri kayak Dia. Anak seimut boneka itu
sudah tiada, kumohon anak yg
sedingin ini Jangan menghilang
dari hidupku. Aku tak mau kehilangan lagi" -Ice Ceandra______________________________________
Hari ini, Tanggal 12 November 2023
telah berpulang Maharani Kirana
Kakak dari Halilintar Hanaspati.Apa yg kau inginkan,
dari senyumku yaa tuan?gemar sekali kau lukis..kan indah untukku?~
Sungguh lihai tanganmu menata kembali hati..
Yg hampir mati.
Setelah menyanyikan itu, Hali menaruh sebuah kacamata di tanah kuburan Kakaknya yaitu Kirana.
Dengan mengelus batu nisan, Hali berbicara"Kacamata ini, selalu dipakai sama kakak. aku taruh sini aja."
"Kakak udah ketemu bunda disana kan? Iyalah.. apalagi kuburan kakak bersebelahan dengan Bunda dan.."
Hali melihat satu kuburan sebelah kanan kirana.
"Ayah. Apa kau bertemu dengannya kak Kirana?"
Halilintar berdiri dan berbicara
"Bahagia Lah disana"Kemudian Hali beranjak pergi menuju arah keluar makam dan bertemu dengan solar dan Ice di luar mobil. Solar memandang Hali dengan sedikit cemas namun dengan senyum tipis. Ice.. dia menunduk tak melihat mereka berdua, bahkan Tak terlihat wajahnya karena Topi birunya itu.
Solar : "Sudah? Sekaran mau pulang?"
Hali : "Iya.."
Ice : "Kenapa Kak Hali terlihat biasa aja ketika kak Kirana Meninggal? Bukannya biasanya semua yg di tinggalkan akan menangis?"
*Deg!
Solar : "Ice?!"
Ice : "Nyata.."
Hali : "Hm.. Ice, semua orang berhak bahagia walaupun itu di dunia lain. Takdir pun tak bisa dilawan, Kalau nangis pun boleh.. tapi bakal sia sia karena gak akan terjadi apa apa"
Hali masuk ke dalam Mobil, Ice memandang Hali dengan sedikit tajam dan kesal. Tiba tiba Ice bicara
"Dan semuanya berhak menangis"
Hali yg sudah di dalam mendengar hal itu, namun dia hanya diam melihat kaca mobil di seberang.
Solar menghela nafas dan menyuruh Ice masuk ke mobil.
*sedangkan di sisi daerah lain
"Kak kirana dan Kak Hali lagi apa ya? Aku kangen, tapi masih ada ayah disana.
Kangen, aku pingin
pulang" -Pr
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Milik Kami -Yaoi 18+ (TAMAT)
Художественная проза⚠️Mengandung BxB Halilintar adalah seorang anak broken home dan selalu menjadi bahan bullying di sekolah. Hingga dia iri kepada 2 anak yg selalu populer dan memiliki banyak teman. Dua anak itu adalah Ice dan Solar yg ternyata, mereka berdua MENGINCA...