SMA Mulia Bhakti

2.3K 73 4
                                    

❤️

Terkenal akan kepopulerannya menjadikan sekolah ini adalah sekolah unggulan untuk para konglomerat, memiliki banyak fasilitas mewah dan pendidikan yang terjamin. Seluruh siswa-siswi di haruskan tinggal di asrama yang bersebelahan dengan gedung sekolah. Asrama terdiri dari asrama pria dan wanita, setiap kamar asrama di tempati oleh dua murid saja. Satu kamar berisi dua tempat tidur, satu kamar mandi dan satu ruang dapur.

SMA Mulia Bhakti dari tahun ke tahun menerima banyak murid dari kalangan atas, karena kemewahan yang mereka tawarkan sesuai dengan kebutuhan sosial mereka.

Khaotung thanawat adalah anak sulung dari pemilik gedung sekolah megah itu. Ia pemilik kamar VIP di asramanya. Walaupun punya kamar yang besar, dia memilih untuk tinggal sendirian. Karena dia tidak mau berbagi kamar dengan orang lain.

Pagi hari yang cerah menyilaukan mata Khao yang sedang tidur hingga ia terbangun. Saat ini ia telah terlambat masuk kelas. Tapi, dengan santainya ia bangun merapikan dirinya. Ia juga masih sempat untuk makan dan bermain ponsel. Hingga ia pun sampai ke dalam kelas saat jam istirahat. Semua orang tidak lagi terkejut melihat tingkahnya yang sembarangan. Tidak ada yang berani menegurnya karena dia memiliki kuasa. Ia punya banyak cara untuk menyingkirkan setiap orang yang berani mengganggu setiap tindakannya.


Kantin

Saat ini Khao duduk di atas meja bersama teman satu perkumpulannya, sedang menghakimi seseorang.

"Maafkan saya Khao."
ujar seorang siswa yang sedang berlutut di hadapannya. Roy seorang ketua OSIS tahun ini, sudah babak belur oleh kekejaman penguasa sekolah.

"Jangan di ampuni Khao, dia sudah berani melawan kita, bisa-bisanya dia banyak mengatur!." sentak King sembari hendak melayangkan tinjunya lagi.

"Dia sudah kalian keroyok, aku jamin dia sudah tidak berani lagi. Itulah akibatnya jika berani melawan kita." ucap Sky menasihati teman-temannya.

"Pergilah dari sekolah ini kalau tidak mau sengsara!." ancam Khao dengan nada beratnya yang menekan.

Roy pun pergi dan keesokan harinya ia segera pindah sekolah. Akibatnya posisi ketua OSIS sekarang menjadi kosong.

.....

Club' Bar

Malam yang memabukkan, gemerlapan lampu dan suara musik yang menghiasi malam Khao. Setiap malam ia pergi bersama teman dan pacarnya untuk bersenang-senang. Uang Khao yang berlimpah itu hanya di habiskan di tempat malam ini, ia bersenang-senang sampai subuh dan pulang ke asrama dengan kondisi mabuk berat.

Saat pergi ke tempat tidur, ia tak sengaja menyenggol sebingkai foto hingga foto tersebut jatuh pecah berhamburan di lantai. Saat mengetahui kalau foto kesayangannya yang pecah tersebut, ia langsung mengambil lembaran foto itu dari pecahan kaca. Tangannya pun tergores kaca, ia mulai menangis. Dia bukan menangis karena luka di jari-jarinya, tapi ia menangis karena gambar dari foto tersebut. Foto itu adalah kenangannya bersama sang Ibu.

Khao : Ibu...!, Khao merindukan ibu!"
pekiknya dengan rasa kesedihan yang sangat mendalam.

.....
.
.

Keesokan harinya di sekolah, seperti biasanya ketika jam istirahat Khao baru tiba di sekolah. Dengan gaya keren dan sombong dia kembali duduk di atas meja kantin. Di susul oleh King, Sky dan pacarnya Joy.

"Hei!, ada berita baru nih." ucap Sky sembari merangkul kedua temannya.

"Berita apa sih?, awas aja kalo berita basi!" tanya King dengan rasa penasarannya.

"Ya ampun King!. Kali ini ada berita eksklusif. Karena besok kita akan kedatangan murid baru sekaligus ketua OSIS yang baru" jawab Sky dengan bangganya.

"Berarti kamu ada mainan baru nih, sayang." ucap Joy dengan bersikap manja sekaligus menempel pada lengan Khao.

Khao mengeluarkan puntung rokok,
"Apa yang perlu ditakuti, Paling orang yang sama saja seperti yang sebelumnya. Penakut!"

"Jangan sombong dulu, aku dengar-dengar dia sangat pemberani, di sekolahnya dia itu di juluki pria besi emas loh. Semua wanita menyukainya. Dia seperti paket komplit untuk di jadikan pasangan. Dia juga masuk dengan beasiswa penuh. Betapa pintarnya dia sampai membuat kepala sekolah pelit itu membiarkannya bergabung." jelas Sky meyakinkan mereka.

"Eh Sky, sehebat apapun dia itu masih akan kalah dengan Khao. Dia tidak akan tinggal diam kalau orang baru itu berani mengusik kita. Ya kan bro!" King menyenggol Khao sembari mengedipkan mata.

"Hanya orang miskin, apa yang perlu di khawatirkan. Siapapun yang menghalangi, akan aku singkirkan."  Ucap Khao dengan senyum mautnya.

.....
.
.

Bersambung...




*Terima kasih sudah mampir, ayo ikuti kisah mereka sampai selesai ya, jangan lupa comment dan Vote⭐ semuanya.

My Rival Is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang