Flower boy🌷

546 38 3
                                    

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

.
.
.

   First hendak pergi ke sekolah menengah pertama nya, hari itu adalah hari dimana ia akan memulai sekolah barunya. Kebetulan sekolahnya melewati taman yang penuh bunga. Dengan tas hitam dipunggung dan kacamata putih besarnya, ia berhenti di tengah bentangan bunga yang bermekaran. Menikmati harumnya bunga-bunga itu di pagi hari sembari membentangkan tangannya menikmati angin yang bertiup kencang. Namun, tiba-tiba seseorang menarik tangannya hingga dia terduduk. First melihat seorang pria muda berpakaian seragam SMP itu sedang kesakitan, wajahnya penuh luka pukulan.

"Tolong aku." ucapnya sembari menahan rasa sakit.

"Ada apa denganmu?, Aku akan panggil ambulans." First mengeluarkan ponselnya.

"Jangan, tolong telepon nomor ini saja." pintanya sembari mengeluarkan selembar kertas bertulis angka.

First pun segera menelepon nomor yang ia berikan. Setelah itu First memapahnya menuju kursi taman.
Melihat keningnya yang berdarah, First membuka tasnya mengambil beberapa plester miliknya yang selalu ia bawa. Plester bergambar beruang coklat lucu itu di letakkan perlahan di kening dan dagu nya yang terluka, pria muda itu terus menatap nya dengan pasti, membuat First merasa malu.

Tiba-tiba pria itu berkata samar-samar namun terdengar jelas "Manisnya."
First yang sedang menempelkan plester pun menekannya sedikit kuat.
"Awh."  rintihnya sembari menatap First dengan ekspresi kesal.

"Makanya jangan bicara sembarangan." First tertawa begitupun dengan pria itu.

Seorang perempuan muda seumuran kami datang menghampiri, "Ayo,pulang." katanya sembari memapah pria itu pergi menuju mobil nya.

Disekolah barunya, First berjalan menuju kelas 7-A yang akan menjadi kelas barunya di SMP. Saat ia duduk di kursinya, ia bertemu wanita yang ia telepon tadi. "Kamu, yang nolongin sepupu aku tadi ya?" ujar wanita itu dengan senangnya.

"Iya, namaku First, ternyata kita sekelas."

"Salam kenal juga, aku Lina. Makasih ya udah nolongin sepupu ku."
Mereka pun bersalaman, ada getaran bahagia yang First rasakan. Dari sini lah mulanya ia mengenal Lina dan menjadi temannya, lalu menyukainya dalam diam. Sampai kelas 9 ia pindah mengikuti pacarnya ke Korea.

.....

.
.

First mengantar Lina ke kelasnya, mereka membicarakan masa-masa dulu. Terlihat keduanya merasa bahagia karena dapat bertemu kembali setelah sekian lama.

Sesampainya di kelas, Lina di kejutkan dengan seorang wanita yang tiba-tiba berdiri di hadapannya dengan ekspresi kesal. Lalu wanita itu langsung menjambak rambutnya, keduanya pun saling menjambak. First yang melihat pun berusaha melerai, namun kekuatan wanita yang sedang berkelahi tak bisa dihentikan dengan mudah.

First pun pergi mencari Khao, First mencarinya di beberapa tempat yang biasanya ia kunjungi. Namun, sama sekali tidak melihat kehadirannya. First pun mencari di tempat yang tak mungkin Khao akan datang, tapi dia malah menemukannya, First melihat Khao yang tertidur pulas di bawah pohon itu. "Hei!" panggil First sembari mengatur nafasnya yang berderu karena berlari.

Khao membuka matanya melihat First yang berada di hadapannya.
"Ada apa?"

"Cepat, Lina sama Joy berantem!"

Mendengar itu Khao bergegas pergi, First juga menyusulnya.

Sekarang, kelas itu di penuhi banyak orang yang melihat perkelahian.
Khao berjalan cepat melewati keramaian, dan menemukan keduanya yang masih berjambakan.

Melihat itu Khao pun menendang kursi serta meja dengan sangat kuat.
Membuat keduanya berhenti seketika dan melihat ke arah Khao yang penuh amarah. Lina pun langsung pergi memeluk Khao sembari menangis, "Dia yang duluan." ucapnya.

"Dasar wanita busuk, kau merebut pacarku" pekik Joy sembari ikut menangis.

Khao melepas pelukan Lina, "Kalian, kemari!" Pekik nya menyuruh keduanya berdiri di hadapannya.

"Joy, apa kau tau dengan perbuatan mu ini?"

"Aku tau, aku sangat sedih dan marah karena aku mencintaimu!"

"Kita putus!"

"Apa maksudmu?, Bukankah dengan adanya wanita ini sudah mengakhiri hubungan kita?"

"Kali ini aku tidak akan menarik perkataan ku, Kita putus!"

Khao pun mengajak Lina pergi ke ruang UKS. Sebelum menghilang dari pintu, Lina berkata "Aku sepupunya."

Mendengar itu Joy pun memukul mejanya dan ia mulai menangis kencang, menyesali perbuatan cerobohnya.

....

.
.

UKS

Khao menyisir rambut sepupunya dengan lembut. "Maaf, membuat rambutmu berantakan."

"Bukan salahmu, dia yang terlalu protektif."

First datang membawa baju ganti untuk Lina, "Terima kasih ya First." ucap Lina.

First melihat tangan Lina yang berdarah akibat goresan kuku.
Ia pun langsung mengeluarkan plester yang selalu ia bawa, First pun memakaikannya di tangan Lina. Plester itu bergambar beruang coklat yang lucu. Melihat itu Khao teringat kembali akan masa dulu.

.....

Dulu, Khao bertengkar dengan segerombolan geng dari sekolah lain, ia melarikan diri dari pengejaran. Tubuhnya yang terluka tak sanggup lagi berjalan, lalu ia terbaring di hamparan bunga dengan hati yang pasrah. Seseorang datang seperti malaikat bersayap putih yang cantik. Membentangkan tangannya menikmati aliran angin menghembus tubuhnya. Khao pun berusaha keras menyeret tubuhnya agar ia dapat menggapai tangannya. Sehingga hal itu pun terwujud, Khao tak sengaja menariknya kuat sehingga dia ikut terjatuh. Sikap lembut dan perhatiannya membuat hati senang.

Sejak hari itu Khao terus mendatangi taman, berharap ia akan bertemu kembali dengan malaikatnya. Khao menyesal tidak menanyakan nama dan tempat ia bersekolah.
Karena keseringan kesana, Khao memutuskan untuk membeli taman itu, sekarang taman itu berubah menjadi ladang yang penuh dengan hamparan bunga-bunga cantik.

....

Khao tidak menyangka kalau orang itu kini berada di dekatnya, hati Khao sangat senang. Ingin sekali rasanya Khao mengatakan bahwa dia adalah anak yang di tolongnya dahulu.
Tapi, bibir Khao tertutup rapat melihat First yang sangat perhatian pada Lina. Plester itu kini untuk orang yang dia sukai. Khao merasa hanya perasaannya saja yang terlalu berlebihan untuk seorang malaikat itu. "Mungkin dia sudah lupa tentangku." batinnya merasa sedih.

Setelah menyisir rapi rambut Lina. Khao pun pergi, meninggalkan keduanya di UKS.

Khao pergi hendak menjauh, memendamkan perasaannya akan lebih baik baginya.
Karena dunia ini hanya untuk perempuan dan laki-laki. Khao tidak berniat mengganggu perasaan First.

Di dalam UKS, tersisa Lina dan First saja. "Aku sangat senang kau masih menjaga ku dengan baik seperti dulu." ucap wanita itu sembari memeluk First.

"Punya hubungan apa kamu dengan Khao?" tanya First penasaran.
Lina pun melepas peluknya, "Dia sepupu ku, Oh... dia itu pria yang kamu tolong loh." jelasnya.

First pun tidak pernah menyangka bahwa Khao adalah pria tampan yang ia temui dulu. Walaupun wajahnya berbalut plester, tapi First yakin kalau  pria itu sangat tampan.
Semenjak hari itu entah kenapa First selalu mengingatnya, seakan ada perasaan aneh yang membara. Namun, alam tak mempertemukan mereka kembali waktu itu.
Sampai sekarang, ketika First berada dirumahnya. Ia sering mengendarai sepeda untuk sekedar melihat taman yang berubah menjadi Padang bunga.

.....

.
.

Bersambung....

Tap ⭐ ✓
Thanksyou🌷




My Rival Is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang